Sedekahnya Diejek Riya dan Pamer, Baim Wong: `Hanya Allah yang Berhak Menilai`

Penulis Dian Aprilia | Ditayangkan 16 Jul 2020

Sedekahnya Diejek Riya dan Pamer, Baim Wong: `Hanya Allah yang Berhak Menilai`

Baim Wong dan keluarga yang dibantunya - Image from star.grid.id

Serba susah, konten buruk dikomentari, konten baik diejek

Rasa-rasanya di mata manusia, ada saja yang salah. Meski perilakunya baik tetap saja dicibir. Hal ini dialami pula oleh Baim Wong, kontennya sering menunjukkan dia membagi bantuan kepada orang lain. Tapi malah dinilai riya. Ini jawaban lengkap Baim Wong. 

Akun Youtube Baim Wong kian dikunjungi dan dilihat banyak orang. Hal ini salah satunya dikarenakan Baim Wong memberikan konten-konten yang menginspirasi banyak orang. 

Utamanya pada konten yang menampilkan saat ia membantu orang-orang yang membutuhkan. 

Biasanya Baik Wong akan menyamar menjadi orang lain agar tak dikenali, kemudian mengajak ngobrol untuk tahu latar belakang orang tersebut dan akhirnya memberikan bantuan. 

Karena kontennya tersebut, Baim Wong dikenal sebagai selebriti yang dermawan. Meski konten Baim Wong positif, tetapi ada saja orang yang menyebut sedekahnya termasuk perbuatan riya atau pamer. 

Pengertian Riya ialah memperlihatkan sekaligus mem[erbagus amalan ibadah dengan tujuan diperhatima

Mengetahui dirinya dicap riya dan pamer, Baim Wong angkat bicara. 

Unggah Video Ceramah Gus Dewa 

Baim Wong mengunggah sebuah video tentang ceramah Gus Dewa di akun instagramnya. Dalam ceramahnya, Gus Dewa menanggapi pertanyaan salah seorang jamaah terkait sedekah Baim Wong. 

"Seorang youtuber kondang yaitu BaPau (Baim Paula) sering membagi-bagikan sedekah dan selalu dipublikasikan di channel nya. Terus apakah sedekah yang dipublikasikan itu diperkenankan dalam syariat Islam dan apakah tidak termasuk riya?" ujar Gus Dewa membacakan pertanyaan salah seorang jamaahnnya.

"Jadi begini, kita di akhir zaman mudah sekali mempunyai prasangka buruk pada orang. Sebelum kita menuduh orang itu riya, bersihkan dulu hati kita. Masak ada orang yang berbuat baik dituduh riya. Riya itu urusan hati, sombong itu urusan hati. Kita enggak tau hati seseorang," jawab Gus Dewa.

"Jangan mudah menuduh sombong orang lain. Orang yang menuduh sombong orang lain itu sudah punya penyakit hati. Belum tentu Baim Paula itu sodaqoh karena riya bisa juga sodaqoh agar ditiru oleh orang lain, makanya ayo bersihkan hati kita sendiri, jangan gampang menuduh orang," imbuhnya.


Riya itu Perkara Hati, Bukan Urusan Manusia

Setelah menjawab pertanyaan salah seorang jemaah, Gus Dewa kemudian menjelaskan ajaran Islam mengenai sedekah. 

"Bagaimana kajian Islam tentang masalah ini?" ujar Gus Dewa.

Gus Dewa menuturkan orang bersedekah itu ada dua golongan. Golongan pertama adalah orang yang bersedekkah dengan sirri (tidak terang-terangan). Dan golongan yang kedua adalah sedekah dengan cara terang-terangan. 

Kedua cara tersebut, lanjut Gus Dewa, diakui dalam Al Quran. semuanya baik dan dibolehkan kecuali dia mau pamer. Tetapi pamer itu urusan hati bukan urusan manusia. 

"Tapi memang kajian para ulama Tafsir Ibnu Katsir memang mengatakan sodaqoh itu aslinya yang sunnah adalah sirri (tidak dipublikasikan). Tapi andaikan dipublikasikan tujuannya agar orang biar dia meniru, malah dapat dua pahala, satu dia ditiru dapat pahala, nomor dua dia dapat pahala dari sodaqoh itu sendiri," sambungnya.

Berikut ini firman Allah SWT pada Surat Al Baqarah ayat 271, yang artinya: 

"Jika kamu menampakkan sedekah(mu), maka itu adalah baik sekali. Dan jika kamu menyembunyikannya dan kamu berikan kepada orang-orang fakir, maka menyembunyikan itu lebih baik bagimu. Dan Allah akan menghapuskan dari kamu sebagian kesalahan-kesalahanmu; dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan."

"Coba kita teliti dalam Al Quran dan hadist nya. Kita lihat dalam Surat Al Baqarah ayat 271, dikatakan di sana, kalau kamu mempublikasikan, menampakkan sodaqoh kamu, maka itu adalah baik sekali. Jadi Al Quran tidak menganggap tidak baik orang yang mempublikasikan sodaqoh nya. Itu baik, karena mungkin bisa ditiru oleh orang. Jadi inspirasi orang mau bersodaqoh seperti dia," lanjutnya.

"Tapi terusan ayatnya, kalau kamu merahasiakan, tidak mempublikasikan, dan dikembalikan dan diberikan kepada orang-orang fakir, itu lebih baik," jelasnya.

Kemudian terakhir dia menegaskan, jika sedekah dengan dipublikasikan itu baik, tapi tidak dipublikasikan atau dalam artian tidak terang-terangan lebih baik. 

Riya Sangat Tipis dengan Sifat Manusia

Melihat Gus Dewa mendapat pertanyaan tentang sedekah Baim dan Paula, Baim mengaku belakangan ini juga kerap mendapat pertanyaan tentang hal tersebut.

"Belakangan ini .. Pertanyaan ini sering ditanyakan juga ke saya," tulis @baimwong.

Dalam unggahan tersebut, Baim juga menyebut jika riya itu sangat tipis dengan sifat manusia. Dan terkait hal itu, hanya Allah SWT yang berhak menilai.

"Tapi memang riya itu sangat tipis dgn sifat manusia..kembali hanya Allah yg berhak menilai," tulis @baimwong. 

Baim mengaku sejak awal dia mengunggah kontennya yang membantu orang lain, tidak terpikirkan hendak menginspirasi orang lain. 

"Dari awal saya tidak pernah berpikiran untuk bisa menginspirasi seseorang," sambungnya.

Dalam unggahan tersebut, Baim mengaku hanya melakukan apa yang ia ingin lakukan. Dan ia mengungkapkan hatinya senang saat melihat orang lain senang. 

Allah SWT Ganti Harta Berkali Lipat

Baim kemudian menyinggung tentang salah satu manfaat berbagi. Ia mengatakan, dengan berbagi, Allah SWT kembalikan hartanya berkali lipat. Bahkan tanpa Baik meminta sebelumnya. 

"Tetapi Allah Maha Besar , dengan berbagi, Allah kembalikan harta saya berkali2 lipat tanpa pernah saya sangka sblmnya," tulis @baimwong.

Di akhir kalimat, Baim mengatakan jika hanya Allah SWT yang berhak menilai pribadinya. Dan ia berharap Allah SWT berkenan menghapuskan dosanya. 

"Pahala hanya Allah yg berhak menilai.Malu saya minta pahala, dosa sudah menumpuk banyak. Berharap semoga dosa sedikit2 dihapus oleh Allah :)," pungkasnya.

Jika menilik dari pengertiannya, Riya itu lekat dengan keinginan dipuji orang lain. Lantas bagaimana yang tahu keinginan atau niat seseorang jika bukan Allah SWT? 

Oleh sebab itu, manusia tak berhak menilai ibadah seseorang riya atau tidak, karena itu diluar dari kemampuan dan bukan urusannya.

SHARE ARTIKEL