Penyebab, Gejala, dan Penanganan Bayi Baru Lahir Kuning
Penulis Isfatu Fadhilatul | Ditayangkan 18 Nov 2019Bayi baru lahir kuning - Image from www.solusisehatku.com
Bayi baru lahir dapat dilahirkan dalam kondisi yang normal, dan juga tidak, misalnya terkena penyakit kuning.
Sebagai orangtua, kita pasti sangat senang jika melahirkan bayi baru lahir lucu dengan proses yang normal. Bayi baru lahir normal berarti ia lahir dengan sehat dan mencapai berat badan lahir yang sesuai.
Akan tetapi terkadang ada beberapa Ibu yang melahirkan dengan kondisi bayi kuning. Bayi baru lahir kuning umumnya terjadi karena kadar bilirubin dalam darah bayi yang terlalu tinggi. Meskipun tidak berbahaya, namun jika tidak segera mendapat penanganan, penyakit kuning akan menyebabkan kerusakan otak.
Lalu apa saja penyebab bayi kuning itu? Berikut dalam kesempatan kali ini kita akan membahas tentang penyebab dan penanganan bayi baru lahir kuning.
Baca Juga : Langkah & Cara Memandikan Bayi Baru Lahir, Bunda Tak boleh Sembarangan
Penyebab Bayi Baru Lahir Kuning
Penyakit kuning dapat menyerang bayi baru lahir perempuan maupun laki-laki, penyakit ini umumnya menyerang bayi yang baru lahir di minggu pertama setelah kelahiran.
Penyakit kuning atau dalam dunia medis disebut dengan jaundice, merupakan kondisi yang terjadi karena bayi mempunyai kelebihan bilirubin (unsur kuning) pada darahnya. Bayi baru lahir mempunyai kadar sel darah yang tinggi sehingga dapat memicu produksi bilirubin. Bilirubin sendiri terbentuk saat sel-sel darah merah yang tua dihancurkan.
Sebenarnya, bayi sudah mempunyai bilirubin sejak berada dalam kandungan. Namun dalam masa kehamilan, sang Ibu mengeluarkan bilirubin untuk bayi melalui plasenta.
Nah setelah lahir, bayi tidak dapat melakukannya sendiri, karena organ hati bayi belum berkembang dengan sempurna. Kemudian hal inilah yang menghambat proses pembuangan bilirubin yang seharusnya dikeluarkan ketika buang air kecil dan besar.
Kondisi tersebut disebut dengan penyakit kuning fisiologis. Bayi akan mulai menguning sekitar 24 jam setelah lahir dan akan semakin memburuk setelah empat hari, namun akan membaik saat berusia sekitar satu minggu.
Bayi baru lahir kuning selain disebabkan karena tingginya bilirubin, juga disebabkan karena hal-hal berikut :
- Memar ketika lahir dan pendarahan pada bagian bawah kulit kepala (cephalohematoma) yang disebabkan oleh persalinan yang sulit.
- Adanya masalah pada organ hati atau saluran empedu, misalnya seperti atresia bilier, cystic fibrosis, atau hepatitis.
- Adanya infeksi saat lahir, seperti rubella dan sifilis.
- Tingkat oksigen yang rendah (hipoksia).
- Kekurangan enzim.
- Adanya kelainan genetik dan kelainan pada sel darah merah bayi.
- Pengaruh obat-obatan tertentu.
Baca Juga : Bahaya Rumput Fatimah Untuk Bayi dan Ibu Saat Proses Persalinan
Gejala Bayi Baru Lahir Kuning
Gejala bayi baru lahir kuning antara lain adalah :
- Kulit dan mata bayi menguning.
- Bayi terlihat lemas, dan kurang aktif.
- Bayi jarang atau bahkan tidak menangis.
- Keinginan minum ASI berkurang.
- Demam.
- Warna urine menjadi lebih pekat, padahal seharusnya air seni bayi baru lahir tidak berwarna.
- Tinja berwarna lebih pucat.
Bayi yang mempunyai resiko paling tinggi mengalami penyakit kuning antara lain :
- Bayi yang terlahir prematur atau bayi yang lahir sebelum usia kehamilan 37 minggu.
- Bayi yang tidak mendapatkan cukup ASI atau susu formula (untuk bayi yang tidak diberi ASI)
- Bayi yang mempunyai golongan darah berbeda dengan golongan darah ibunya. Hal ini menimbulkan antibodi (zat kekebalan tubuh) yang berlebihan sehingga menghancurkan sel darah merah dan akhirnya meningkatkan kadar bilirubin secara tiba-tiba.
Penanganan Bayi Baru Lahir Kuning
Berikut beberapa penanganan untuk bayi baru lahir kuning yang ringan :
1. Memberi ASI
Berikan ASI pada bayi sesering mungkin, dengan intensitas antara 8 hingga 12 kali per hari, hal ini berguna agar bayi buang air besar dengan sering, yang mana membantu pembuangan bilirubin melalui tinja. Terkadang, dalam kondisi tertentu dokter menyarankan untuk memberikan cairan melalui infus.
Cari tahu cara agar memperlancar ASI berikut ini :
1. Cara Paling Ampuh Melancarkan ASI Bagi Ibu Menyusui
2. Rekomendasi 10 Makanan untuk Menambah Asi
2. Menggunakan metode fototerapi
Fototerapi Bayi Kuning - Image from www.inkubator-gratis.org
Fototerapi merupakan metode pengobatan yang umum dan sangat efektif untuk penanganan bayi kuning, fototerapi menggunakan cahaya untuk membantu memecah bilirubin yang ada di tubuh bayi.
Dalam proses fototerapi, bayi akan ditempatkan di sebuah tempat tidur khusus dibawah cahaya spektrum biru, dan hanya boleh mengenakan popok dan kacamata pelindung khusus saja.
Fototerapi dapat dihentikan setiap tiga atau empat jam sehari agar Ibu bisa menyusui bayi, dan memeluknya agar bayi merasa nyaman. Fototerapi mempunyai efek samping yang relatif sedikit, yaitu munculnya ruam dan perubahan warna kulit yang menjadi lebih gelap.
3. Transfusi darah
Untuk kasus penyakit kuning yang sangat parah, yaitu saat bayi tidak merespons teknik pengobatan lainnya, maka diperlukan transfusi darah.
Transfusi darah yaitu proses diambilnya darah bayi dalam jumlah yang sedikit. Lalu sebagai gantinya, bayi akan menerima donor darah. Hal ini berfungsi untuk menggantikan darah bayi yang rusak dengan sel darah merah yang sehat. Selain itu, transfusi darah juga meningkatkan jumlah sel darah merah bayi dan mengurangi kadar bilirubin.
Sebagian besar kasus bayi baru lahir kuning, tidak memerlukan perawatan khusus. Karena penyakit kuning ringan atau sedang yang bersifat fisiologis (tanpa adanya penyakit yang mendasari) akan hilang setelah satu hingga dua minggu. Hal ini karena tubuh bayi mampu menyingkirkan kelebihan bilirubin dengan sendirinya.
Akan tetapi, Anda harus segera menghubungi dokter jika penyakit kuning pada bayi Anda tidak kunjung membaik. Terlebih apabila muncul beberapa gejala lain seperti demam, sulit minum ASI, bayi tampak lemas, dan tubuh bayi semakin kuning atau lebih gelap. Semoga bermanfaat.