Bayi Pilek Bolehkah Imunisasi?

Penulis Isfatu Fadhilatul | Ditayangkan 06 Dec 2019

Bayi Pilek Bolehkah Imunisasi?

Ilustrasi bayi pilek - Image from bolehkah.com

Bayi Pilek Bolehkah Imunisasi? Bayi pilek, bayi pilek demam, dan bayi pilek tak kunjung sembuh menjelang jadwal imunisasi, lanjut imunisasi atau ditunda? Berikut penjelasannya.

Bunda, pasti Anda sudah tahu kan bahwa pemberian imunisasi sangat penting bagi bayi? Ya, imunisasi adalah salah satu cara pencegahan terhadap serangan penyakit pada bayi, bayi pilek umur 2 bulan dan bayi pilek gak sembuh sembuh.

Akan tetapi bagaimana jika bayi terserang pilek, bayi pilek mata berair, dan bayi pilek dan rewel ketika menjelang jadwal imunisasi? Cari tahu jawabannya disini.

Baca Juga :
1. Bahayakah Benjolan di Belakang Telinga Pada Bayi?
2. Tinggi Badan Ideal Bayi dan Balita, Bunda Wajib Tahu!
3. Penyebab, Gejala, dan Penanganan Bayi Baru Lahir Kuning

Bayi Pilek Bolehkah Imunisasi?

Bunda, sistem kekebalan tubuh bayi masih sangat lemah, oleh karena itu bayi perlu mendapatkan imunisasi secara teratur. Selain itu, terdapat banyak sekali penyakit yang bisa dicegah dengan imunisasi.

Pentingnya imunisasi ini juga dijelaskan oleh WHO, mereka mendefinisikan imunisasi sebagai proses di mana seseorang menjadi kebal, kuat atau resisten terhadap penyakit yang menular.

Bunda mungkin sudah tahu bahwa setelah bayi diberi imunisasi, maka tubuhnya akan menunjukkan reaksi normal tertentu, seperti ruam dan demam yang menandakan vaksin imunisasi sedang bekerja membentuk antibodi baru pada sistem imun tubuh bayi, bayi pilek.

Akan tetapi bagaimana jika bayi sedang terserang pilek saat jadwal imunisasi, tetap diimunisasi atau menunda?

Sebelum memutuskan, alangkah baiknya Bunda mengamati dulu kondisi bayi. Diimunisasi saat itu juga atau pun memilih untuk menunda imunisasi, tergantung seberapa parah kondisi bayi Anda.

Perlu digaris bawahi ya Bun, bahwa pemberian vaksin tidak akan memperparah pilek ataupun batuk yang dialami bayi saat itu. Gejala tersebut mungkin masih terjadi setelah vaksin, akan tetapi bukan disebabkan karena vaksin.

Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), bayi pilek batuk tetap diperbolehkan mendapat imunisasi. Akan menjadi pengecualian apabila saat itu bayi sangat rewel karena pilek nya, maka imunisasi boleh ditunda satu hingga dua minggu kemudian, bayi pilek.

Bunda juga harus memeriksa suhu tubuh bayi saat itu, apabila suhu tubuh bayi di atas 38 derajat celsius, maka sebaiknya pemberian vaksin ditunda dahulu. Namun apabila suhu tubuh bayi di bawah 38 derajat celcius, maka imunisasi tetap boleh diberikan.

Sakit ringan seperti pilek dan batuk tidak akan mempengaruhi sistem imunitas bayi dalam merespons vaksin. Baik ketika bayi sedang sehat atau sedang sakit ringan, vaksin tetap akan bekerja membangun antibodi dalam tubuhnya.

Bayi Pilek Bolehkah Imunisasi DPT?

Vaksin DPT adalah vaksin untuk pencegahan penyakit difteri, pertussis (batuk rejan), dan tetanus.

Seperti yang dikutip dari laman alodokter.com, batuk dan pilek ringan sebenarnya bukanlah halangan atau pantangan dari vaksin DPT, sehingga vaksin ini tetap boleh diberikan pada bayi pilek.

Akan tetapi memang sebaiknya semua vaksin diberikan saat bayi sedang dalam kondisi yang sehat, hal ini bertujuan agar pembentukan antibodi pada bayi lebih optimal, serta untuk mencegah perburukan kondisi penyakit anak, dan bayi pilek.

Karena walau bagaimana pun, pemberian imunisasi dalam batasan tertentu dapat menimbulkan suatu reaksi dalam tubuh bayi pilek.

Sebaiknya, Bunda berkonsultasi dahulu dengan dokter anak agar dapat menilai kelayakan untuk mendapatkan imunisasi DPT. Apabila memang dokter tidak menganjurkan, dan mengharuskan bayi mendapatkan DPT lebih lambat dari jadwal, maka bayi dapat mengikuti imunisasi kejar.

Terkadang bayi akan mengalami kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) setelah pemberian DPT. Namun Bunda tidak perlu khawatir, karena biasanya gejala KIPI tidaklah berat, seperti demam, ruam, kemerahan di sekitar tempat penyuntikan, yang mana akan membaik dengan sendirinya.

Apabila pasca pemberian DPT bayi mengalami demam, maka Bunda dapat memberikan parasetamol sesuai dosis yang dianjurkan. Apabila gejala semakin parah setelah 3-4 hari, maka kontrollah kembali ke dokter untuk evaluasi lebih lanjut. Selain itu, pastikan juga kebutuhan ASI bayi selalu tercukupi.

Imunisasi Tidak Boleh Dilakukan jika Bayi Mengalami Batuk Pilek Disertai Demam

Bunda, meskipun gangguan kesehatan ringan seperti pilek dan batuk memungkinkan bayi untuk tetap mendapatkan imunisasi, maka tidak demikian dengan demam.

Dikutip dari situs kesehatan NHS, bayi seharusnya tidak mendapatkan imunisasi jika ia sedang mengalami batuk dan pilek yang disertai dengan demam. Jadi, Bunda harus menunda imunisasi jika bayi mengalami demam.

Itulah beberapa penjelasan tentang boleh tidaknya pemberian imunisasi pada bayi yang sedang pilek maupun batuk.

Bayi Pilek Bolehkah Imunisasi?
Nah, untuk memantapkan hati Anda, sebaiknya Bunda konsultasikan dahulu ke dokter anak bolehkah bayi pilek lama diberi vaksin. Semoga bermanfaat.

SHARE ARTIKEL