Penyebab Rematik dan Cara Pengobatannya

Penulis Isfatu Fadhilatul | Ditayangkan 03 Jan 2020

Penyebab Rematik dan Cara Pengobatannya

Ilustrasi penyebab rematik - Image from id.pinterest.com

Penyebab Rematik dan Cara Pengobatannya Anda terkena rematik? Ketahui penyebab rematik dan pengobatannya berikut ini.

Banyak orang yang berpendapat bahwa rematik hanya menyerang lansia saja, padahal faktanya penyakit rematik juga bisa dialami oleh orang yang berusia muda dan cenderung menyerang wanita usia muda yang masih produktif. 

Lalu apa sih penyebab rematik itu, dan bagaimana cara mengobatinya? Simak penjelasannya berikut ini.

Baca Juga :
1. 9 Sistem Organ Manusia Beserta Fungsinya
2. Penyebab dan Gejala Tifus Pada Orang Dewasa dan Anak-Anak
3. Penyebab, Gejala, dan Obat Trigliserida yang Ampuh

Apa Itu Rematik?

Rematik adalah penyakit yang menyebabkan radang, dan kemudian menimbulkan rasa sakit, nyeri, kaku, dan bengkak pada sendi. Penyebab rematik sendi adalah gangguan autoimun. 

Terdapat lebih dari 100 jenis rematik yang bisa menyerang persendian mana pun pada tubuh. Dan berikut beberapa jenis rematik yang paling umum terjadi.

  1. Rheumatoid arthritis : Penyakit persendian yang dialami ketika imunitas tubuh secara keliru menyerang jaringan-jaringan sendi. Akibatnya, sendi-sendi yang terserang tersebut mengalami peradangan dan menimbulkan gejala seperti bengkak, kaku, merah dan terasa panas.

  2. Osteoartritis : Penyakit persendian yang menimbulkan rasa sakit dan terbatasnya pergerakan sendi, dan lambat laun bisa menyebabkan kerusakan tulang rawan. Persendian yang paling sering terkena osteoartritis adalah jari, leher, kaki, pinggang, lutut, serta pinggul.

  3. Sindrom Sjogren : Penyakit imunitas tubuh yang secara keliru menyerang jaringan yang sehat dan menyebabkan peradangan. Sindrom Sjogren lebih sering diderita oleh wanita dibandingkan pria.

  4. Lupus : Penyakit yang terkait dengan imunitas tubuh manusia, yang menimbulkan gejala seperti rambut rontok, stroke, kejang, persendian terasa kaku dan nyeri, letih, dan menjadi sensitif terhadap cahaya matahari.

  5. Ankylosing spondylitis : Penyakit peradangan kronis atau akut yang menyerang tulang belakang dan bagian tubuh lainnya. Ankylosing spondyliti lebih sering diderita oleh remaja pria hingga usia 30 tahun.

Penyebab Rematik

Penyebab rematik pada tangan dan organ lainnya yang paling umum yaitu penyakit autoimun. Artinya, penyakit tersebut disebabkan oleh sistem imun yang secara keliru menyerang jaringan tubuh yang sehat.

Sistem imun yang keliru menyerang jaringan sehat di sekitar sendi ini menyebabkan synovium yaitu lapisan tipis sel, menutupi persendian sehingga menyebabkan sendi meradang dan membengkak. Synovium juga melepaskan bahan kimia yang dapat merusak tulang rawan dan tulang dalam sendi Anda.

Apabila kondisi ini terus dibiarkan tanpa melakukan pengobatan yang tepat, maka synovium bisa menyebabkan sendi kehilangan bentuknya dan pada akhirnya dapat menghancurkan sendi sepenuhnya.

Meskipun gangguan autoimun dipercaya sebagai penyebab rematik pada kaki dan organ lainnya, akan tetapi sampai saat ini para peneliti belum mengetahui secara pasti faktor apa saja yang bisa memicu gangguan tersebut.

Selain karena sistem imun, rematik juga bisa disebabkan oleh hal-hal berikut, antara lain :

  • Jenis kelamin

    Rematik lebih banyak dialami oleh wanita dibandingkan pria. Hal ini disebabkan karena wanita memiliki hormon estrogen yang bisa menimbulkan sistem imun yang tidak baik.

  • Hormon

    Para ahli kesehatan berpendapat bahwa kadar hormon wanita turut meningkatkan risiko rematik. Penyebab rematik kambuh yang paling sering terjadi pada wanita adalah kehamilan, yang mana rematik ini bisa bertambah parah pasca melahirkan.

    Selain itu, kondisi lain yang turut memicu naiknya kadar hormon pada wanita seperti saat menyusui, atau menggunakan alat kontrol kehamilan hormonal, juga dapat memperbesar kemungkinan terjadinya rematik.

  • Pola makan yang tidak sehat

    Penyebab rematik dan asam urat adalah dua hal yang berbeda. Jika rematik disebabkan karena sistem imun, maka asam urat acapkali disebabkan oleh terlalu banyak mengkonsumsi makanan kaya purin, misalnya seperti daging, jeroan, ikan, kerang, roti gandum, dan sereal.

    Selain itu, mengkonsumsi minuman beralkohol dan minuman tinggi gula juga bisa menjadi penyebab rematik dan asam urat.

  • Genetika atau faktor keturunan

    Penyebab rematik selanjutnya yaitu karena keturunan. Jika Anda mempunyai keluarga yang mengidap rematik, maka bisa meningkatkan resiko Anda untuk terkena penyakit ini juga.

  • Obesitas

    Seseorang dengan berat badan berlebih (obesitas) cenderung lebih rentan terkena berbagai macam penyakit, salah satunya yaitu penyakit radang sendi. Hal ini disebabkan karena adanya beban atau tekanan berlebihan yang harus ditahan oleh sendi.

  • Rokok

    Asap pada rokok juga bisa mempengaruhi tingkat keparahan rematik serta efektif atau tidaknya perawatan yang dilakukan. Dilansir dari laman liputan6.com, hasil studi dari Arthritis Research and Therapy menemukan bahwa sedikit saja paparan asap rokok, dapat meningkatkan resiko rematik.

    Hasil studi tersebut juga menunjukkan bahwa merokok setiap hari dapat membuat perempuan berisiko dua kali lebih besar mengidap rematik.

  • Faktor Lingkungan

    Faktor lingkungan juga turut menjadi penyebab rematik pada lansia, hal ini disebabkan karena lingkungan berhubungan langsung dengan kekuatan daya tahan tubuh.

    Faktor lingkungan dapat memicu infeksi oleh virus atau bakteri pada seseorang yang lemah secara genetik. Kondisi ini menyebabkan sistem imunitas tubuh salah arah dan menyerang tubuh sendiri, sehingga terjadi peradangan sendi.

    Beberapa hal yang diperkirakan menjadi pemicu yaitu terkena paparan mineral silika serta penyakit periodontal kronis yang bisa meningkatkan resiko seseorang terkena rematik.

Faktor yang Meningkatkan Terjadinya Rematik

Rematik dapat menyerang siapa saja, namun ada beberapa faktor yang bisa meningkatkan resiko Anda terkena rematik, antara lain :

  1. Jenis kelamin
    Wanita berisiko mengalami rematik 2 hingga 3 kali lebih tinggi dibanding pria.

  2. Usia
    Rematik dapat menyerang orang dengan usia berapapun, namun rematik lebih sering terjadi pada usia 40-60 tahun.

  3. Riwayat keluarga
    Apabila Anda memiliki orangtua, saudara kandung, atau saudara sedarah lainnya yang memiliki riwayat penyakit rematik, maka Anda berisiko tinggi untuk mengalaminya juga.

Hal yang harus diperhatikan adalah, meskipun Anda tidak memiliki faktor resiko, bukan berarti Anda tidak akan terkena penyakit rematik. Pasalnya, faktor ini hanyalah referensi saja. Oleh karena itu, konsultasikan dengan dokter untuk informasi lebih lanjut.

Pengobatan Rematik

Penyebab Rematik dan Cara Pengobatannya

Ilustrasi pengobatan rematik - Image from id.pinterest.com

Pengobatan rematik yang biasa dilakukan adalah dengan mengkonsumsi obat-obatan, terapi, olahraga, serta edukasi yang berfungsi untuk menghindari aktivitas fisik yang bisa memicu nyeri sendi.

Obat NSAID seperti naproxen dan ibuprofen bisa digunakan untuk mengurangi nyeri dan bengkak jika rematik Anda kambuh.

Selain itu, dokter juga akan memberikan obat disease-modifying antirheumatic drugs (DMARDs) yang berguna untuk memperlambat perkembangan rematik dan menyelamatkan sendi dan jaringan lain dari kerusakan permanen.  DMARDs yang biasa diresepkan oleh dokter antara lain :

  • Methotrexate (trexall)
  • Leflunomide (Arava)
  • Hydroxychloroquine (plaquenil) 
  • Sulfasalazine (Azulfidine)

Apabila diperlukan, dokter mungkin juga akan menganjurkan Anda untuk melakukan terapi fisik dan olahraga khusus guna mengurangi gejala rematik. Beberapa terapi yang bisa Anda lakukan diantaranya yaitu berendam dengan air panas, menggunakan lampu pemanas, kompresan panas, serta terapi whirlpool.

Dalam kasus rematik yang lebih parah, dokter mungkin akan menganjurkan Anda untuk melakukan prosedur operasi. Operasi pengobatan rematik mungkin akan melibatkan prosedur pembedahan.

Umumnya, pembedahan ini dilakukan guna mengganti persendian di pinggul dan lutut dengan persendian buatan. Selain itu, dokter juga bisa melakukan tindakan bedah untuk menggabungkan persendian pada jari atau pergelangan tangan yang terkena rematik.

Selain dengan bantuan medis, Anda juga bisa melakukan pengobatan mandiri di rumah guna mengatasi rematik, antara lain :

  • Minum obat sesuai anjuran dokter.
  • Mengurangi berat badan yang berlebih.
  • Memperbanyak mengkonsumsi buah dan sayur.
  • Menghindari jenis makanan yang tinggi lemak dan gula.
  • Menghindari stres. 
  • Olahraga secara teratur. Jangan lupa, tanyakan dahulu pada dokter terkait olahraga apa yang sesuai dengan kondisi Anda.
  • Segera hubungi dokter apabila Anda mengalami nyeri sendi disertai demam yang tidak kunjung membaik meskipun sudah minum obat, karena kondisi ini merupakan penyebab rematik jantung, yaitu level penyakit rematik yang lebih kronis.
  • Hindari mengkonsumsi alkohol selama menjalani terapi atau pengobatan.

Demikianlah penjelasan tentang penyebab dan pengobatan rematik ini, semoga bermanfaat.

SHARE ARTIKEL