Keajaiban Taubat Kaum Nabi Yunus, Sukses Batalkan Azab Allah SWT
Penulis Dian Editor | Ditayangkan 17 Nov 2020Ilustrasi Nabi Yunus - Image from dara.co.id
Pernahkah kamu mendengar kisah kaum Nabi Yunus?
Kaum Nabi Yunus dikisahkan adalah kaum yang mendustakan kebenaran yang dibawa utusan Allah, yakni Nabi Yunus. Hingga kemudian Allah SWT berjanji akan mendatangkan azab pada mereka. Tapi kemudian azab tersebut dibatalkan karena taubat mereka. Begini kisahnya.
Allah SWT mengabarkan bahwa Nabi Yunus ‘alaisissalam pergi meninggalkan kaumnya dalam kondisi marah, sebagaimana bunyi ayat berikut ini:
“Dan (ingatlah kisah) Dzun Nun (Yunus), ketika ia pergi dalam keadaan marah,” (QS al-Anbiyâ’ [21]: 87).
Kemudian ia lari menuju kapal yang penuh muatan, Sesungguhnya Yunus benar-benar salah seorang rasul, (ingatlah) ketika ia lari ke kapal yang penuh dengan muatan, (QS Ash-Shaffat [37]: 139-140).
Rasulullah SAW mengisahkan dalam haditsnya bahwa Nabi Yunus as. menjanjikan kepada kaumnya akan turun azab dari Allah SWT. Hal ini dikarenakan sudah sekian lama mereka mendustakan utusan Allah SWT.
Azab Dijanjikan akan Turun Setelah 3 Hari
Nabi Yunus menyampaikan kepada kaumnya, bahwa tiga hari lagi azab akan turun kepada mereka. Namun, setelah meyakini akan turunnya azab, mereka kemudian bertobat dan bergegas kembali pada ajaran Allah SWT.
Kemudian, mereka pun menyesal sebab telah mendustakan rasul yang diutus di tengah-tengah mereka. Saat bertobat, mereka kemudian memisahkan anak-anak dari ibunya, baik manusia maupun binatang.
Sehingga terdengar jelas suara gemuruh mereka seraya berdoa dan memohon perlindungan kepada Allah SWT. Suara itu terdengar beriringan dengan rintihan suara anak-anak yang mencari ibunya.
Dan berkat doa dan usaha mereka, Allah pun berkefnan dan membatalkan azab yang akan menimpa mereka.
Ibnu Katsîr, Ibnu Mas‘ud, Mujahid, Sa‘id ibn Jubair, dan lebih dari ulama salaf dan khalaf menjelaskan bahwa sewaktu Nabi Yunus as. pergi meninggalkan mereka, azab itu benar-benar akan turun kepada mereka.
Allah SWT Membatalkan Azab-Nya
Namun, Allah SWT kemudian membuka pintu tobat dan ampunan kepada mereka. Mereka menyesali apa yang telah mereka perbuat terhadap nabi mereka.
Salah satu bentuk penyesalan mereka adalah memisahkan setiap hewan dari induknya, lalu berteriak, bermunjat, dan juga kembali pada Allah SWT.
Setiap orang pun menangis, baik anak-anak maupun dewasa, baik laki-laki maupun perempuan, baik bayi maupun ibu-ibu. Tak terkecuali binatang dan juga hewan ternak. Mereka seakan turut berteriak dan berdoa kepada Allah.
Sampai tibalah saatnya Allah memberikan pertolongan, kasih-sayang dan rahmat-Nya, serta mengangkat azab yang akan menimpa mereka. (Lihat: Ibnu Katsir, al-Bidâyah wan--Nihâyah, jilid 1, hal. 231).
Kejadian itu tertulis jelas dalam Al Quran
“Dan mengapa tidak ada (penduduk) suatu kota yang beriman, lalu imannya itu bermanfaat kepadanya selain kaum Yunus? Tatkala mereka (kaum Yunus itu), beriman, Kami hilangkan dari mereka azab yang menghinakan dalam kehidupan dunia, dan Kami beri kesenangan kepada mereka sampai kepada waktu yang tertentu,” (QS Yunus [10]: 98).
Setelah Taubat Kaum Nabi Yunus
Allah juga mengabarkan setelah azab akan turun, keimanan mereka benar-benar bermanfaat bagi kaum Nabi Yunus as. Dia mengangkat azab tersebut setelah melihat keadaan dan tobat mereka.
Tiga hari yang dijanjikan Nabi Yunus as. kepada kaumnya pun berlalu. Ia menanti janji azab Allah SWT terhadap mereka. Namun, karena menjauh dari mereka, Nabi Yunus as. pun tidak mengetahui tobat dan ampunan dari Allah SWT.
Tahu-tahu ia menemui lagi mereka dalam keadaan selamat. Karena itu, tak heran jika ia merasa kesal karena Allah tak jadi menurunkan azab. Disebutkan, jika ada yang berbohong pada saat itu, maka hukumannya adalah dibunuh.
Dikisahkan, Nabi Yunus ‘alaisissalam pun pergi dari kaumnya karena menghindari azab dari Allah SWT tersebut.
Hikmah Kisah Taubat Kaum Nabi Yunus
Kisah taubatnya kaum Nabi Yunus ini memberikan kita pelajaran penting bahwa keimanan dan pertobatan suatu kaum berpengaruh besar dalam menghapus murka Allah dan menolak petaka yang akan ditimpakan-Nya.
Buktinya, keimanan dan pertobatan kaum Nabi Yunus as. yang mampu mengangkat azab yang hendak ditimpakan kepada mereka. Padahal, Nabi Yunus menyampaikan, tentunya berdasarkan wahyu, bahwa tiga hari lagi azab kepada mereka.
Sungguh Allah adalah Dzat yang maha pemurah lagi maha penyayang.
Demikian kisah yang diambil dari hadits Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Ibnu Abi Syaibah dalam Mushannaf-nya, jilid 11, hal. 541, nomor hadis 1195, dari Abdullah ibn Mas‘ud.
Semoga kisah ini bisa menginspirasi kita, agar senantiasa bertaubat setelah melakukan kesalahan. Supaya kita terhindar dari hukuman dan juga azab dari Allah SWT.
Tentunya dengan taubat yang sebenar-benarnya. Tidak hanya sekedar di lisan dan juga niat, melainkan juga pada perbuatan yang senantiasa menghindari kesalahan yang sama. Dan menyibukkan diri dengan segala hal yang positif.
Wallahu a’lam.