Saudara Kembar Terpisah 20 Tahun, Saat Tahu Treni Ungkap: 'Syok, badan panas dingin'
Penulis Dian Editor | Ditayangkan 19 Oct 2020Foto si kembar Trena dan Treni - Image from kompas.com
Ibu angkat tak mau melepas Treni yang diasuhnya bertahun-tahun
Trena dan Treni adalah saudara kembar yang terpisah selama 20 tahun. Keduanya terpisah karena ada kerusuhan Ambon silam pada tahun 1999. Hingga kemudian bertemu karena video Tiktok.
Treni Fitri Yana yang merupakan warga Blitar terkejut bukan main saat mengetahui ternyata dirinya memiliki seorang saudara kembar.
Saking terkejutnya, Treni bahkan mengaku badannya sampai panas dingin dan syok.
"Saya syok, kaget, ngerasa seneng iya, badan panas dingin. Sama kakak-kakak dibilangin 'kamu itu adik aku'," tutur Treni, seperti dilansir dari Tribunnews.
Terpisah Sejak Usia 2 Tahun
Kisah mereka bermula ketika si kembar Trena Treni masih tinggal di Ambon. Orangtua keduanya merupakan transmigran yang berasal dari Pulau Jawa.
Namun lantaran ada keperluan untuk mengurus keluarga yang sakit, orang tuanya kemudian menitipkan Trena dan Treni.
Setelah kerusuhan yang terjadi di Ambon pada tahun 1999, orangtua kandung membawa Trena ke Tasikmalaya. Sedangkan Treni dibawa oleh keluarga orang tua asuhnya ke Blitar, Jawa Timur.
Saat terpisah, keduanya masih berusia sekitar 2 tahun.
Si kembar Trena dan Treni - Image from kumparan.com
Treni Tak Tahu Jika Punya Saudara Kembar
Selama puluhan tahun berpisah, Treni beranjak dewasa tanpa pernah tahu bahwa ia memiliki saudara kembar.
"Karena ibu saya namanya juga tidak punya anak cewek dan tidak mau kehilangan, makanya menyimpan rahasia ini dengan rapat," tutur Treni.
Apalagi, antara orangtua kandung dan orangtua asuhnya sama-sama kehilangan kontak.
Sebaliknya, Trena sudah diberi tahu oleh orangtua kandung bahwa ia memiliki saudara kembar. Trena, sebenarnya juga telah berupaya mencari Treni, tapi tak jua menemukan hasil.
"Dia (Trena) pernah mencari saya di YouTube, di media sosial bahkan juga di TV nasional tapi tidak ketemu dan sekarang kita dipertemukan lewat TikTok," ujar dia.
Bertemu karena Tiktok
Meski parasnya mirip, Trena dan Treni tumbuh dengan kebiasaan berbeda. Treni kerap membuat video di akun TikToknya. Berbeda halnya dengan Trena.
Puluhan tahun setelah berpisah, suatu hari tetangga Trena memuji Trena terkait video di TikTok, padahal sebenarnya video tersebut dibuat oleh Treni.
"Tetangga Trena memuji Trena 'kok bikin TikTok bagus-bagus' padahal Trena jarang membuat video," Treni menceritakan awal pertemuan keduanya.
Saat mendengar hal itu, mulanya Trena berpikir itu hanyalah orang yang berwajah mirip dengan wajahnya.
"Kemudian ada tiga orang yang bilang ke Trena kalau ada yang bikin video mirip dia. Lalu tetangga-tetangga Trena ngecek media sosial aku, karena saya juga berjualan online, jadi ada kontak saya yang tercantum." kata Treni.
"Kemudian kakak-kakak dan Trena ngontak aku semua," sambung Treni.
Treni sempat takut dan mengira mereka adalah pelaku penipuan. Namun ketika Trena menebak nama orangtua yang mengasuh Treni, ia pun tercengang karena tebakan tersebut betul.
Treni sempat mengecek Facebook milik Trena dan kaget saat tahu wajah Trena memang betul mirip dengan dirinya.
"Pas saya cek bener-bener mirip dari gaya foto, cara berjilbab dan lain-lain," ujar dia.
Orangtua kandung dan orangtua asuhnya pun kemudian saling berkomunikasi. Treni senang lantaran bisa kembali dipertemukan dengan saudara kandungnya melalui dunia maya.
"Yang saya pikirkan sekarang adalah saya bahagia, seneng banget sampai enggak bisa diungkapkan rasa senengnya," kata dia.
Mengunjungi Saudara Kembar
Treni pun berencana untuk menemui orangtua kandungnya dan juga saudara kembarnya, Trena di Tasikmalaya, Jawa Barat. Rabu (21/10/2020) nanti ia menjadwalkan keberangkatan dari Blitar menuju Tasikmalaya.
Treni sudah tak sabar ingin bertemu dengan keluarganya yang sudah lama berpisah.
"Mungkin seminggu di sana karena dua hari pasti tidak akan cukup," kata Treni.
Sungguh mengharukan, kembar yang terpisah selama dua puluh tahun akhirnya bisa bertemu kembali. Semoga keduanya dan juga kedua keluarga bisa menjalin silahturahmi dengan baik kembali.