Kisah Pemuda Beruntung, Meninggal di Pangkuan Rasulullah karena Kekuatan Taubat
Penulis Dian Editor | Ditayangkan 25 Jan 2021Ilustrasi bersujud - Image from CakraDunia.co
Masyallah, beruntungnya pemuda ini meninggal di pangkuan Rasulullah
Pemuda ini sebelumnya sempat merasa tak pantas melihat wajah Rasulullah SAW karena dosanya begitu besar. Meski begitu, Rasulullah meminta pemuda untuk memandangi wajahnya.
Tahukah kamu, kisah seorang sahabat yang wafat di pangkuan Nabi Muhammad SAW? Begitu istimewanya pemuda tersebut, hingga membuat para sahabat Nabi menjadi iri dan ingin berada di posisinya.
Suatu ketika diceritakan ada seorang sahabat yang sangat mencintai Rasulullah SAW, ia diketahui baru memeluk Islam.
Pada suatu hari saat duduk bersama Rasulullah SAW, ia keluar ke suatu tempat. Tanpa disengaja, ia kemudian melihat aurat wanita.
Lalu ia sangat menyesali kesalahannya tersebut, sampai ia merasa telah berbuat dosa yang sangat besar.
Kemudian ia memutuskan untuk menyendiri di atas gunung dan tidak mau lagi melihat wajah Rasulullah SAW.
Ia merasa matanya telah berbuat zina dan menganggap bahwa mata tersebut tak pantas lagi untuk melihat wajah Rasulullah SAW.
Setelah sehari, dua hari, tiga hari, si Fulan menyendiri di atas gunung. Rasulullah SAW kemudian mendapat kabar dari Jibril.
Rasulullah Minta Bertemu
Beliau pun bertanya, “Di mana itu si Fulan? Tidak pernah hadir lagi salat berjamaah, tidak pernah lagi hadir di majelis?”
Kemudian, beliau mencari ke rumahnya dan menanyakan perihal pemuda tersebut pada keluarganya.
Keluarganya lalu berkata, “Ia naik ke atas bukit, konon mau bertaubat.”
Lalu, Abu Bakar RA diutus untuk melihatnya dan ternyata pemuda itu ditemuinya sedang menangis.
Abu Bakar yang merasa keheranan pun kemudian bertanya, “Kenapa engkau ini?”
Pemuda itu lantas menjawab, “Aku telah berbuat dosa.”
“Ya sudah, sekarang menghadap kembali kepada Rasulullah SAW,” perintah Abu Bakar.
Pemuda itu menjawab, “Aku tidak berani melihat wajah Rasulullah, mataku telah berbuat dosa, mataku ini tidak pantas lagi melihat wajah Rasulullah.”
Kemudian Abu Bakar berkata, “Urusan adab dan malumu singkirkan dulu, kau diperintahkan oleh Rasulullah untuk datang.”
Pemuda itu Merasa Tak Pantas Melihat Nabi
Lalu, ia pun datang menghadap Rasulullah SAW saat beliau sedang shalat maghrib berjamaah.
Saat ia mendengar bacaan Rasulullah SAW dari kejauhan, ia kemudian terjatuh dan roboh sebab tak kuasa mendengar indahnya suara beliau.
Pemuda itu pun kemudian dipapah oleh Abu Bakar dan berjalan masuk ke barisan salat. Selesai salat ia hanya terdiam di tempatnya, orang satu persatu pergi, hingga tinggallah dia seorang diri.
Kemudian, Rasulullah berkata, “Mendekatlah engkau.”
Lalu, pemuda itu menjawab, “Baiklah Yaa Rasulullah.”
Sampai ia dekat dengan Rasulullah SAW dimana pahanya dekat dengan pahanya Rasulullah.
Meski sudah begitu dekat, pemuda itu masih saja tidak berani mengangkat kepala untuk melihat wajah Nabi Muhammad SAW.
“Wahai Rasulullah, aku tidak mau lagi melihat wajahmu karena mataku sudah banyak berbuat dosa,” ujar pemuda itu.
Kemudian, Rasulullah SAW pun berkata, ”Mohonlah ampunan kepada Allah.”
Maka si pemuda berkata, “Aku meyakini bahwa Allah Maha Pengampun, namun mata yang sudah banyak berbuat dosa ini tidak lagi pantas melihat wajahmu wahai Rasulullah.”
Rasulullah SAW berkata, “Angkatlah kepalamu, pandanglah aku.”
Wafat di Pangkuan Rasulullah
Kemudian, pemuda itu mengangkat kepalanya sedikit demi sedikit, tak terasa air matanya mengalir. Ia lalu menunduk dan menangis di pangkuan Rasulullah SAW.
Tak lama setelah itu, Allah SWT mewafatkan pemuda itu di pangkuan Rasulullah SAW. Masyaallah. Rasulullah SAW pun kemudian menangis.
Sahabat Abu Bakar ra berkata, “Aku melihat air mata Rasulullah jatuh di atas kepala pemuda itu saat ia menciumi paha Nabi SAW hingga wafat di pangkuan Rasulullah.”
Maka, para sahabat kemudian berkata, “Kami ini berjihad siang dan malam tapi tidak kebagian wafat di pangkuan Rasulullah SAW.”
Kekuatan Taubat
Kisah ini mengajarkan pada umat Islam bahwa taubat memiliki kekuatan yang sangat luar biasa.
Walau hanya sekedar melihat aurat seorang wanita TANPA SENGAJA, lelaki ini merasa sangat bersalah. Bahkan dirinya juga sampai tidak merasa pantas melihat Nabi Muhammad SAW.
Rasa bersalahnya yang amat besar tersebut, mendorongnya untuk melakukan taubatan nasuha.
Mulai dari menyesali perbuatannya hingga benar-benar mengasingkan diri di hutan agar terhindar dari dosa lainnya.
Hingga akhirnya, Allah SWT memberikan ganjaran besar kepadanya, dengan mewafatkan di pangkuan Rasulullah SAW. Dan sebagaimana janji Allah, Allah pasti akan mengampuni