Ketahui, Ini 10 Pintu Setan Menggoda Manusia agar Terjerumus dalam Siksa Neraka
Penulis Dian Editor | Ditayangkan 12 Jan 2021Ilustrasi setan - Image from grudo.ngawikab.id
Jangan lengah, setan bisa menjerumuskanmu dengan 10 cara ini
Cara melawan setan adalah dengan mengetahui strateginya agar kita bisa mengalahkannya. Berikut adalah 10 pintu yang menjadi jalan masuk setan menggoda manusia.
Setan adalah musuh nyata bagi manusia. Oleh sebab itu, kamu perlu melawan dan memerangi setan.
Salah satu cara ampuh untuk mengalahkan lawan adalah mengetahui berbagai strategi yang dilakukannya untuk mengalahkan musuh.
Dengan begitu, kita tahu titik kelemahan setan sehingga kita bisa mengalahkannya.
Dilansir dari perkataan seorang ahli hikmah, Syekh as-Samarqandi menjelaskan dalam kitab Tanbih al-Ghafilin, ada sepuluh pintu yang menyebabkan setan bisa masuk dan menggoda manusia dengan mudah.
Pintu masuk menyesatkan tersebut diantaranya adalah:
Buruk sangka dan selalu merasa kurang
Pernahkah kamu menilai buruk seseorang yang baru kenal, teman ataupun kerabat?Bahkan dalam Al Quran telah disebutkan bahwa kebanyakan berprasangka adalah tindakan dosa.
“Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan berprasangka, karena sesungguhnya sebagian tindakan berprasangka adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain” (Al-Hujurat : 12)
Selain itu, kita juga diperintahkan untuk selalu bersyukur dengan pemberian Allah SWT. Merasa cukup dengan rezeki yang Allah berikan.
Percayalah bahwa Allah SWT adalah pemberi rezeki sebagaimana firman-Nya dalam Al Quran, “Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezekinya,” (QS Hud [11]: 6).
Perasaan berumur panjang dan berangan-angan jauh
Jadi penting untuk menghindari perasaan percaya diri berlebihan bahwa ke depan akan berumur panjang.
Dengan kondisi ini, bisa mendorong umat Islam untuk malas-malasan baik dalam berusaha ataupun berdoa.
Sebab dalam hatinya, ia meyakini masih memiliki banyak waktu untuk memperbaikinya.
Lawan dari sifat ini adalah rasa takut terhadap kematian yang datang tiba-tiba. Sehingga muncul keinginan diri untuk mempersiapkannya.
“Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh.” (QS. An Nisa’: 78).
Tergila-gila pada kenikmatan duniawi
Ketahuilah bahwa kesenangan dan kenikmatan di dunia ini sifatnya hanya sementara.
Bahkan Allah SWT menyebutkan bahwa kenikmatan di dunia itu hanyalah kesenangan yang menipu.
Jangan sampai kenikmatan di dunia menjerumuskanmu hingga mengabaikan usaha untuk memenuhi bekal akhiratmu.
Oleh sebab itu, agar kamu tidak tergila-gila dengan kenikmatan di dunia, kamu perlu menanamkan dalam diri bahwa segala kenikmatan di dunia ini akan hilang dan sementara.
Bahwa nantinya seluruh perbuatan kita akan dipertanggungjawabkan di akhirat kelak.
Allah SWT sudah mengingatkan dalam firman-Nya,
“Biarkanlah mereka (di dunia ini) makan dan bersenang-senang dan dilalaikan oleh angan-angan (kosong), maka kelak mereka akan mengetahui (akibat perbuatan mereka),” (QS Al-Hijr [15]: 3).
Sifat ujub dan takabur
Ujub adalah perilaku mengagumi dan membanggakan diri sendiri sehingga seseorang menjadi riya.
Biasanya ditandai dengan perasaan bahwa kelebihan yang dilikinya adalam miliknya seutuhnya, bukan termasuk pemberian Allah SWT.
Oleh sebab itu manusia perlu bersikap rendah hati agar tidak terjebak dalam aksi ujub. Ingatlah firman Allah SWT yang stau ini agar terhindar dari sifat ujub:
Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri. (Qs Luqman :18).
Merendahkan dan tidak menghormati orang lain
Setiap manusia itu memiliki kelebihan dan kekurangan. Jadi janganlah setiap orang merendahkan manusia lain, sedangkan dirinya juga memiliki banyak kekurangan.
Oleh sebab itu, setiap manusia perlu memahami dan menghormati dan menghargai hak sesama muslim. Jauhkan diri dari perilaku yang bisa merendahkan dan melukai hati orang lain. Sebagaimana firman Allah SWT berikut ini.
“Padahal kemuliaan (keluhuran) itu hanyalah bagi Allah, bagi Rasul-Nya dan bagi orang-orang mukmin, tetapi orang-orang munafik itu tiada mengetahui,” (QS Al-Munafiqun [63]: 8).
Sifat hasud dan dendam
Rasa hasud adalah keinginan hilangnya nikmat yang dimiliki orang lain dan berharap nikmat tersebut berpindah pada dirinya. Lawan dari sifat ini adalah sifat adil dan rida atas pemberian Allah SWT.
Untuk menguatkan sifat rida adalah dengan mengingat dan merenungkan ayat ini,
“Kami telah menentukan antara mereka penghidupan mereka dalam kehidupan dunia, dan kami telah meninggikan sebahagian mereka atas sebagian yang lain beberapa derajat, agar sebagian mereka dapat mempergunakan sebagian yang lain. Dan rahmat Tuhanmu lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan,” (QS Az-Zukhruf [43]: 32).
Sifat riya dan selalu ingin dipuji orang lain
Sifat ingin selalu dipuji oleh orang lain juga termasuk pintu yang dimasuki setan untuk menggoda manusia.
Oleh sebab itu, banyak muncul manusia yang beribadah hanya demi pujian orang lain.
Menghafal al Quran agar dipuji dan terkenal, sholat agar dianggap baik, sedekah agar dianggap dermawan, dan lainnya.
Lawan dari sifat ini adalah ikhlas. Agar terhindar dari godaan setan maka kita perlu menumbuhkan ikhlas dalam diri saat berbuat kebaikan.
“Barangsiapa mengharap berjumpa dengan Tuhannya, maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia menyekutukan seorang pun dalam beribadah kepada Tuhannya (ikhlas),” (QS Al-Kahfi [18]: 110).
Sifat kikir
Kikir atau pelit ini adalah jalan setan untuk masuk menggoda manusia.
Sifat ini bisa membuat manusia haus akan harta dan enggan berbagi dengan fakir miskin atau orang yang membutuhkan.
Ingatlah ayat ini agar bisa terhindar dari sifat kikir, “Apa yang di sisimu akan lenyap, dan apa yang ada di sisi Allah adalah kekal,” (QS Al-Nahl [16]: 96).
Sifat sombong
Dalam suatu hadist yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Mas'ud ra, Nabi Muhammad SAW menyebutkan bahwa sombong adalah menolak kebenaran dan juga meremehkan orang lain.
Lawan dari sifat ini adalah bersikap tawadhu. Berikut adalah ayat yang bisa menghindari sifat sombong adalah menyadari bahwa setiap orang memiliki kedudukan yang sama.
Satu-satunya yang membedakan manusia satu dengan yang laiannya adalah ketaqwaannya.
“Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu,” (QS Al-Hujurat [49]: 13).
Sifat tamak dan berharap kepada makhluk
Serakah adalah perilaku setan. Serakah bermakna sikap ingin memperoleh sesuatu yang banyak, hanya untuk diri sendiri.
Sikap ini bisa mendorong seseorang melakukan segala cara untuk mencapai semua keinginannya.
Lawan dari sikap ini adalah qanaah dan berhenti berharap kepada pemberian makhluk.
Lagipula makhluk memiliki keterbatasan dan kelemahan yang tentunya tak bisa mengabulkan semua yang kita inginkan.
Sikap yang bisa menangkal dua sifat buruk tersebut adalah merenungi ayat berikut ini.
“Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar; dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya,” (QS Al-Thalaq [65]: 2-3).
Itulah berbagai pintu masuk godaan setan yang terkutuk. Cara mudah agar setan tak memasukinya adalah memiliki sikap yang berlawanan dengan berbagai pintu tersebut.
Semoga kita semua dijauhkan dari godaan setan yang terkutuk serta bisa memenangkan perlawanan dengan setan. Wallahu a’lam bishowab.