Kisah Hikmah, Selamat dari Musibah karena Amalan Membela Buruh
Penulis Dian Aprilia | Ditayangkan 09 Oct 2020Ilustrasi - Image from islami.co
Jangan disepelekan,
Meski tampak ringan, ternyata amalan membela buruh bernilai tinggi di hadapan Allah SWT. Bahkan Allah SWT langsung menolong hamba-Nya yang kesusahan sebab amalannya membela buruh. Begini kisahnya.
Saat ini, Indonesia tengah digemparkan dengan disahkannya Omnibus Law UU Cipta Kerja. Pasalnya pengesahan UU ini menjadi kontroversi di kalangan masyarakat.
Mulai dari proses pelaksanaan yang terkesan tertutup hingga isi-isi pasal yang dipermasalahkan. Sebab banyak pihak yang merasa bahwa UU tersebut justru merugikan kaum buruh atau pekerja.
Dan UU ini dinilai memihak kepentingan para pengusaha serta oligarki. Alhasil, banyak kalangan yang memprotes dan menuntut pembatalan UU kontroversial ini.
Berangkat dari pembahasan yang kini ramai diperbincangkan, sebaiknya kita juga perlu mengetahui dan merenungi kisah dari hadist Rasulullah SAW tentang membela buruh berikut ini.
Kisah ini juga bisa memberikan inspirasi serta pelajaran kepada umat Islam secara menyeluruh. Kisah ini juga bisa menjadi motivasi buat kita untuk mempehatikan kesejahteraan hidup para pekerja/buruh.
Kisah Amalan Membela Buruh
Dalam suatu hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dari Anas bin Malik, tentang kisah tiga orang yang terjebak dalam gua.
Tiga orang tersebut kemudian meminta pertolongan Allah SWT dengan amalnya masing-masing. Setelah dua orang selesai bertawasul, tibalah saatnya orang ketiga untuk bertawasul dengan amalnya. Saat itu si orang ketiga berkata:
“Ya Allah suatu hari saya mempekerjakan seseorang. Tiba-tiba ia meminta upahnya dan tak kunjung ku berikan hingga dia meninggalkan upahnya. Upah tersebut saya jadikan modal peternakan.
Saat ternak itu sudah besar dan berkembang, si buruh ini datang meminta upahnya. Maka saya berikan semua peternakan itu tanpa saya sisakan sedikitpun karena itu adalah dari upahnya yang dulu. Padahal jika saya mau, saya bisa memberikan upah sejumlah upah yang seharusnya ia dapatkan dulu.”
Dalam kisah tersebut, nampak bahwa seorang atasan memberikan semua hasil kerja karena membela dan mengutamakan buruhnya. Selain itu, ia pun sadar bahwa peternakan tersebut berasal dari upah buruh yang lupa ia ambil.
Kemudian orang ketiga ini pun berkata, “Ya Allah, jika engkau tahu bahwa hal yang kulakukan untuk pekerjaku itu semata-mata untuk mengharap rahmat dan takut akan adzabmu, maka keluarkanlah kami dari gua ini.”
Selesai membaca doa tersebut, seketika mulut gua terbuka dan ketiga orang ini bisa keluar dengan selamat.
Kisah tersebut memberikan pembelajaran bagi kita semua,bahwa berlaku baik terhadap seorang buruh atau membela buruh adalah salah satu amal yang tinggi derajatnya di mata Allah SWT.
Terbukti bahwa Allah mengabulkan permintaan si orang ketiga hanya karena perlakuannya yang baik kepada buruh tersebut.
Nah, jika membela buruh menjadi pengantar seseorang mendapatkan keselamatan dan ketinggian derajat, lantas bagaimana jika kita turut memperjuangkan nasib pekerja?
Inshaallah akan menjadi amalan yang besar dan juga amalan yang dicintai oleh Allah SWT. Semoga bermanfaat bagi pembaca.