Kasihan, Pakai Plastik untuk Jadi Masker, Kakek ini Malah Diketawain Petugas

Kakek pakai masker plastik - Image from www.indozone.id

Tak punya masker 

Kakek ini jadikan kantong plastik sebagai masker untuk menutupi mulut dan hidungnya. Saat melihatnya, petugas malah merekam dan juga menertawakannya. Warganet protes: 'Kok malah diketawain sih?'

Di masa pandemi COVID-19, setiap orang diwajibkan untuk menggunakan masker ketika berada di luar rumah demi memutuskan rantai penularan virus tersebut.

Saat ini, masker kain lebih dianjurkan jika memang tak memiliki masker medis. Saat menggunakan masker kain, kita dianjurkan untuk tak memakainya lebih dari 4 jam. 

Setelah itu, masker bisa dicuci dengan sabun. Dalam penerapannya, belakangan ini viral sebuah video yang memperlihatkan seorang pria mengenakan masker yang tak biasa.

Video yang diunggah oleh akun makassar_iinfo, Jumat (25/9), memperlihatkan seorang pria menggunakan kantong plastik untuk menutup mulut serta hidungnya sebab diduga tak memiliki masker.

Karena hal itu, bapak ini pun diberhentikan oleh para petugas saat mengendarai motornya karena tak memakai masker. Sembari direkam, para petugas pun tertawa dengan penampakan masker yang dipakai bapak-bapak ini. 

Tidak diketahui dimana lokasi terjadinya aksi tersebut, tetapi warganet menyayangkan para petugas yang tertawa saat mengamankan pria tersebut.

Hingga kini video tersebut mendapatkan beragam reaksi dari warganet. 

"Kenapa di tertawakan? Niatnya bapak ini bagus, barangkali bapak ini tidak punya uang untuk membeli masker. Setidaknya di bagikan masker untuk bapak ini. Bukan malah di tertawakan atau malah di rekam", tutur salah satu warganet.

"Mungkin lg ga punya duit,ga usah diketawain lah. Bagiin masker!!!," jelas warganet lainnya.

"Bayangkan kalau itu ayah mu. itu aja," ujar warganet lainnya.

Sudah semestinya petugas tak perlu menertawakan kondisi bapak tersebut. Daripada menertawakannya lebih baik memberikan masker kain untuk beliau. Dan juga diingatkan agar selanjutnya tak pakai masker plastik lagi.