Inilah Orang-orang yang Paling Merugi di Hari Kiamat
Penulis Dian Editor | Ditayangkan 29 Dec 2020Ilustrasi kiamat - Image from kalam.sindonews.com
Tiada kerugian yang lebih besar dari rugi di hari Kiamat
Sering dilakukan banyak orang, inilah perilaku yang membuat manusia masuk dalam golongan orang yang merugi di hari kiamat. Naudzubillahii min dzalik. Semoga kita semua tidak termasuk di dalamnya.
Suatu ketika, Allah SWT memerintahkan kepada Rasulullah SAW untuk membiarkan kaum musyrik menyembah patung-patung pasca diberi peringatan berkali-kali.
Allah SWT juga menegaskan bahwa mereka adalah orang-orang yang merugi di hari Kiamat, termasuk keluarganya. Allah SWT berfirman dalam surat Az-Zumar ayat 15:
فَاعْبُدُوْا مَا شِئْتُمْ مِّنْ دُوْنِهٖۗ قُلْ اِنَّ الْخٰسِرِيْنَ الَّذِيْنَ خَسِرُوْٓا اَنْفُسَهُمْ وَاَهْلِيْهِمْ يَوْمَ الْقِيٰمَةِۗ اَلَا ذٰلِكَ هُوَ الْخُسْرَانُ الْمُبِيْنُ
"Maka sembahlah selain Dia sesukamu! (wahai orang-orang musyrik). Katakanlah, 'Sesungguhnya orang-orang yang rugi ialah orang-orang yang merugikan diri mereka sendiri dan keluarganya pada hari Kiamat'. Ingatlah! Yang demikian itu adalah kerugian yang nyata". (QS Az-Zumar [39]:15)
Orang yang Merugi
Pada ayat ini Allah memerintahkan Rasul-Nya agar membiarkan kaum musyrik Makkah untuk menyembah patung-patung sebagaimana keinginan mereka.
Mereka juga telah diberi peringatan berulang kali, akan tetapi, mereka masih tetap juga pada pendirian mereka mengikuti jejak nenek moyang.
Bahkan secara tegas, Rasulullah diperintahkan untuk menyatakan kepada mereka bahwa orang-orang yang merugi adalah mereka yang merugikan diri mereka sendiri.
Hal ini menjadi pertanda, apabila mereka nanti diberi pembalasan dengan azab yang dahsyat, tiada lain penderitaan itu disebabkan dari perbuatan mereka sendiri.
Kerugian dan penderitaan itu tidak hanya menimpa mereka, tapi juga menimpa keluarga mereka yang sependirian dengan mereka.
Pada akhir ayat ini, Allah SWT juga menegaskan bahwa kerugian dan penderitaan serupa itu adalah kerugian dan penderitaan yang nyata.
Karena tidak ada kerugian dan penderitaan yang lebih dahsyat daripada kerugian yang yang dirasakan saat kiamat.
Allah SWT berfirman:
لَهُمْ مِّنْ فَوْقِهِمْ ظُلَلٌ مِّنَ النَّارِ وَمِنْ تَحْتِهِمْ ظُلَلٌ ۗذٰلِكَ يُخَوِّفُ اللّٰهُ بِهٖ عِبَادَهٗ ۗيٰعِبَادِ فَاتَّقُوْنِ
"Di atas mereka ada lapisan-lapisan dari api dan di bawahnya juga ada lapisan-lapisan yang disediakan bagi mereka. Demikianlah Allah mengancam hamba-hamba-Nya (dengan azab itu). Wahai hamba-hamba-Ku, maka bertakwalah kepada-Ku." (QS Az-Zumar [39]:16).
Ayat ini juga menjelaskan menjelaskan derita yang orang-musyrik alami. Mereka akan diletakkan di tengah-tengah api neraka yang terdiri dari banyak lapisan.
Di bagian atas terdapat api yang berlapis-lapis dan di bawahnya pun juga sama. Mereka berada di puncak derita, karena mereka dikepung oleh banyaknya api neraka. Allah SWT berfirman:
يَوْمَ يَغْشٰىهُمُ الْعَذَابُ مِنْ فَوْقِهِمْ وَمِنْ تَحْتِ اَرْجُلِهِمْ وَيَقُوْلُ ذُوْقُوْا مَا كُنْتُمْ تَعْمَلُوْنَ
Pada hari (ketika) azab menutup mereka dari atas dan dari bawah kaki mereka dan (Allah) berkata (kepada mereka), ”Rasakanlah (balasan dari) apa yang telah kamu kerjakan!” (al-Ankabut [29]: 55).
Siksa-siksa yang dahsyat itu dipaparkan Allah tiada lain hanyalah untuk menakut-nakuti hamba-Nya. Hal ini dimaksudkan agar mereka sadar dan insaf serta kembali kepada jalan yang lurus dan memohon ampun kepada Allah atas dosa-dosanya.
Terakhir, Allah SWT memerintahkan Rasul-Nya agar menyeru para hamba-Nya agar bertakwa, menaati perintah-Nya, dan menjauhi larangan-Nya.
Hikmah dari ayat tersebut adalah manusia sering melakukan hal-hal yang sudah jelas dilarang Allah SWT.
Hal ini menunjukkan salah satu kelemahan manusia yang tetap bisa terjerumus dalam perbuatan dosa meski ia telah mengetahui bahwa hal itu salah atau buruk.
Tak perlu jauh-jauh, coba refleksikan kepada diri sendiri. Setiap umat Islam tahu bahwa sholat adalah tiang agama dan juga kewajiban, tapi masih banyak orang yang tidak melakukannya.
Banyak orang yang tahu, zina adalah perbuatan buruk yang dibenci Allah SWT, tapi masih banyak pula yang melakukannya baik dengan terang-terangan atau sembunyi-sembunyi.
Naudzubillahi min dzalik. Semoga kita semua termasuk orang-orang yang selalu berada di jalan Allah yang lurus dan taat menjalankan perintah serta menjauhi larangannya.