"Jangan Menjahit Saat Hamil Bisa-bisa Anakmu Cacat lho!!"
Penulis Dian Aprilia | Ditayangkan 30 Jul 2020Ilustrasi bayi - Tribunnews.com
Apakah benar hal ini? Atau hanya mitos belaka?
Mitos ini merebak di kalangan penduduk jawa. Banyak orangtua jaman dahulu mempercayainya. Kadang juga ada yang melarang menyembelih hewan, dan lainnya. Tetapi kepercayaan menjahit bisa membahayakan bayi ini punya alasan logis loh. Seperti berikut penjelasannya
Sedang hamil, para wanita pasti sering menghadapi berbagai nasehat ini dan itu agar bayinya lahir lancar dan sehat. Namun tak jarang dari nasehat itu banyak yang tak masuk akal dan terkesan mitos semata.
Salah satu larangan yang banyak dipercaya dan masih sering disebarkan adalah ibu hamil tidak boleh menjahit. Dalam larangan tersebut diungkapkan bahwa menjahit saat hamil dapat menyebabkan bayi lahir cacat atau alami bibir sumbing.
Duh, kok serem ya, Ma? Yuk, simak ulasan tentang mitos ibu hamil tidak boleh menjahit saat hamil berikut ini.
Fakta di Balik Mitos Larangan Menjahit saat Hamil
Mitos ibu hamil tak boleh menjahit ini sudah dipercaya sejak dahulu. Karena seringkali diucapkan oleh para tetua, maka tidak sedikit dari ibu hamil yang menuruti mitos ini.
Apakah benar jika menjahit saat hamil dapat menyebabkan bayi lahir cacat atau memiliki bibir yang sumbing? Atau bahkan akan mengalami persalinan yang sulit?
Faktanya, menjahit tidak ada hubungannya dengan bayi lahir cacat, bibir sumbing, atau proses persalinan yang sulit.
Mudah atau sulitnya proses persalinan dipengaruhi oleh posisi bayi saat persalinan. Untuk mempermudah proses persalinan, bumil disarankan untuk banyak bergerak atau melakukan olahraga ringan agar janin berada di posisi yang tepat.
Demikian juga dengan bayi yang lahir cacat atau bibir sumbing. Kelainan bentuk bibir terjadi akibat terganggunya proses perkembangan saat janin dalam proses pertumbuhan di kandungan.
Mengapa Mitos ini Muncul?
Berikut beberapa alasan yang bisa jadi penyebab mengapa menjahit dilarang saat sedang hamil.
Saat menjahit, bumil seringkali terlalu fokus dan menjadi lupa waktu untuk aktivitas lainnya. Sehingga lupa untuk beristirahat dan juga makan.
Dari kegiatan ini, bisa saja Bunda mengalami kelelahan atau janin yang ada di kandungan menjadi kekurangan asupan gizi yang dibutuhkan.
Saat hamil, janin membutuhkan pasokan darah yang memadai untuk menunjang perkembangannya. Saat menjahit, Bunda mungkin akan duduk dengan posisi yang tidak tepat dalam waktu yang cukup lama.
Misalnya terlalu lama duduk menekuk kaki sambil membungkuk. Penekanan berlebihan di area perut saat menjahit dengan jarak yang terlalu dekat bisa menyebabkan sensasi tidak nyaman di perut. Semua ini dapat menyebabkan pasokan darah ke janin jadi terhambat.
Menggowes mesin jahit terus-menerus juga dikhawatirkan dapat memicu kontraksi yang berlebihan. Bila kontraksi ini terjadi sebelum minggu ke 20 atau lebih tua, dikhawatirkan akan terjadi keguguran atau bayi lahir prematur.
Selama kegiatan menjahit tidak menyebabkan dampak negatif diatas, boleh-boleh saja kok Bunda menjahit saat hamil.
Penyebab Bayi Lahir Cacat
Semua orangtua mengharapkan bayinya lahir sempurna tanpa kekurangan. Ada beberapa penyebab bayi mengalami cacat lahir, misalnya kelainan genetik atau faktor kelainan kromosom, bukan karena aktivitas menjahit.
Tetapi ada faktor lain juga yang menjadi penyebabnya, diantaranya ialah:
- Ibu hamil mengalami infeksi saat lahir yang berisiko menyebabkan bayi cacat. Salah satunya adalah rubella. Sindrom rubella kongenital ini bisa menyebabkan cacat lahir pada bayi dengan kondisi katarak, menderita penyakit jantung bawaan, mengalami kerusakan otak, ataupun tuli.
- Selain itu, bisa juga karena terpapar asap rokok selama kehamilan. Rokok dan asapnya mengandung zat berbahaya yang dapat menyebabkan bayi lahir cacat.
- Konsumsi alkohol
- Kekurangan vitamin B19 atau asam folat.
- Konsumsi obat-obatan tertentu, misalnya obat anti kejang untuk epilepsi.
Penyebab Bayi Lahir dengan Bibir Sumbing
Bibir sumbing pada bayi merupakan kondisi kelainan bawaan yang ditandai dengan adanya celah atau belahan pada bibir bagian atas. Hal ini bisa terjadi karena jaringan di bibir bayi atau di langit-langit mulut bayi saat di dalam rahim tidak menyatu, sehingga menimbulkan celah.
Berikut beberapa faktor penyebabnya:
- Riwayat keluarga,
- Jenis kelamin (laki-laki cenderung lebih rentan),
- Paparan zat tertentu, seperti pada rokok, alkohol, atau pada obat-obatan tertentu,
- Obesitas saat hamil.
Tetapi hal ini dapat dicegah, ya bun dengan melakukan kiat-kiat berikut ini:
- Mengonsumsi makanan bergizi, seperti pisang, tomat, brokoli, dan ikan salmon.
- Menghindari beberapa obat-obatan, seperti methotrexate (untuk mengobati rheumatoid arthritis), isotretinoin (untuk obat jerawat), dan obat anti-epilepsi.
- Bila memang harus mengkonsumsi obat tersebut, segera konsultasikan pada dokter.
- Mengkonsumsi suplemen asam folat untuk tiga bulan pertama kehamilan. Asupan ini dipercaya dapat mengurangi risiko bayi terlahir dengan bibir sumbing.
Tips Aman Menjahit saat Hamil
Menjahit diperbolehkan selama kehamilan tetapi perlu memperhatikan hal-hal berikut ini.
Mengapa tidak dilarang saja? Sebab menjahit bisa jadi salah satu hobi yang dapat mengurangi kekhawatiran dan melepas stress ibu hamil. Jadi, jika dilakukan dengan aman, ibu hamil justru akan mendapatkan manfaatnya.
Jadi bagaimana caranya menjahit yang aman selama masa kehamilan? Berikut beberapa tips untuk yang bisa dilakukan
- Perhatikan posisi duduk, jangan terlalu membungkuk atau duduk terlalu dekat dengan mesin jahit.
- Jika menggunakan mesin jahit manual, jangan terlalu lama menggowes. Sering-seringlah beristirahat agar peredaran darah tetap lancar.
- Seringkali kegiatan ini membuat lupa waktu, oleh sebab itu penting untuk membuat jadwal dan membatasi waktu menjahit
- Sediakan camilan sehat di dekat tempat menjahit, sehingga asupan nutrisi tetap terpenuhi, Ma.
Nah, sekarang Bunda sudah mengetahui jawaban terkait mitos ibu hamil tidak boleh menjahit. Selama dilakukan dengan benar, kegiatan menjahit aman dan justru membuat ibu hamil relaks dan tenang.