Banjir, Waspada Penyakit Leptospirosis - Image from www.kompasiana.com
Awas terserang penyakit akibat urin tikus saat banjir
Banjir bukan hanya membawa masalah tapi juga membawa wabah penyakit yang berbahaya bagi kesehatan, maka dari itu perlu untuk mencegah secara awal dengan cara-cara berikut.
Curah hujan yang tinggi membuat beberapa wilayah di Jakarta masih digenangi banjir. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan bahwasanya jumlah pengungsi hingga saat ini sudah berkurang dari 173.050 jiwa menjadi 92.000 jiwa.
Bencana banjir ini tidak hanya berdampak terhadap lingkungan, sosial, perekonomian tetapi juga berdampak terhadap kesehatan masyarakat. Salah satu penyakit yang sering muncul pada saat bencana banjir adalah penyakit leptospirosis.
Penyakit leptospirosis merupakan salah satu penyakit rodent born disease yang disebarkan melalui urine atau darah hewan yang terinfeksi bakteri leptospira interrogans, dimana hewan yang paling sering menjadi vektor adalah hewan pengerat seperti tikus, namun bakteri leptospira ini juga dapat ditemukan di lembu, babi, kuda, dan anjing.
Bakteri tersebut akan hidup didalam ginjal hewan yang terinfeksi kemudian akan menularkan kepada manusia melalui paparan air maupun tanah yang terkontaminasi, juga mungkin terjadi dengan menelan makanan, minuman, kontak kulit terutama melalui permukaan mukosa seperti mata, hidung atau kulit yang terluka.
Pada saat bencana banjir terjadi semua genangan air akan menjadi satu, urin hewan ditanah maupun permukaan lainnya dapat larut.
Hal ini tentunya akan membahayakan manusia yang terpapar, setelah melewati masa inkubasi kurang lebih 2-26hr maka barulah muncul gejala dimana gejala leptospirosis ini bisa terjadi dalam dua tahap.
Baca Juga:
Banjir, Waspada Penyakit Leptospirosis - Image from www.kompasiana.com
Baca Juga: