Kreatif, Siswa Tak Mampu Beli Kuota, Guru Gunakan HT untuk Media Belajar

Penulis Dian Aprilia | Ditayangkan 11 Aug 2020

Kreatif, Siswa Tak Mampu Beli Kuota, Guru Gunakan HT untuk Media Belajar

Guru yang mengajar dengan HT - Image from regional.kompas.com

Cara yang efektif dan tak merepotkan ortu

Guru ini mengungkapkan, dengan pembelajaran melalui HT, wali murid tak perlu lagi membeli kuota internet. Dan siswa pun tetap bisa belajar dengan baik. Begini cara beliau mengefektifkan belajar pakai HT.

Anifatul Maghfirullah, seorang guru SDN 1 Balerejo, Kecamatan Kebonsari, Kabupaten Madiun, menggunakan handy talkie (HT) untuk mengajar siswanya yang kesulitan membeli paket data internet. 

Atul, panggilan akrabnya, tak tega melihat siswanya kesulitan mengikuti pelajaran jarak jauh karena kehabisan kuota. 

Atul memahami tak semua wali murid mampu membeli paket data internet untuk menunjang kegiatan belajar daring. 

"Kalau pakai handy talkie (HT), orangtua siswa tidak perlu lagi membeli kuota internet, para siswa ini pun tetap bisa mengikuti pelajaran dan tidak ketinggalan pelajaran," kata Atul saat dikonfirmasi, Senin (10/8/2020). 



Awalnya gunakan ponsel 

Sebelum menggunakan HT, Atul memanfaatkan ponsel pintar untuk mendukung sistem belajar online. Ia memberikan materi pelajaran kepada siswa melalu berbagai aplikasi. Diantaranya ialah WhatsApp, Google Classroom, Youtube, dan lainnya.

Sebulan berlangsung, ia melihat ada beberapa siswa yang sering tak bisa mengikuti pelajaran. Mereka terlambat mengakses video pelajaran dan tugas yang dikirimkan melalui Whatsapp.

Setelah didalami, beberap siswa itu terlambat mengakses materi pelajaran karena tak punya kuota internet. Atul mengatakan, seluruh siswa di kelasnya sudah memiliki ponsel android semua. 

"Kesulitannya justru untuk beli kuota internet," kata Atul.

Gunakan HT milik sekolah 

Tak ingin anak didiknya ketinggalan pelajaran, Atul memutar otak agar mereka tetap bisa belajar dengan lancar. 

Ia teringat dua unit HT yang dimiliki sekolah. Sebelum menggunakan HT, Atul mendata lebih dahulu siswa yang kesulitan membeli kuota internet. 

Berdasarkan data tersebut, terdapat enam siswa di kelas VI yang kesulitan membeli kuota internet. Atul pun membagi keenam siswa itu menjadi dua kelompok agar membuat kegiatan belajar jadi efektif. 

Kelompok yang berisi tiga siswa dipinjamkan satu unit HT untuk mendukung pembelajaran jarak jauh. Kemudian kelompok tersebut belajar di rumah siswa yang telah disepakati. 

“Mereka belajar di rumah tersebut dengan waktu yang telah disepakati,” jelas Atul. 

Saat belajar menggunakan HT, Atul menyampaikan materi pelajaran dan memberikan tugas kepada siswa. Siswa juga aktif bertanya kepada Atul melalui sambungan HT tersebut.

Sementara itu, bagi siswa yang mampu membeli kuota internet, aktivitas belajar jarak jauh tetap menggunakan metode online. Meski baru seminggu berlangsung, kegiatan belajar mengajar menggunakan HT bisa berjalan dengan lancar. 

Para siswa, kata dia, tak kesulitan menggunakan HT tersebut. “Saya pun bisa mengecek kondisi anak setiap hari selama masa pembelajaran berlangsung,” kata Atul.

Salut dengan Bu Atul, meski dalam kondisi sulit seperti ini, ia tak mudah menyerah dalam menjalankan tugasnya. Hal yang terpenting baginya, siswa bisa belajar dengan baik dan tak ketinggalan pelajaran. 

Semoga semangat ini bisa dicontoh dan diterapkan oleh guru-guru lainnya. 

SHARE ARTIKEL