Diduga Depresi, Wanita Nekat Panjat Tower BTS Jelang Maghrib
Penulis Dian Editor | Ditayangkan 27 Nov 2020Potret wanita panjat tower BTS - Image from www.indozone.id
Sesekali ia terlihat melihat ke arah bawah
Warganet banyak yang mengomentari kejadian ini. Beberapa diantaranya mengungkapkan bahwa wanita itu masih SMP dan latar belakang dirinya memanjat tower tersebut. Begini aksi penyelamat saat membawanya turun.
Baru-baru ini, warga Medan dihebohkan dengan aksi seorang gadis memanjat tiang tower telekomunikasi atau Base Transceiver Stasiun (BTS) di gang Melati, Amplas, Kota Medan, pada Rabu sore (25/11/20).
Video tersebut dibagikan dan ramai di grup WhatsApp jurnalis di Medan pada Kamis (26/11/20).
Dalam video yang beredar itu memperlihatkan seorang wanita yang diduga masih remaja memanjat tiang tower yang tinggi, saat sore menjelang malam.
BACA JUGA
Pada video itu nampak wanita itu berdiri berpegangan pada besi tower sambil sesekali melihat ke arah bawah.
Masyarakat sekitar yang menyaksikan kejadian tersebut pun cemas dan berteriak menyuruh wanita itu turun. Namun wanita itu hanya diam dan tak menghiraukan seruan para warga.
Hingga saat ini belum diketahui secara pasti identitas dan penyebab wanita itu memanjat tower tersebut.
Sontak video itu menuai beragam komentar warganet, ada yang mengatakan bahwa wanita itu depresi karena sang ayah meninggal dunia. Untungnya wanita ini berhasil dibujuk dan selamat.
"Adik itu sekitar SMP dan katanya depresi karena ayahnya meninggal. Yah tapi liat komen di video ini malah lucu-lucuan miris juga liat yang videoin. Tapi alhamdulillah dia selamat dan mau dibujuk untuk turun. Doain aja dia tidak mengulanginya lagi", komentar salah satu warganet.
"Gila berani kali dia, aku diajak kerja manjat tower ngapain sinyal gak berani. Mending kakak itu aja semalam ku alihkan biar kerja dia", komentar warganet lainnya
"Lagi sadgirl dia, niatnya manjat tower mau nenangin diri eh malah gabisa turun wkwkw", komentar akun lain.
Miris, semoga jika benar bocah itu masih di bawah umur bisa mendapatkan perhatian dari keluarganya agar tak melakukan hal-hal berbahaya lainnya.