Mengenal KB Steril untuk Wanita, Terbukti Paling Ampuh?
Penulis Larensi Mahligai | Ditayangkan 04 Mar 2024Kb steril - Image from HonestDocs
Saat ini, banyak ibu-ibu yang ingin mencegah kehamilan dengan berbagai cara, salah satunya dengan metode yang dirasa paling ampuh, yaitu steril atau tubektomi.
Untuk KB steril atau tubektomi pada perempuan, tuba falopi, yaitu saluran yang menghubungkan indung telur dan rahim, akan disumbat agar sel telur tidak dapat keluar dari indung telur menuju rahim dan bertemu sperma.
Karena sifatnya permanen, dalam artian kemungkinannya sangat kecil untuk Ibu bisa kembali hamil, maka dokter akan meminta Ibu untuk mempertimbangkan baik-baik jika ingin tubektomi. Biasanya, dokter akan memberikan syarat-syarat ketika Ibu memutuskan steril. Biasanya harus di atas umur 30 tahun dan memang benar-benar tidak ingin menambah anak. Dokter mungkin akan meminta Ibu untuk mencoba penggunaan jenis kontrasepsi lain terlebih dahulu sebelum benar-benar memutuskan melakukan tubektomi.
Kelebihan KB Steril :
1. Sangat efektif mencegah kehamilan hingga 99 persen
2. Tidak menggunakan hormon untuk mencegah kehamilan, sehingga Bunda tidak mengalami mood swing akibat perubahan hormon dan akan tetap menstruasi.
3. Tidak mengganggu aktivitas seksual atau berpengaruh pada dorongan seksual.
4. Tak perlu menggunakan alat kontrasepsi lagi, kecuali kondom untuk pencegahan penyakit menular seksual.
Kekurangan KB Steril :
1. Tidak dapat mencegah terjadinya penyakit menular seksual.
2. Sangat sulit untuk membuka kembali tuba falopi yang sudah disumbat. Bisa dilakukan namun kesempatan untuk hamil lagi akan kecil.
3. Ada risiko kecil terjadinya komplikasi, termasuk perdarahan internal, infeksi, atau kerusakan pada organ.
4. Jika prosedur gagal dan Bunda hamil, maka kemungkinan besar akan mengalami kehamilan ektopik.
kb steril 2 - Image from luvizhea
Prosedur tubektomi yang umum digunakan adalah laparoskopi. Namun ada juga prosedur minilaparotomi yang disarankan untuk perempuan yang obesitas, baru saja menjalani operasi di perut atau panggul, dan/atau punya riwayat penyakit radang panggul.
Pada prosedur laparoskopi, sebuah alat bernama laparoskop (alat peneropong rongga perut) dimasukkan ke dalam perut melalui sebuah sayatan kecil di dekat pusar.
Diawali dengan membuat sayatan, lalu gas akan dipompa ke dalam perut agar laparoskop yang dimasukkan setelahnya dapat memperlihatkan organ-organ panggul dengan jelas. Kemudian, alat lain akan dimasukkan untuk menyumbat tuba falopi, bisa lewat laparoskopi atau lewat sayatan kecil lainnya. Setelah prosesnya selesai, maka sayatan akan dijahit sampai menutup.
Sedangkan pada prosedur minilaparotomi, sayatan kecil dibuat di perut bagian bawah (di atas rambut kemaluan), lalu tuba falopi dikeluarkan untuk dilakukan proses penyumbatan.
Setelah proses selesai, sayatan dijahit sampai menutup. Prosedur ini dapat dilakukan langsung setelah melahirkan anak terakhir.
Penyumbatan yang dilakukan di tuba falopi bentuknya beragam. Ada dengan dijepit menggunakan klip yang terbuat dari plastik atau titanium serta menggunakan cincin silikon di mana sedikit bagian tuba falopi ditarik ke dalam cincin tersebut lalu cincin diketatkan.
Penyumbatan bisa juga dilakukan dalam bentuk mengikat, memotong, atau mengambil sedikit bagian dari tuba falopi.
Maka dari itu, Ibu perlu memikirkan matang-matang keputusan ini, juga bisa dibicarakan dengan keluarga. Pastikan Ibu melakukannya atas kemauan sendiri dan tanpa paksaan, ya.