Cerai Hal yang Paling Dibenci Allah SWT, Tapi lihat Ibu-ibu ini Sampai Ngantri untuk Cerai
Penulis Dian Aprilia | Ditayangkan 25 Aug 2020Kondisi antrean di pengadilan agama Soreang - Image from tribunnews.com
Miris, kasus perceraian kian meningkat di pandemi ini
Petugas Pengadilan Agama mengakui setiap hari penuh. Tak main-main, jumlah pasangan yang minta cerai bisa mencapai 150/hari. Padahal perceraian adalah hal yang sangat dibenci Allah SWT. Namun banyak orang rela mengantri untuk hal itu.
Video antrean panjang orang-orang yang mengajukan perceraian di Pengadilan Agama Soreang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat jadi viral di media sosial.
Pihak pengadilan agama memang mengakui pengajuan gugatan cerai mencapai angka yang cukup tinggi.
Bahkan dalam satu hari, pengadilan agama melayani lebih dari 150 gugatan cerai.
"Bandung'ers, jangan terkecoh yaa, ini bukan antrian penerima bantuan sosial, tapi antrian orang-orang yang mau cerai di Pengadilan Agama Soreang..." tulis akun instagram @bandung.update.
Lalu, bagaimana fakta yang sebenarnya terjadi?
Saat dikonfirmasi melalui telepon, pihak Pengadilan Agama (PA) Soreang membenarkan informasi tersebut.
"Rata-rata setiap hari memang penuh. Biasanya Senin, Selasa, Kamis yang penuh," kata Ahmad Sadikin, Panitera Muda Gugatan Pengadilan Agama Soreang dikutip dari Kompas.com, Senin (24/8/2020).
Ahmad menjelaskan, antrean tersebut terjadi lantaran jumlah ruang sidang yang terbatas untuk semua pendaftar. Sementara para pengaju gugatan cerai terbilang cukup tinggi.
"Yang ke Posbakum juga harus antre. Yang akan mengambil produk hukum di Pengadilan Agama Soreang juga harus antre sekarang," jelasnya.
Dalam satu hari seperti hari ini, kata Ahmad, pihaknya melayani lebih dari 150 gugatan cerai.
"Kalau sekarang masuk pembuktian setengah, berarti jumlah pengunjung dikali tiga. Bisa sampai 500 orang. Belum yang ngantre di Posbakum, daftar perkara baru dan yang mengantre menagambil produk pengadilan," jelasnya.
Angka Perceraian Terus Meningkat
Berdasarkan data BPS (Badan Pusat Statistik), baik angka pernikahan dan perceraian di Indonesia dari 2015-2017 selalu mengalami peningkatan.
Bahkan diketahui dari data tersebut diperkirakan, terjadi satu perceraian dalam setiap 5 pernikahan.
Parahnya di Jawa Timur, diperkirakan ada satu perceraian dalam setiap 3 pernikahan. Banyak sekali faktor penyebab perceraian.
Tiga faktor teratas adalah pertengkaran 43,52%, ekonomi 36,67% dan meninggalkan salah satu pihak (14,38%), berdasarkan data BPS tentang faktor penyebab perceraian di Jawa Timur.
9 Alasan Perceraian
Berikut 9 alasan banyak pasangan yang memutuskan untuk bercerai di zaman sekarang:
1. Terburu-buru menikah
Entah karena tuntutan, usia ataupun takut direbut orang lain sehingga pasangan memutuskan untuk menikah.
Padahal banyak yang mengaku memiliki masalah dengan pasangan.
2. Kehilangan identitas
Istri terlalu bergantung pada suami sehingga kehilangan jati dirinya.
Akibatnya, istri mengalami krisis kepercayaan diri dan menjadikan hubungan tak nyaman.
3. Terlalu sibuk dengan tanggung jawab sebagai orang tua
Melupakan hubungan dengan suami dan tidak memprioritaskan suami.
Alhasil hubungan pasangan jadi tidak harmonis dan rentang terjadi pertengkaran.
4. Memiliki visi yang berbeda
Visi ini adalah hal yang penting dan utama bagi keluarga.
Jadi jika di masa perkenalan sudah berbeda visi dan kedua pihak tak bisa saling kompromi sebaiknya pernikahan tak usah diteruskan daripada akhirnya berakhir di tengah jalan.
5. Berhubungan tak lagi memuaskan
Berhubungan dengan pasangan adalah salah satu kebutuhan penting suami istri.
Jika tak mendapat kepuasan dan berlarut-larut dalam waktu yang lama, maka akan mengganggu hubungan diantara keduanya.
6. Masalah keuangan
Tak hanya perkara kemiskinan, masalah keuangan juga bisa terkait dengan perbedaan besar dalam mengelola uang.
Jadi jika perlu hal ini dibicarakan sejak awal sehingga tak ada masalah yang besar saat sudah menikah.
7. Kurang mesra
Meski pernikahan sudah lama, pasangan tetap perlu menunjukkan cintanya melalui berbagai tindakan.
Seperti pelukan, ungkapan, bergandeng tangan dan lainnya.
8. Memiliki minat dan kesibukan yang jauh berbeda
Penting bagi suami istri untuk punya satu saja minat yang sama.
Sehingga hal ini bisa jadi jembatan untuk menghubungkan keduanya dan meningkatkan keharmonisan dalam keluarga.
9. Perbedaan gaya hidup
Jika suami hidupnya super boros dan hedon, lalu kamu orangnya sederhana dan tidak muluk-muluk.
Hal ini juga bisa jadi sumber konflik, jika keduanya tak saling berkompromi.
Oleh sebab itu, jika mengetahui adanya perbedaan ini segera komunikasikan dan cari jalan tengah agar tak berujung pada perceraian.
Cerai Dibenci oleh Allah SWT?
“Perbuatan halal yang paling dibenci Allah adalah cerai.” (HR. Abu Dawud) Diketahui derajat hadist ini lemah atau dhaif.
Seperti halnya menikah, cerai memiliki hukum yang berbeda bergantung dengan kondisi pernikahan.
Cerai bisa berhukum wajib jikada terjadi persengketaan di antara keduanya sebagaimana yang tertulis dalam surat An Nisa ayat 35. Sedangkan bisa bernilai sunnah jika pasangan tak mampu penuhi tanggung jawabnya, serta meremehkan perintah dan larangan Allah SWT.
Bahkan bisa bernilai haram, apabila menceraikan istri saat haidh atau suci, namun sudah berjima dengannya. Dan inilah yang dinamakan dengan talak bid’ah yang keharamannya sudah disepakati oleh para ulama sepanjang masa.
Setiap rumah tangga memang memiliki masalah masing-masing. Dan keputusan bercerai bukanlah suatu yang sepenuhnya buruk, sebab bisa bernilai baik dalam kondisi tertentu.
Namun, ingat sebelum memutuskannya penting untuk mempertimbangkan masak-masak dan menggunakan akal sehat. Bukan berdasarkan emosi sesaat.
Sehingga, keputusan ini bisa membawa pada kebaikan dan maslahat yang lebih banyak.