Ciri-ciri Orang yang Lalai dari Sholat

Penulis Dian Editor | Ditayangkan 28 Dec 2020

Ciri-ciri Orang yang Lalai dari Sholat

Ilustrasi orang sedang sholat - Image from www.ranti.co.id

Naudzubillahi min dzalik. 

Allah SWT dalam firman-Nya pernah memberikan teguran keras,  "Maka, celakalah bagi orang-orang yang shalat, (yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya." Lantas seperti apakah ciri-ciri orang tersebut. 

Sholat adalah tiang agama, hal ini sebagaimana yang dinyatakan dalam sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Muadz bin Jabal, Nabi Muhammad SAW bersabda 

رَأْسُ الأَمْرِ الإِسْلاَمُ وَعَمُودُهُ الصَّلاَةُ

“Inti (pokok) segala perkara adalah Islam dan tiangnya (penopangnya) adalah shalat.” (HR. Tirmidzi no. 2616 dan Ibnu Majah no. 3973. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa hadits ini hasan)

Hal ini menunjukkan jika sholat tak dilaksanakan maka tiang ini bisa roboh dan mengakibatkan ketidaksempurnaan di dalam menjalankan syariat Islam. 

Oleh sebab itu, shalat menjadi ibadah terpenting dalam Islam. Jangankan tidak melakukannya, melalaikannya pun menjadi sebuah pelanggaran yang berat. 

"Maka, celakalah bagi orang-orang yang shalat, (yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya." (QS al-Maun: 4- 5).

Ciri-ciri Orang yang Lalai dalam Sholat

Dalam menafsirkan ayat tersebut, Imam Ibnu Katsir menukil salah satu pendapat ulama generasi tabiin, yakni Atha ibnu Dinar. 

Dia memuji Allah SWT yang menyebut lalai dari shalat dan bukannya lalai dalam shalat. 

Orang yang melalaikan sholat adalah orang yang tidak menunaikannya pada awal waktu. Mereka menangguhkannya sampai akhir waktu terus-menerus sehingga jadi suatu kebiasaan buruk. 

Dalam menunaikan shalat, ada kalanya mereka tidak memenuhi rukun-rukun dan persyaratan sebagaimana yang diperintahkan oleh Allah SWT.

Adakalanya juga mereka tidak khusyuk dan tidak merenungkan makna bacaan sholat. Menurut Atha, pengertian lalai dalam ayat tersebut mencakup berbagai hal tersebut. 

Meski begitu, dia memberikan catatan, orang yang menyandang sesuatu dari sifat-sifat tersebut berarti dia termasuk pihak yang diancam dalam ayat tersebut. 

Barang siapa yang menyandang semua sifat tersebut, berarti telah sempurnalah bagiannya. Jadilah dia seorang munafik dalam menjalankan amal perbuatannya. 

Tujuan Perintah Sholat 

Salah satu tujuan adanya perintah shalat ialah mengingat Allah SWT. Sebagaimana bunyi dari firman Allah SWT berikut ini, "Dan dirikanlah shalat untuk mengingat-Ku." (QS Thaha: 14). 

Imam Al Ghazali juga berkata, lalai adalah lawan dari ingat. Karena itu, barang siapa lalai dalam mengerjakan shalatnya, tidaklah mungkin ia mendirikan shalat untuk mengingat-Nya. 

Di sisi lain, Allah SWT berfirman, "Dan janganlah engkau termasuk dalam golongan orang-orang lalai." (QS al-Araf: 205).

Ayat tersebut bermakna larangan yang memiliki makna keras pengharaman. Tak hanya cukup di situ, Allah SWT pun berkata, 

"Hingga kalian mengerti apa yang kalian katakan." (QS an-Nisa: 43). 

Keadaan ini menjadi sebab diharamkannya orang yang sedang mabuk menunaikan sholat. 

Kondisi ini pun berlaku kepada orang-orang yang lalai serta orang yang pikirannya timbul dan juga tenggelam saat menjalankan sholat. 

Dia selalu waswas dan terpikirkan banyak hal dalam sholatnya. Pikirannya dipengaruhi oleh dunia meski berada dalam rukuk dan sujud.

Maka dari itu, amat benar perkataan Rasulullah SAW, "Sesungguhnya shalat hanya kemantapan hati dan kerendahan diri." 

Nabi SAW juga membatasi sabdanya dengan alif dan lam serta dengan kata 'innama'. Maksudnya, menetapkan dan menguatkan.

Begitu juga sabda Rasulullah SAW, "Barang siapa shalatnya tidak mencegahnya dari perbuatan keji dan munkar, ia tidaklah bertambah dari Allah kecuali jauhnya." 

Menurut Imam Al Ghazali, shalatnya orang lalai itu tidak mencegah dari perbuatan keji dan juga mungkar.

Tidak heran jika Nabi SAW bersabda, "Betapa banyak orang yang melaksanakan shalat, tetapi tidak mendapatkan apa-apa dari shalatnya selain kelelahan dan kepayahan." 

Bukankah Nabi SAW juga bersabda, "Tidaklah seorang hamba mendapatkan sesuatu dari shalatnya selain apa yang disadari oleh akalnya."

Jika saat ini masih termasuk dari beberapa ciri orang yang lalai dari sholat, yuk berusaha berubah pelan-pelan. Semoga Allah SWT mengampuni dosa-dosa kita. 

Dan kelak, semoga kita tergolong hamba-Nya yang khusyu dalam menunaikan sholat dan dijauhkan dari segala ciri-ciri orang yang lalai atau munafik. Aamiin ya robbal alamiin. 

SHARE ARTIKEL