Jarang Diketahui, Ini 6 Pesan yang Perlu Direnungkan dalam Surat Yasin

Penulis Dian Aprilia | Ditayangkan 28 Aug 2020

Jarang Diketahui, Ini 6 Pesan yang Perlu Direnungkan dalam Surat Yasin

Surat Yasin - Image from bersamadakwah.net

Selain dibaca, yuk pahami artinya 

Surat Yasin mengandung 6 pesan penting bagi umat Islam. Satu diantaranya adalah mengingatkan agar kita tak menjadi orang yang lalai dalam beribadah kepada Allah SWT. 

Surat Yasin menjadi salah satu surat yang mungkin pernah dan bahkan sering kita baca. Pasalnya bagi yang mengadakan tahlilan untuk memperingati kematian keluarganya, pasti sudah akrab dengan membaca surat Yasin. 

Namun, pernahkah kamu mencoba memahami dan menelaah artinya. Dalam surat Yasin tersebut, sesungguhnya banyak pesan yang terkandung di dalamnya. 

Di antaranya adalah ajakan kepada seluruh umat manusia untuk melihat dan merenungkan dua mukjizat Allah SWT yang tempatkan di alam semesta ini.

Dua mukjizat tersebut ialah Al Quran yang mewakili kata-kata yang diucapkan Allah SWT dan alam semesta yang mewakili tanda-tanda kekuatan dan kekuasaan Allah SWT.

Menurut artikel yang ditulis Dr. Mohannad Hakeem dan dipublikasikan laman About Islam, surat Yasin menjelaskan tentang dua mukjizat itu dalam enam bagian berbeda. Penjabarannya adalah sebagai berikut: 

Pertama, peringatan bagi orang yang lalai (Ayat: 1-6)

Surat Yasin dimulai dengan diskusi tentang wahyu Al Quran dan juga tujuannya. Orang Arab tidak terbiasa dengan konsep Rasul dan Al Quran yang telah dinyatakan dengan jelas dalam surat Yasin. 

“Agar kamu memberi peringatan kepada kaum yang bapak-bapak mereka belum pernah diberi peringatan, karena itu mereka lalai.“ (QS. Yasin: 6).

Oleh sebab itu, Al Quran adalah peringatan dan pengingat bagi yang lalai. Ghaflah adalah salah satu penyakit hati yang bisa menghambat seseorang untuk mendapatkan petunjuk yang benar.

“Dan Kami adakan di hadapan mereka dinding dan di belakang mereka dinding (pula), dan Kami tutup (mata) mereka sehingga mereka tidak dapat melihat." (QS Yasin: 9).

Kedua, perintah untuk merenungkan sejarah (Ayat: 13-30) 

Pada bagian selanjutnya menyebutkan kisah tentang sebuah kelompok yang menerima tiga utusan dan satu pendukung. Ini adalah kejadian yang menarik dari berbagai aspek. 

Hal ini adalah salah satu dari sedikit kelompok atau kaum yang memiliki tiga pembawa pesan pada waktu yang sama.

Tidak hanya itu, nama utusan tidak disebutkan dan pidato mereka tidak disorot. Sebaliknya, yang digarisbawahi adalah aktivitas dan ucapan dari ketiga utusan tersebut. 

“(yaitu) ketika Kami mengutus kepada mereka dua orang utusan, lalu mereka mendustakan keduanya; kemudian Kami kuatkan dengan (utusan) yang ketiga, maka ketiga utusan itu berkata: "Sesungguhnya kami adalah orang-orang di utus kepadamu." (QS Yasin: 14).

"Dan datanglah dari ujung kota, seorang laki-laki dengan bergegas-gegas ia berkata: Hai kaumku, ikutilah utusan-utusan itu." (QS Yasin: 20).

Ketiga, perintah merenungkan ciptaan Tuhan (Ayat: 31-44)

Surat Yasin seolah-olah menceritakan kepada pembacanya, jika kamu tidak ingin menghayati sejarah dan belajar darinya, maka setidaknya lihatlah tanda-tanda kekuasaan Allah dari penciptaan-Nya. 

Diantara ayat-ayatnya, banyak yang mengisahkan tentang penciptaan langit dan bumi dan juga berbagai misteri tentang alam dan seisinya.  

"Dan suatu tanda (kekuasaan Allah yang besar) bagi mereka adalah bumi yang mati. Kami hidupkan bumi itu dan Kami keluarkan dari padanya biji-bijian, maka daripadanya mereka makan." (QS Yasin: 33)

"Dan suatu tanda (kekuasaan Allah yang besar) bagi mereka adalah malam. Kami tanggalkan siang dari malam itu, maka dengan serta merta mereka berada dalam kegelapan." (QS Yasin: 37)

Keempat, tipe orang keras kepala (Ayat: 45-47) 

Bahkan saat orang menolak untuk merenungkan sejarah dan gagal untuk melihat alam semesta di sekitar mereka. Allah SWT tetap mengingatkan hamba-Nya lagi. 

Hal ini sebagai peringatan tegas bagi orang-orang yang seringkali menutup mata dengan berbagai tanda-tanda kekuasaan Allah SWT. 

"Dan sekali-kali tiada datang kepada mereka suatu tanda dari tanda-tanda kekuasaan Tuhan mereka, melainkan mereka selalu berpaling daripadanya." (QS Yasin: 46)

Kelima, akibat dari tidak percayanya Hari perhitungan (Ayat: 48-70)

Bagian selanjutnya membawa kita ke masa depan, yakni ke Hari Kebangkitan dan memperingatkan orang-orang kafir tentang takdir mereka di akhirat kelak. Jika mereka bersikeras menolak tanda-tanda jelas Allah dalam Al Quran, dalam sejarah, dan di dunia saat ini yang mereka tinggali.

"Inilah Jahanam yang dahulu kamu diancam (dengannya). Masuklah ke dalamnya pada hari ini disebabkan kamu dahulu mengingkarinya." (QS Yasin: 63-64). .

Keenam, sikap arogansi terhadap tanda-tanda kebesaran Allah SWT 

Bagian pertama, sebagaimana yang dijelaskan tadi, membahas mengenai ketidakpedulian orang-orang kafir. Kemudian di akhir, segmen terakhir berfokus pada penyakit hati lainnya, yakni kesombongan. 

Keduanya menyebabkan manusia tidak percaya dan menghalangi dia untuk menemukan kebenaran dari tanda-tanda kekuasaan Allah. Seperti halnya penciptaan manusia dan juga saat manusia dibangkitkan. 

"Dan apakah manusia tidak memperhatikan bahwa Kami menciptakannya dari setitik air (mani), maka tiba-tiba ia menjadi penantang yang nyata." (QS Yasin: 77)

"Dan ia membuat perumpamaan bagi Kami, dan dia lupa kepada kejadiannya, ia berkata: Siapakah yang dapat menghidupkan tulang belulang, yang telah hancur luluh?" (QS Yasin: 78) 

"Katakanlah: Ia akan dihidupkan oleh Tuhan yang menciptakannya yang pertama kali. Dan Dia Maha Mengetahui tentang segala makhluk." (QS Yasin: 79)

Semoga kita termasuk orang-orang yang mengambilkan pelajaran dari ayat-ayat Allah SWT dalam Al Quran. Dan semoga kita senantiasa diberikan petunjuk dalam menjalani kehidupan. 

SHARE ARTIKEL