Jadwal dan Jenis Imunisasi Bayi yang Wajib dan Tambahan

Penulis Isfatu Fadhilatul | Ditayangkan 16 Jan 2020

Jadwal dan Jenis Imunisasi Bayi yang Wajib dan Tambahan

Ilustrasi imunisasi bayi - Image from id.pinterest.com

Jadwal dan Jenis Imunisasi Bayi yang Wajib dan Tambahan - Ketahui jadwal lengkap imunisasi bayi disini.

Sudahkah Bunda membawa si Kecil untuk imunisasi? Apakah sudah lengkap jenis imunisasi yang harus didapatkan si Kecil? 

Ingat ya Bun, imunisasi tidak hanya sekali seumur hidup. 

Imunisasi merupakan kegiatan rutin yang harus dilakukan beberapa kali sepanjang hidup anak untuk melindunginya dari berbagai macam penyakit.

Lalu apa saja jenis imunisasi yang wajib didapatkan si Kecil sejak lahir, beserta tambahannya? Berikut penjelasan selengkapnya.

Seberapa Penting Imunisasi Bayi?

Sebelum kita membahas tentang imunisasi bayi lengkap, ada baiknya kita mengetahui dulu apa sih manfaat dari imunisasi.

Imunisasi merupakan kebutuhan yang harus dipenuhi si Kecil sejak baru lahir untuk menjaga kesehatannya. 

Kemudian demi memperkuat perlindungannya, beberapa jenis vaksin utama harus diulang sesuai dengan jadwal dan jarak yang telah ditentukan.

Selain itu, ada faktor lain mengapa imunisasi penting untuk dilakukan, antara lain:

  • Imunisasi sudah terbilang aman, cepat, dan juga sangat efektif untuk mencegah penularan penyakit.
  • Sekali anak mendapatkan imunisasi, maka setidaknya tubuhnya telah terlindungi dengan baik dari ancaman penyakit tersebut.
  • Anak yang tidak mendapatkan imunisasi justru berisiko lebih tinggi untuk terkena penyakit dan mengalami gejala yang lebih serius. Karena secara otomatis tubuhnya tidak dilengkapi dengan sistem imun yang bekerja spesifik untuk menyerang virus penyebab penyakit tersebut.
  • Resiko anak yang tidak diimunisasi bahkan akan mempengaruhi orang lain di sekitarnya. Sebab, virus dan kuman yang masuk ke dalam tubuhnya dapat dengan mudah menyebar ke orang lain.

Melihat begitu pentingnya imunisasi, maka sudah seharusnya orang tua sadar untuk membawa anak-anaknya melakukan imunisasi. 

Pasalnya, masih banyak orangtua yang takut dengan mitos imunisasi dapat menyebabkan autisme dan membuat anak menjadi gampang sakit sehingga tidak mengizinkan anak-anaknya untuk divaksin.

Selain itu, tidak sedikit pula orangtua yang meragukan kehalalan kandungan vaksin sehingga menolak mendapatkannya untuk anak.

Daftar Imunisasi Wajib Untuk Bayi

Berikut beberapa imunisasi wajib yang harus diberikan pada bayi menurut usianya, antara lain:

  • Imunisasi bayi baru lahir (0 bulan)

    Adapun imunisasi bayi yang diberikan kepada bayi sebelum umur satu bulan adalah BCG, HB-0, dan Polio-0.

    Sebaiknya, pemberian vaksin BCG dilakukan sebelum si Kecil berusia 3 bulan, atau optimal usia 2 bulan. Namun jika diberikan pada usia 3 bulan keatas, maka perlu dilakukan uji tuberculin terlebih dahulu.

    Vaksin Hepatitis B (HB-0) diberikan ketika si Kecil baru lahir. Namun waktu yang paling baik adalah sebelum waktu 12 jam setelah lahir. Seperti namanya, vaksin ini berfungsi untuk mencegah penularan penyakit hepatitis B dari Ibu ke anak saat proses kelahiran.

    Selain Hepatitis B, vaksin Polio juga diberikan kepada si Kecil saat lahir. Vaksin ini berfungsi untuk mencegah lumpuh layu. Vaksin Polio juga diberikan sebanyak 4 kali sebelum si Kecil berusia 6 bulan.

  • Imunisasi bayi 2 bulan

    Adapun imunisasi bayi 1 bulan lebih adalah DPT/HB/Hib-1, dan Polio-1.

    Vaksin DPT berguna untuk mencegah penyakit difteri, pertussis, dan tetanus. Vaksin DPT awal diberikan paling cepat ketika si Kecil berusia 6 minggu.

  • Imunisasi bayi 3 bulan

    Adapun vaksin yang diberikan ketika si Kecil menginjak usia 3 bulan adalah DPT/HB/Hib-2, dan Polio-2.

  • Imunisasi bayi 4 bulan

    Adapun vaksin yang diberikan ketika si Kecil menginjak usia 4 bulan adalah DPT/HB/Hib-3, dan Polio-3.

  • Imunisasi bayi 6 bulan

    Adapun imunisasi bayi 5 bulan keatas atau ketika si Kecil menginjak usia 6 bulan adalah imunisasi hepatitis B dan vaksin polio.

  • Imunisasi bayi 9 bulan

    Adapun vaksin yang diberikan ketika si Kecil menginjak usia 9 bulan adalah vaksin campak. Vaksin jenis ini diberikan untuk mencegah penyakit campak berat yang bisa menyebabkan pneumonia (radang paru), diare, dan bahkan dapat menyerang otak.

Baca Juga :
1. Bayi Pilek Bolehkah Imunisasi?
2. Tinggi Badan Ideal Bayi dan Balita, Bunda Wajib Tahu!
3. Gejala DBD Pada Anak dan Balita, Bunda Wajib Tahu!

Daftar Imunisasi Tambahan Untuk Bayi

Selain vaksin wajib yang disebutkan di atas, ada pula vaksin tambahan yang dianjurkan diberikan kepada si Kecil, antara lain yaitu rotavirus.

Vaksin ini berfungsi untuk melindungi si Kecil dari penyakit radang lambung dan usus, adapun macam-macam vaksin rotavirus antara lain:

  • Vaksin rotavirus monovalen

    Vaksin ini diberikan 2 kali, dosis pertama diberikan ketika si Kecil berusia 6-14 minggu (dosis pertama tidak dianjurkan diberikan pada anak usia > 15 minggu), dan dosis kedua diberikan dengan interval minimal 4 minggu. Dan batas akhir pemberian vaksin pada usia 24 minggu.

  • Vaksin rotavirus pentavalent

    Vaksin ini diberikan 3 kali, dosis pertama diberikan ketika si Kecil berusia 6-14 minggu (dosis pertama tidak dianjurkan diberikan pada usia > 15 minggu), dosis kedua dan ketiga diberikan dengan interval 4-10 minggu. Dan batas akhir pemberian vaksin pada usia 32 minggu.

Vaksinasi tambahan yang juga bisa diberikan pada anak

Semua jenis imunisasi wajib di atas harus diberikan secara lengkap sebelum anak berusia 1 tahun. 

Selain itu, juga terdapat jenis vaksin tambahan lain yang dapat diberikan kepada anak, yaitu:

1. Pneumokokus (PCV), dapat diberikan pada anak usia 7-12 bulan sebanyak 2 kali dengan interval 2 bulan. 

Bila diberikan pada anak usia di atas 2 tahun, PCV cukup diberikan sebanyak 1 kali. 

Vaksin ini berfungsi untuk melindungi tubuh dari bakteri pneumokokus yang dapat menyebabkan pneumonia, meningitis, dan infeksi telinga.

2. Varisela, diberikan setelah anak berusia 12 bulan, paling baik diberikan sebelum anak masuk sekolah dasar. 

Vaksin ini berfungsi untuk mencegah anak dari cacar air.

3. Influenza, diberikan pada anak minimal usia 6 bulan, dan diulang setiap tahun.

4. Hepatitis A, dapat mulai diberikan saat anak berusia 2 tahun. Berikan sebanyak 2 kali dengan interval 6-12 bulan.

HPV (human papiloma virus), dapat mulai diberikan saat anak sudah berusia 10 tahun. Vaksin ini melindungi tubuh dari human papiloma virus yang dapat menyebabkan kanker mulut rahim.

Mencermati Jadwal Imunisasi

Beberapa vaksin cukup diberikan sekali, tetapi sebagian lain perlu diulang setelah periode tertentu. 

Agar tubuh terus mendapat perlindungan. Inilah mengapa penting bagi orang tua untuk mencermati dan menaati jadwal imunisasi keluarga.

Berikut jenis imunisasi yang tergabung dalam program pemerintah, dan didanai oleh pemerintah, bagi bayi di bawah usia 1 tahun di Indonesia:

  • Usia 0 bulan: BCG, HB-0, Polio-0
  • Usia 2 bulan: DPT/HB/Hib-1, Polio-1
  • Usia 3 bulan: DPT/HB/Hib-2, Polio-2
  • Usia 4 bulan: DPT/HB/Hib-3, Polio-3
  • Usia 9 bulan: Campak

Pada umumnya, imunisasi dasar dipenuhi saat anak berusia 1-4 tahun. 

Di masa ini juga biasanya dilakukan imunisasi ulangan untuk memperpanjang masa kekebalan imunisasi dasar. 

Beberapa jenis imunisasi juga diulang lagi pada usia 5-12 tahun, sedangkan usia 13-18 tahun biasanya digunakan untuk imunisasi tambahan.

Mendapatkan vaksin tepat waktu sesuai usianya sangat penting dilakukan. 

Jika terlambat, Anda bisa membuat jadwal imunisasi baru dengan dokter.

Berikut ini adalah jenis imunisasi yang dianjurkan berdasarkan kelompok umur:

  • Usia kurang dari 1 tahun: BCG, hepatitis B, polio, DPT, campak, HiB, pneumokokus, rotavirus.
  • Usia 1-4 tahun: DPT, polio, MMR, tifoid, hepatitis A, varisela, influenza, HiB, pneumokokus.
  • Usia 5-12 tahun: DPT, polio, campak, MMR, tifoid, Hepatitis A, varisela, influenza, pneumokokus.
  • Usia 12-18 tahun: Td, hepatitis B, MMR, tifoid, hepatitis A, varisela, influenza, pneumokokus, HPV.
  • Usia lanjut usia: influenza, pneumokokus.

Selain itu, terdapat pula imunisasi yang dianjurkan untuk diberikan pada daerah endemis. 

Seperti imunisasi japanese encephalitis, umumnya diberikan mulai usia 1 tahun, dan diulang pada usia 3 tahun. 

Vaksinasi Dengue untuk mencegah demam berdarah juga direkomendasikan oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mulai usia 9 tahun, dalam 3 kali pemberian dengan jarak 6 bulan.

Di bawah ini adalah tabel jadwal imunisasi lengkap untuk anak, agar Anda dapat memeriksa kembali vaksin mana yang barangkali belum diberikan.

Ingat ya Bun, pemberian vaksin sesuai jadwal tidak hanya bermanfaat bagi si Kecil, akan tetapi juga untuk orang di lingkungan sekitar.

Jangan lupa konsultasikan juga dengan dokter mengenai jadwal dan jenis vaksin yang harus diberikan kepada si Kecil. Semoga bermanfaat.

SHARE ARTIKEL