Syekh Ali Jaber Positif Covid-19, 'Nggak nyangka, saya patuh protokol kesehatan'

Penulis Dian Editor | Ditayangkan 30 Dec 2020

Syekh Ali Jaber Positif Covid-19, 'Nggak nyangka, saya patuh protokol kesehatan'

Syekh Ali Jaber terinfeksi Covid-19 - Image from indonesiainside.id

"Alhamdullilah, Innalillahi waa innailaihi rojiun. Subhanaloh," ujarnya tegar.

Jarang bertemu dengan orang dan patuh protokol kesehatan, Syekh Ali Jaber mengaku kaget dan tidak menyangka kalau dirinya terinfeksi Covid-19. Ia juga menceritakan detail kronologinya hingga positif Covid-19. 

Ulama yang lahir di Madinah, Arab Saudi yang kini telah menjadi WNI, Syekh Ali Jaber menceritakan kronologi dirinya kala terkonfirmasi positif Covid-19.

Beliau mengungkapkan kisahnya terinfeksi Covid-19 melalui akun media sosial facebook miliknya yang sudah terverifikasi, pada Selasa (29/12/2020).

Dalam unggahan video tersebut, terlihat Syekh Ali Jaber terbaring di tempat tidur rumah sakit dengan menggunakan alat bantu pernafasan. 

Syekh Ali Jaber nampak mengenakan kaus berwarna merah, ia mengaku dirinya tidak menyangka akan terinfeksi Covid-19.

"Alhamdullilah, Innalillahi waa innailaihi rojiun. Subhanaloh. Nggak nyangka, padahal sering swab, sudah berkali-kali dan selalu negatif," ujar Syekh Ali Jaber dilansir dari video yang diunggahnya. 

Tak lupa, ia pun mengungkap kronologi dirinya dinyatakan positif Covid-19.

Sebelum dinyatakan positif Covid-19, Syekh Ali Jaber memang sempat mengalami demam dan batuk. Namun, ia menganggap saat itu hanya demam biasa, seolah bukan tanda-tanda Covid-19. 

"Saya minum obat untuk mengurangi panas, kemudian obat batuk. Saya juga minum madu dan lain sebagainya," katanya.

Kemudian, ia pun diminta untuk melakukan swab test untuk ke sekian kalinya demi memastikan kondisi kesehatannya. 

"Tapi Subhanallah, Qadarullah saya disuruh swab lagi. Saya tidak merasa sama sekali akan positif. Maka saya diswab saja, datang ke rumah, kemudian ternyata hasilnya positif," katanya.

Setelah dinyatakan positif Covid-19 dirinya langsung menjalani karantina mandiri. Saat itu,  beliau merasakan demam naik turun diikuti dengan batuk dan juga sesak nafas. Alhasil ia langsung dilarikan ke rumah sakit. 

"Semenjak itu mulai demam lagi, panas naik turun, kemudian batuk, sampai sesak nafas. Ketika sudah sesak nafas, sudah tidak kuat lagi untuk karantina mandiri, saya langsung dibawa ke rumah sakit," katanya.

Saat ini dirinya mengungkapkan masih menjalani perawatan di rumah sakit dan keadaannya sudah cukup stabil. Meski begitu, ia masih mengeluhkan sesak nafas.

Ia mengaku selama ini dirinya sudah disiplin menjalankan protokol kesehatan demi mencegah infeksi Covid-19. 

"Coba bayangkan, saya jarang ketemu siapa-siapa, kalau pun ketemu saya selalu mematuhi protokol jaga 3M, kemudian menjauh dari kerumunan dan keramaian. Tapi Subhanallah kalau sudah Qadarullah wal hadhr ia yunji minal qadar. Kalau sudah ditakdirkan oleh allah pasti datang ujian," ujarnya.

Lanjutnya, ia berdoa semoga apa yang dialaminya menjadi penghapus dosa untuk dirinya dan juga menjadi pembelajaran dalam hidup. 

"Mudah-mudahan melalui ujian ini saya dapat diampuni segala dosa dan dinaikan derajat dan menjadi hikmah serta pelajaran," ujarnya.

Ia pun meminta keluarga termasuk jemaah untuk mendokan dirinya supaya cepat sembuh dan sehat seperti sedia kala. 

"Saya harap semua keluarga dan sahabat, jemaah tolong doakan agar Allah berikan yang terbai dan mudah-mudahan ujian ini berlalu," katanya.

Semoga beliau segera diberikan kesembuhan dan bisa beraktivitas seperti sedia kala. Sehingga bisa menjalankan rutinitas ceramah kepada masyarakat seperti sebelumnya. 

SHARE ARTIKEL