Cara Membongkar Watak Asli Seseorang Menurut Umar bin Khattab
Penulis Dian Editor | Ditayangkan 16 Dec 2020Pemeran Umar dalam film Omar - Image from bincangsyariah.com
Dalamnya laut bisa diukur, dalamnya hati siapa yang tahu
Mengetahui karakter asli seseorang ini sangat penting untuk menjalin hubungan dengannya. Mulai dari memilih pasangan, memilih rekan kerja, memilih sahabat dan lainnya. Ini 3 cara yang dianjurkan Umar bin Khattab agar tahu sifat asli seseorang.
Ada sebuah istilah yang mengungkapkan, dalamnya laut dapat diukur, tapi dalamnya hati siapa yang tahu.
Jika menilik dari istilah ini, kita dapat mengetahui bahwa perkara hati orang adalah sesuatu yang tak kasat mata. Tidak bisa dilihat dengan jelas ataupun diukur secara akurat.
Hal ini menunjukkan bahwa kita tak bisa menilai orang dengan begitu mudahnya. Apalagi hanya sekedar melalui penampilan, wajah, atau tutur bicaranya saja.
Perkara menilai orang ini juga pernah terjadi perdebatan di masa Umar bin Khatab.
Hadist Umar bin Khattab
Dikisahkan pada masa Khalifah Umar bin Khattab, ada seorang laki-laki berkata kepada Umar, “Sesungguhnya si Fulan itu orangnya baik.”
Menanggapi hal itu, Umar bertanya, “Apakah engkau pernah bersafar bersamanya?” Lelaki itu menjawab, “Belum pernah.”
Lantas Umar bertanya lagi, “Apakah engkau pernah bermuamalah (berbisnis) dengannya?” Lelaki itu menjawab, “Belum pernah.”
Belum puas, Umar bertanya lagi, “Apakah engkau pernah memberinya amanah?” Lelaki itu menjawab, “Belum pernah.”
Umar berkata, “Kalau begitu engkau tidak memiliki ilmu tentangnya. Barangkali engkau hanya melihat dia salat di masjid.” (Mawa’idz shohabah)
Menilai Orang Baik Perlu Alasan yang Kuat
Hadist ini mengingatkan pada kita bahwa merekomendasikan seseorang itu bukanlah keputusan yang ringan dan sepele.
Jangan asal menyebut orang baik, padahal hanya satu kali bertemu dengannya. Apalagi jika pertemuan itu cukup singkat, misalnya hanya sekitar beberapa jam.
Sebab hal ini bisa berdampak negatif kepada seseorang yang kita beri rekomendasi.
Misalnya kita memberikan rekomendasi pekerja kepada sahabat yang memiliki perusahaan.
Tanpa mengetahui jelas asal usul seseorang, hanya satu kali melihatnya sholat kita lantas menilai orang itu baik.
Padahal apa yang nampak dalam sekali waktu tersebut tidak menggambarkan watak aslinya.
Di kemudian hari, bisa saja baru diketahui bahwa ia adalah orang yang tidak jujur. Sehingga alih-alih membantu perusahaan malah memberikan dampak negatif.
Tentu rekomendasi asal dan ngawur ini akan berdampak pada hubunganmu dengan temanmu tadi.
Jadi jika berpijak pada hadist diatas, setidaknya ada tiga syarat yang harus dipenuhi saat hendak menilai seseorang.
Tiga syarat tersebut diantaranya adalah pernah melakukan perjalanan (safar), bermuamalah, dan memberikan amanah padanya.
3 Cara Membongkar Karakter Asli Seseorang
Lebih lanjut, Pendiri Pondok Pesantren Daarut Tauhiid KH Abdullah Gymnastiar atau Aa Gym menjelaskan lebih rinci terkait 3 hal tersebut dalam salah satu tayang di kanal Youtubenya.
1. Melakukan Safar
Syarat pertama adalah melakukan safar, atau perjalanan jauh. Umar bin Khattab berkata, “Silakan engkau melakukan safar dengannya”.
Hal itu adalah cara pertama untuk mengenal karakter seseorang.
“Karena kalau baru bertemu, atau hanya lihat di televisi atau mendengar di radio, di medsos atau dalam sekejap sebenarnya kita belum tahu orang tersebut,” jelas Aa Gym.
Dengan melakukan perjalanan jauh atau dalam kurun waktu yang lama, maka kita akan mengetahui karakteristik orang tersebut. Namun jika baru bertemu maka jelas sulit untuk menerimanya.
“Kenapa dalam safar? karena dalam perjalanan panjang dan letih, itu akan tampak kebiasaan seseorang dalam senang, dalam susah seperti haji akan nampak. Waktu pertama kali daftar itu belum tampak bagaimana akhlaknya, tapi dengan seruangan lama, sekamar lama, itu akan ketahuan karakternya,” jelasnya.
2. Muamalah
Syarat yang kedua adalah bermuamalah atau melakukan kegiatan yang berkaitan dengan uang.
Misalnya menjalin bisnis dengan seseorang, maka dari situ akan terlihat, mulai dari keserakahannya, perhitungan, hingga karakternya jujur atau tidak.
“Kalau belum ngomong uang mungkin masih baik-baik saja,” terangnya.
Namun, adakalanya karakter seseorang bisa berubah kala dihadapkan dengan uang.
3. Amanah
Syarat yang ketiga adalah amanah. Apabila sudah berurusan dengan amanah bersama seseorang, maka akan terlihat bagaimana karakter dan akhlak aslinya.
“Pernahkah kita memberi amanah kepadanya. Kalau orang akhlaknya baik dengan amanah itu hati-hati sekali,” pungkasnya.
Itulah tiga perkara yang insya Allah bisa membongkar karakter asli seseorang. Semoga kita selalu didekatkan dengan orang-orang yang shaleh serta dijauhkan dari orang-orang yang munafik.