Pahala Saling Berbagi Hadiah dengan Teman dan Kerabat

Penulis Dian Editor | Ditayangkan 19 Nov 2020

Pahala Saling Berbagi Hadiah dengan Teman dan Kerabat

Ilustrasi hadiah - Image from www.muslimahnews.com

Saling berbagai hadiah adalah sunnah Rasulullah SAW

Saling memberi hadiah dengan teman dan kerabat adalah salah satu wujud dari menjalankan sunnah Rasulullah SAW, lho. Nabi SAW juga memerintahkan kepada umat-Nya agar menghargai pemberian orang lain, meski hanya berupa 'unjung kuku unta'. Berikut dalilnya. 

Memberi hadiah adalah salah satu ikhtiar untuk menjaga dan memperkuat hubungan antara pemberi dan penerima. Rasulullah SAW menganjurkan umat Islam memberi hadiah pada orang lain. 

Memberi Hadiah dan Saling Membalas 

Dalam sebuah hadits Aisyah berujar: 

"Rasulullah dulu menerima hadiah dan membalasnya mereka yang memberi."

Hadist tersebut menunjukkan bahwa menerima hadiah dan memberikan sesuatu yang bernilai sama atau lebih kepada orang yang memberi adalah perilaku yang diajarkan Rasulullah. 

Rasul menganjurkan untuk merespons pemberian dengan cara yang baik. 

"Siapa pun yang membantumu, tanggapi dengan baik, dan jika kamu tidak dapat menemukan cara melakukannya, maka teruslah berdoa untuknya sampai kamu berpikir bahwa kamu membalasnya dengan baik." (Abu Dawud).

Hal ini berarti, siapa pun yang membantu atau memperlakukanmu dengan baik, entah dalam hal lisan atau memberikan hadiah. Maka harus dibalas dengan kebaikan serupa atau bahkan lebih baik dari itu. 

Menanggapi dengan baik berarti memperlakukan seseorang dengan baik seperti halnya orang tersebut memperlakukan kita dengan baik. 

Doa untuk Kebaikan Orang Lain

Salah satu bentuk doa yang bisa diucapkan kepada mereka yang telah baik kepada kita adalah Jazaka Allahu khayran (semoga Allah membalas kebaikanmu). 

At-Tirmithi meriwayatkan Usamah Ibn Zayd berkata: Rasulullah SAW bersabda: "Siapapun yang mendapat bantuan untuknya dan mengatakan 'Jazak Allahu khayran' telah melakukan yang terbaik untuk berterima kasih padanya." (At-Tirmithi).

Doa tersebut berarti ia mengucapkan rasa terimakasih yang paling tertinggi nilainya. Dengan berpijak pada pemahaman bahwa manusia itu sangat terbatas, sementara Allah SWT lah yang Maha Kuasa dan Maha Mencukupi. 

Sehingga bisa jadi manusia tak bisa membalas kebaikan seseorang dengan layak, maka mendoakan agar Allah SWT memberikan hadiah yang layak adalah suatu doa yang sangat mahal harganya. 

Dikatakan bahwa: "Jika kamu tidak dapat membalas kebaikannya, bicaralah panjang lebar dengan berterima kasih dan memohon untuknya." (Tuhfat Al-Ahwathi)

Selain itu, saling memberi hadiah juga bisa menimbulkan rasa saling mencintai antar pemberi dan penerima. Sebagaimana bunyi dari hadist berikut ini: 

"Saling memberi hadiahlah kalian, niscaya kalian akan saling mencintai" (HR Al-Bukhari).

Menghargai Pemberian Orang Lain 

Dan jangan sekali meremehkan pemberian orang lain, meskipun barang tersebut murah ataupun terkesan tidak berharga sekalipun. Hal ini sebagaimana sabda Rasulullah SAW berikut ini, 

"Wahai para wanita kaum Muslimin, janganlah ada seorang tetangga meremehkan pemberian tetangganya yang lain sekalipun ia (pemberian tersebut) berupa ujung kuku unta.'' (HR Al-Bukhari).

Meski terbilang sepele, memberi hadiah ternyata masuk dalam sunnah Rasulullah SAW. Untuk itu, sebagai umat-Nya kita perlu meneladaninya. 

Selain mendapat pahala di sisi Allah, saling memberi hadiah antar teman dan kerabat juga bisa menguatkan ukhuwah Islamiyah dan juga rasa sayang dan saling mengasihi satu sama lain. 

SHARE ARTIKEL