Ini Teguran Keras dari Nabi Muhammad kepada Pemakai Jimat

Penulis Dian Aprilia | Ditayangkan 15 Aug 2020

Ini Teguran Keras dari Nabi Muhammad kepada Pemakai Jimat

Ilustrasi jimat - Imaga from wisatanabawi

Simak baik-baik bagi anda yang masih pakai jimat

Suatu saat pernah datang kepada Nabi Muhammad, orang-orang yang ingin masuk agama Islam. Mereka terlihat mengenakan cincin sebagai jimat tolak bala. Begini sikap Nabi Muhammad kepada mereka.

Di masyarakat kita, azimat atau jimat masih dikenal dan dipergunakan dalam kehidupan sehari-hari. Berbagai benda dijadikan jimat dan dipercayai memiliki kekuatan untuk berbagai tujuan. 

Bentuk benda yang dijadikan azimat itu bisa dalam bentuk kertas yang ditulis dengan berbagai huruf-huruf tertentu, batu, batu mulia, cincin, dan lain-lain. 

Biasanya jimat ini digunakan untuk menolak bala, mengusir kekuatan setan, menambah kekuatan fisik, dan lain sebagainya.

Azimat tersebut tergolong dalam bentuk musyrik yang sangat dilaknat oleh Allah. Rasulullah pun tidak menyukai orang-orang yang menggunakan azimat. Bahkan, dia meminta mereka untuk langsung membuangnya.

Berdasarkan kisah kutipan dari MB Rahimsyah dalam "Kisah Teladan dan Aneka Humor Sufi", disinggung mengenai sikap Rasulullah terhadap azimat yang disampaikan oleh Ibnu Amir al Jauhani.

Sikap Nabi Muhammad pada Pemakai Jimat 

Pada suatu hari, Rasulullah didatangi oleh satu rombongan yang terdiri atas sembilan orang. Mereka itu menghadap Rasulullah untuk masuk Islam, dan meminta beliau untuk membaiat mereka menjadi golongan muslim. 

Tidak semua anggota rombongan itu dibaiatnya. Salah seorang dari mereka ditolak oleh Rasulullah. Entah mengapa sebabnya, dan masalah ini tentunya mengundang pertanyaan dan tanda tanya mereka. 

"Wahai Rasulullah, yang lain ini kau baiat, tetapi mengapa yang seorang ini kau tolak?" tanya salah seorang di antara mereka. Rasulullah menjawabnya, "Karena dia menggunakan tamimah."

Tamimah adalah sebuah cincin dari batu mulia atau sejenisnya yang dulu biasa dipergunakan oleh orang-orang jahiliah untuk jimat atau penolak bala. Caranya adalah dengan mengenakan di jari tangan atau mengalungkannya di leher.

Dengan tersipu-sipu, orang yang merasa memakainya dengan diam-diam melepaskan tamimah yang dipakainya. Baru setelah itulah, Rasulullah mau membaiatnya. 

"Barang siapa yang mengalungkan azimat, sesungguhnya ia telah musyrik," kata Rasulullah menjelaskan sikapnya kepada mereka.

Di kesempatan lain, Rasulullah melihat lagi seorang laki-laki mengenakan cincin yang terbuat dari kuningan di tangannya. Melihat hal itu, Rasulullah bertanya pada orang itu, "Apa ini?" Lelaki itu pun menjawabnya, "Azimat untuk menjaga diri."

Mendengarkan jawaban itu, Rasulullah pun mengatakan, "Buanglah! Sesungguhnya jimat itu tidak akan menambah kekuatan, bahkan sebaliknya akan menambah kelemahan. Jika nanti kau meninggal dan cincin itu masih kau pakai, kau tidak akan selamat buat selama-lamanya."

Jika coba kita telaah lebih lanjut, untuk apa kita memakai dan menyimpan jimat jika kita meminta keselamatan kepada Allah SWT. Dan jimat adalah benda yang tak memiliki kemampuan untuk bertindak apapun. 

Lagipun Allah SWT membenci sekaligus cemburu jika hamba-Nya meminta dan bergantung kepada selain-Nya. Jadi bagi yang masih menyimpan jimat, alangkah baiknya untuk membuangnya saja dan segera bertaubat kepada Allah SWT.

SHARE ARTIKEL