Pilu, Driver Ojol Kena Kanker, Keluarga Terpaksa Berhutang Demi Bisa Biayai Pengobatan
Penulis Dian Aprilia | Ditayangkan 14 Sep 2020Kondisi Yana yang idap kanker - Image from today.line.me
Terpaksa berhenti kerja karena kanker
Tak ada pendapatan untuk nafkah keluarga, ditambah lagi harus keluar uang demi biaya pengobatan kanker yang tak murah. Keluarga tak punya banyak pilihan, terpaksa berhutang demi kesembuhan Yana.
Baik penyakit ringan maupun berat bisa datang kapan saja dan kepada siapa saja.
Salah satunya yakni driver ojek online bernama Yana. Driver satu ini harus terpaksa berhenti bekerja karena menderita kanker nasofaring.
Diketahui driver ojek online ini sedang menderita kanker nasofaring yakni penyakit mematikan yang menyerang saluran napas antara hidung serta tenggorokan.
Pengobatan kanker ini tentu membutuhkan biaya yang mahal, sehingga keluarga Yana terpaksa harus berhutang agar bisa menjalani pengobatan.
Dilansir dari laman Merdeka.com, Jumat (11/9), Pak Yana tak bisa bekerja menjadi driver semenjak terserang kanker nasofaring. Hal ini otomatis menghentikan juga sumber penghasilan Yana setiap hari.
Penyakit yang diderita Yana
Driver ojek online ini bahkan mengalami mati rasa di separuh badannya, yakni bagian sebelah kiri.
Selain itu, terdapat benjolan yang membengkak hingga 11 cm yang berada di lehernya. Akibatnya, jangankan beraktivitas seperti biasa, Pak Yana pun sudah tak mampu berbicara dan juga mengonsumsi makanan seperti biasanya.
Yana telah menjalani perawatan kepada dokter ahli. Sang dokter pun merekomendasikannya untuk melakukan radioterapi.
Tak hanya itu, pria paruh baya ini juga harus mengikuti kemoterapi demi menghambat pertumbuhan kankernya. Sayang kesulitan ekonomi menjadi masalah utama Yana dalam mengikuti segala rangkaian pengobatan.
Mau tak mau, Pak Yana harus melakukan pengobatan dengan jalur umum. Keluarga tak ingin putus asa dengan kondisi Yana, mereka terus berupaya mencari jalan keluar lainnya agar bisa melanjutkan pengobatan Yana.
Tak ada pilihan lain, keluarga Yana hanya bisa berhutang demi bisa menjalankan pengobatan.
Melihat perjuangan dan pengorbanan keluarganya, Yana merasa teramat sedih. Apalagi dirinya sudah tak mampu mencari nafkah demi membantu perekonomian keluarga.
Yana sebenarnya juga tak ingin merepotkan keluarganya. Namun apa daya, Pak Yana kini sedang menghadapi cobaan yang cukup berat dan terpkasa berhenti dari pekerjaannya.
Kini, Yana hanya bisa berdoa dan beribadah tiada hentinya. Bahkan, tak jarang Yana berdoa dan beribadah sambil menangis. Harapannya agar penyakit yang diderita segera diberikan kesembuhan oleh Allah SWT.
Semoga beliau bisa kunjung sehat dan beraktivitas seperti sedia kala.