Kesal, Siswa SD di Bali Kabur dari Rumah karena Tak Punya HP untuk Belajar Daring

Penulis Dian Aprilia | Ditayangkan 12 Sep 2020

Kesal, Siswa SD di Bali Kabur dari Rumah karena Tak Punya HP untuk Belajar Daring

Ilustrasi gubuk - Image from suara.com

Orang tua panik dan khawatir 

Putu Agung nekat kabur dari rumah karena kesal tak punya HP, alhasil tak bisa mengikuti kegiatan belajar pembelajaran daring. Sang ayah tak mampu membelikan karena hanya bekerja sebagai buruh petani.

Seorang siswa SD di Bali nekat kabur dari rumah dan bersembunyi di kebun jagung. Aksi tersebut dilakukan karena ia tak memiliki HP untuk mengikuti sekolah online.

Bocah bernama Putu Agung Suantara yang duduk di bangku kelas V Sekolah Dasar tersebut nekat melarikan diri pada akhir Agustus sekitar pukul 20.00 WITA.

"Putu Agung Suantara meninggalkan rumah orang tuanya karena tidak bisa mengikuti pelajaran daring," tulis akun Facebook Singaraja Now seperti dikutip Suara.com, Jumat (11/9/2020).

Putu Agung merasa kesal karena ia tak memiliki HP untuk mengikuti sekolah online. Alhasil, proses belajar menjadi terhenti sebab keluarganya tak memiliki HP. 

Ayah Putu Agung hanyalah seorang buruh petani tak memiliki penghasilan tetap. Terlebih saat pandemi Covid-19 membuat kondisi keuangan keluarga semakin kekurangan. 

"Di sisi lain, anaknya memerlukan HP agar bisa mengikuti pelajaran secara daring," ungkapnya.

Aksi Putu Agung yang melarikan diri dari rumah itu membuat kedua orang tuanya panik dan khawatir atas kondisinya. 

Lantas, kedua orang tua Putu Agung melaporkan kejadian tersebut kepada Kepala Dusun Sepang, Putu Adiana alias Ratep.

Putu Adiana kemudian meminta warga sekitar untuk turun tangan membantu mencari keberadaan Putu Agung hingga pukul 04.00 WITA pagi. Namun, hasil pencarian tersebut tak membuahkan hasil apapun.

Putu Agung baru ditemukan keesokan harinya oleh salah seorang warga setempat. Bocah itu ditemukan bersembunyi di kebun milik warga.

"Putu Agung Suantara ditemukan di salah satu kebun milik warga di daerah Mecatu, di sekitar pohon bambu yang terdapat pohon besar. Kemudian oleh warga diantar kerumah orang tuanya," tulisnya.

Pihak kepolisian yang mengetahui kejadian tersebut langsung turun tangan untuk membantu Putu Agung. Salah seorang personel Polres Buleleng, Bripka Putu Anton Dwipayana memberikan hadiah sebuah HP untuk Putu agar digunakan untuk belajar. 

"Saya sisihkan sebagian gaji saya untuk membeli HP dan memberikannya kepada Putu Agung agar bisa belajar. Karena situasi Covid-19 mewajibkan anak belajar secara online," ungkap Putu Anton Dwipayana.

Alhamdulillah, semoga dengan adanya bantuan dari Putu Anton, Agung bisa lebih semangat lagi belajarnya dan juga menggunakan HP dengan sebaik-baiknya.

SHARE ARTIKEL