Petugas Tertekan, Salah Ambil Jenazah Covid-19 Saat Pemakaman, Ini Penyebabnya
Penulis Dian Editor | Ditayangkan 30 Jan 2021Kondisi saat hendak memakamkan jenazah - Image from instagram.com/buari.stp
Geger, jenazah Covid-19 di Malang tertukar saat pemakaman
Diinformasikan bahwa petugas merasa tertekan bahkan sempat pingsan. Kepala UPT Pengelolaan Pemakaman ungkapkan penyebab petugas sampai salah ambil jenazah. Ini kronologisnya.
Baru-baru ini, viral sebuah video yang mengabarkan insiden jenazah Covid-19 tertukar di Kota Malang.
Video tersebut menunjukkan sejumlah orang mengamuk karena jenazah keluarganya tertukar dengan jenazah lain.
Menurut Kepala UPT Pengelolaan Pemakaman Umum Kota Malang insiden tersebut disebabkan karena petugas merasa kelelahan.
Insiden itu diketahui menyebabkan seorang petugas PSC 119 Dinas Kesehatan Kota Malang pingsan akibat kena pukulan anggota keluarga jenazah Covid-19.
Kepala UPT Pengelolaan Pemakaman Umum Kota Malang, Takroni Akbar mengungkapkan bahwa insiden jenazah tertukar tersebut karena petugas kelelahan imbas dari banyaknya pemakaman jenazah Covid-19 selama dua hari kemarin.
"Itu manusiawi. Teman-teman kecapekan karena sebelumnya sehari semalam diguyur hujan. Jadi harus dimaklumi," ujar Takroni kepada SURYAMALANG.COM, pada Jumat (29/1/2021).
Petugas Tertekan Hingga Pingsan
Pada Kamis kemarin, ada sekitar sembilan pemakaman jenazah Covid-19 di Kota Malang.
Jenazah yang tertukar tersebut berinisial W, warga Kota Malang yang bernomor antrean 4.
Saat itu diceritakan, petugas PSC 119 Dinas Kesehatan Kota Malang ingin memakamkan jenazah nomor antrean 3 dan 5 karena sama-sama dimakamkan di TPU Sukun.
Namun, keluarga jenazah W tidak sabar menunggu sehingga salah satu anggota keluarganya marah besar.
Karena merasa tertekan, petugas sampai keliru mengambil antrean jenazah nomor 6 padahal seharusnya mengambi jenazah antrean nomer 4.
Saat itu, keluarga menyadari kekeliruan itu ketika melihat wajah jenazah saat akan dimakamkan.
Sempat ada cekcok sehingga satu petugas PSC 119 Dinas Kesehatan Kota Malang berinisial A pingsan karena dipukul keluarga jenazah.
"Petugas ini merasa tertekan sehingga panik dan keliru mengambil jenazah. Saya imbau masyarakat bersabar. Ini bencana. Tim kami hanya itu-itu saja. Kami susah mencari ganti orang. Bahkan saya selalu membuka pendaftaran relawan," ujarnya.
Takroni juga menyesalkan keluarga yang sampai memukul petugas pemakaman. Padahal insiden tersebut seharusnya bisa diselesaikan secara baik-baik.
"Kami akan serahkan ke pemerintah, karena kami kerja secara institusi. Saya tetap menjalankan tugas. Apapun kondisinya, kemanusian harus diutamakan," tandasnya.
Bersedih atau emosional saat salah satu anggota keluarga meninggal dunia, memang wajar dirasakan setiap orang.
Namun jangan sampai rasa sedih tersebut membuat gelap mata hingga melakukan kekerasan pada orang lain.
Apalagi dalam hal ini, petugas pemakaman adalah sosok yang membantu keluarga untuk melakukan penguburan. Sudah seharusnya untuk memperlakukannya dengan baik dan malah mengucapkan terimakasih.
Semoga insiden ini bisa menjadi pembalajaran untuk kita semua. Aamiin ya robbal alamiin.