Peran Tenaga Kesehatan di Era Transformasi Kesehatan

Penulis Editor Wajibbaca | Ditayangkan 12 Jun 2024

Dalam dunia medis yang penuh tantangan, tenaga kesehatan Indonesia saat ini harus terus menunjukkan keberanian dan dedikasi yang luar biasa.

Terutama para perawat yang dinaungi di bawah payung PPNI yang memiliki website resmi di ppni.id. Dimana, mereka adalah pilar penting dalam sistem kesehatan, yang selalu siap di garda depan untuk memberikan pelayanan kesehatan hingga tindakan medis bisa dilakukan secara tepat dan benar.

Hal ini memang patut diapresiasi. Senada dengan ini, Ketua MPR RI Bambang Soesatyo, saat silaturahmi bersama Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Kabupaten Banjarnegara, dalam rangka Kunjungan Hari ke-22 di Dapil 7 Jawa Tengah, pada 8 Februari 2024, menegaskan, bahwa pemerintah pusat dan daerah perlu mempercepat pengangkatan para perawat honorer yang bekerja di RSUD, puskesmas, dan lainnya, agar bisa segera diangkat menjadi PPPK.

Peran Tenaga Kesehatan di Era Transformasi Kesehatan

Harapannya kesejahteraan guru honorer dan perawat honorer bisa meningkat, tidak lagi menerima pendapatan dibawah upah minimum regional (UMR) maupun upah minimum kabupaten (UMK).

Sebagai pasien yang awam dengan dunia kesehatan. Sebenarnya apa saja tugas dan peran yang harus diemban oleh tenaga perawat.

Apa Saja Peran Perawat dalam Pelayanan Kesehatan?

Berikut ini ada 7 peran perawat menurut Konsorsium Ilmu Kesehatan Tahun 1989 dikutip dari Jurnal Media Keadilan.

1. Pemberi asuhan keperawatan

Asuhan keperawatan adalah rangkaian interaksi antara perawat dengan pasien dan untuk mencapai tujuan pemenuhan kebutuhan dan kemandirian pasien dalam merawat dirinya. Perawat memiliki peran untuk memperhatikan kebutuhan dasar setiap pasien baik yang sederhana maupun yang kompleks.

2. Konselor atau Advokat bagi Pasien

Perawat harus membantu proses komunikasi dan pemberian informasi untuk para pasien dan keluarga khususnya dalam situasi mengambil persetujuan untuk sebuah tindakan keperawatan.

Harapannya, pasien bisa mendapat hak-hak pelayanan kesehatan mereka dengan baik, seperti mendapat informasi penyakit, hak privasi pasien, hak membuat keputusan, dan lainnya.

3. Educator atau pendidik

Sebagai educator perawat juga berperan membantu pasiennya meningkatkan pengetahuan terkait kesehatannya, gejala penyakit, hingga tindakan yang akan dilakukan.

Jadi, setelah diberikan edukasi ini, pasien bisa merubah perilaku atau pola hidupnya agar lebih sehat dan bisa terus mendukung kesehatannya.

4. Koordinator

Yang keempat, perawat juga punya peranan sebagai koordinator untuk pasiennya. Di sini, perawat ditujukan untuk merencanakan dan mengarahkan pelayanan kesehatan dari tim kesehatan sehingga semua proses terarah dan sesuai kebutuhan pasien.

Selain sesuai kebutuhan pasien, pelayanan kesehatan harus memperhatikan apakah keputusan tim tersebut adalah solusi yang terbaik atau tidak.

5. Kolaborator

Perawat juga harus menjadi seorang kolaborator yang baik. Peran ini harus dilakukan oleh perawat karena ia harus bekerja sama dengan tim kesehatan yang terdiri dari banyak anggota. Misalnya, dokter, fisioterapi, dan sesama perawat agar dapat menyimpulkan pelayanan terbaik yang diperlukan pasien.

6. Konsultan

Sebagai seorang konsultan, perawat berperan untuk membuat rencana konsultasi, kerjasama, perubahan tindakan secara terarah sesuai metode pemberian pelayanan keperawatan.

Sehingga, para pasien nantinya bisa mengetahui pilihan perawatan apa saja yang bisa ia terima dan manakah solusi medis yang terbaik untuknya.

7. Pembaharu atau peneliti

Peran terakhir dari perawat adalah sebagai pembaharu atau peneliti. Di sini, perawat juga memiliki tanggung jawab untuk mengadakan rencana dan kerja sama dengan orang lain dalam melakukan penelitian.

Pastinya, penelitian ini harus dilakukan dengan sistematis sesuai dengan metode pemberian pelayanan keperawatan.

Dengan kemajuan teknologi saat ini, tentunya tenaga kesehatan diharapkan lebih baik dan lebih berdedikasi dalam mengikuti transformasi layanan kesehatan.

Era Transformasi Layanan Kesehatan

Bagaimana tenaga kesehatan beradaptasi dengan teknologi untuk menyelamatkan hidup dengan teknologi.

Dalam dunia yang semakin berubah, transformasi layanan kesehatan telah menjadi topik penting yang tidak dapat diabaikan. Dengan kemajuan teknologi yang pesat, layanan kesehatan telah mengalami perubahan signifikan, dari sistem konsultasi tradisional menjadi platform digital yang efisien dan terjangkau. Teknologi ini tidak hanya memudahkan akses ke layanan kesehatan bagi masyarakat, tetapi juga meningkatkan kualitas pelayanan dengan menyediakan data yang akurat dan real-time.

Penggunaan Data untuk Meningkatkan Kualitas Pelayanan

Pengumpulan dan analisis data telah menjadi bagian integral dari transformasi layanan kesehatan. Data ini digunakan untuk mengidentifikasi pola penyakit, memahami kebutuhan pasien, dan mengembangkan strategi pencegahan penyakit. Dengan menggunakan algoritma dan analisis statistik, dokter dan tenaga kesehatan lainnya dapat membuat keputusan yang lebih tepat dan efektif dalam merawat pasien.

Telemedis: Akses Kesehatan Tanpa Batas

Telemedis telah menjadi salah satu inovasi penting dalam transformasi layanan kesehatan. Dengan menggunakan aplikasi telemedis, pasien dapat berkonsultasi dengan dokter tanpa perlu mengunjungi fasilitas kesehatan fisik. Ini sangat berguna untuk masyarakat di daerah terpencil atau bagi orang-orang dengan gangguan mobilitas yang membatasinya.

Robotika dan Otomatisasi dalam Pelayanan Kesehatan

Robotika juga telah memainkan peran penting dalam transformasi layanan kesehatan. Robot dapat membantu dalam tugas-tugas seperti pengambilan sampel, pemberian obat, dan bahkan melakukan operasi chirurgi dengan akurasi tinggi. Otomatisasi ini tidak hanya meningkatkan efisiensi, tetapi juga mengurangi risiko human error.

Masa Depan Layanan Kesehatan: Integrasi dan Inovasi

Masa depan layanan kesehatan terutama bergantung pada integrasi antar teknologi dan inovasi baru. Dengan memadukan sistem informasi kesehatan (EHR), telemedis, robotika, dan bioteknologi, layanan kesehatan dapat menjadi lebih terintegrasi dan responsif terhadap kebutuhan pasien. Transformasi ini tidak hanya akan meningkatkan kualitas pelayanan, tetapi juga akan memastikan bahwa setiap orang memiliki akses yang sama terhadap layanan kesehatan berkualitas tinggi.

Transformasi layanan kesehatan telah menjadi kunci dalam meningkatkan akses dan kualitas pelayanan kesehatan. Namun, penting untuk memastikan bahwa transformasi ini dilakukan dengan mempertimbangkan keamanan data, privasi pasien, dan kesetaraan akses. Semoga kualitas pelayanan kesehatan di Indonesia semakin baik.

SHARE ARTIKEL