Waspada, Tak Henti Main Game Selama 22 Jam/hari, Bocah 15 Tahun ini Kena Stroke Otak

Penulis Dian Aprilia | Ditayangkan 11 Jul 2020

Waspada, Tak Henti Main Game Selama 22 Jam/hari, Bocah 15 Tahun ini Kena Stroke Otak

Ilustrasi main game seharian - Image from aceh.tribunnews.com

Sudah kecanduan main game hingga kebablasan 

Bocah 15 tahun ini, betah bermain game hampir 24 jam. Diketahui dia hanya tidur selama 2 jam. Setelah itu, ia ditemukan tiba-tiba pingsan di kamarnya dan didiagnosis stroke. Para orangtua perlu waspada, jangan biarkan anak memegang HP saat sudah masuk jam tidur

Karena kita tak tahu sedang tidur ternyata anak tak tidur dan masih main HP

Hampir 24 jam bermain game tanpa henti, lengan kiri bocah berusia 15 tahun ini tak bisa digerakkan dan didiagnosis kena stroke. 

Peristiwa ini diketahui terjadi di Negeri Tirai Bambu, China. Dilansir dari Daily Mail, bocah 15 tahun ini diketahui menghabiskan waktu hingga 22 jam untuk bermain game komputer.

Tak hanya satu atau dua hari saja, bocah ini bermain game selama satu bulan penuh. Bocah yang biasa disapa Xiaobin bermain video game selama 22 jam per hari, selama lockdown. 

Mulanya sang ibu menganggap anaknya bermain game dengan biasa saja tak berlebihan. Hingga suatu hari ia pingsan di rumah, kemudian Xiaobin dilarikan ke salah satu rumah sakit yang berada di Kota Nanning.

Kasus yang dialami Xiaobin ini pertama kali diungkapkan oleh Nanning Television. Bocah tersebut kemudian di rawat di Rumah Sakit Jingbin Guangxi.

Mengurung Diri di Kamar 

Siswa kelas 9 ini banyak menghabiskan waktu di rumah selama lockdown sejak Februari lalu. Kebijakan tersebut membuat semua siswa diwajibkan belajar secara daring dari rumah.

Ibunya mengungkapkan pada media lokal, putranya tersebut menghabiskan banyak waktunya di kamar. 

Awalnya sang ibu mengira anaknya belajar online, tapi ternyata ia tak mengira bahwa Xiaobin kecanduan bermain game komputer.

Sang ibu mengaku percaya saat putranya mengatakan ia selalu menatap layar komputer untuk mengikuti kelas online. 

"Dia menutup semua jendela dan mengunci pintu kamarnya jadi kami tak tahu apa yang sebenarnya dikerjakan," katanya.

Namun sang ibu baru mengetahui bahwa anaknya hampir tak pernah tidur dalam dua bulan terakhir.

Bahkan, anaknya menghabiskan waktu 22 jam untuk bermain game tanpa berhenti.

"Dari chat dengan temannya aku tahu anakku tak pernah tidur, hanya dua jam saja sehari,” ujarnya.

Pada bulan Maret lalu, Xiaobin tiba-tiba pingsan dan langsung dilarikan ke rumah sakit. Setelah dilakukan CT scan, dokter mendiagnosis siswa 15 tahun tersebut mengalami stroke otak.

Bocah tersebut juga mengaku tak merasakan sensasi di lengan dan tangan kirinya.

Terapi yang dilakukan Xiaobin 

Spesialis otak rumah sakit, Dokter Li, mengatakan kondisi Xiaobin ini dipicu oleh gaya hidup tidak sehat selama bermain game. 

“Alasan utamanya pola tidur dan pola makan yang tidak teratur karena tidak bersekolah. Orangtua juga terlalu menoleransi perilakunya. Kurang gizi dan istirahat menyebabkan berkurangnya jumlah darah dan oksigen di otak hingga memicu stroke otak," kata Li.

Sedangan kepala terapis rumah sakit, Dokter Jin, mengatakan sulit memastikan apakah Xiaobin bisa pulih atau tidak. 

Kecanduan bermain game sudah menjadi masalah yang mengakar di kalangan anak muda di Negeri Tirai Bambu tersebut.

Mereka hampir melupakan semuanya jika sudah bersentuhan dengan game. Banyak orang tua yang memanfaatkan rehabilitasi detoks digital untuk membatasi anak-anak mereka bermain atau menjelajah di dunia maya.

Di China, kecanduan internet sudah dianggap sebagai gangguan klinis.

Tak hanya di China, di Indonesia pun sangat banyak remaja laki-laki yang kecanduan bermain game. Bahkan mayoritas bisa menghabiskan waktu dari pagi sampai dini hari untuk bermain game. 

Kasus ini bisa jadi peringatan bagi orang tua untuk memperhatikan aktivitas anaknya dengan ketat. Terlebih memberi aturan bermain game, agar kehidupan tetap normal dan tidak kecanduan. 

Orang tua dan anak perlu membuat batasan bermain game yang tetap sehat dan seimbang guna meminimalisir kejadian-kejadian yang tak diinginkan. 

SHARE ARTIKEL