Positif Corona Melonjak Jadi 172, Pemerintah Ungkap akan Terjadi Kenaikan Signifikan 

Penulis Dian Aprilia | Ditayangkan 18 Mar 2020

Penyemprotan cairan disinfektan di Depok - Image from tirto.id

Sejalan dengan penambahan hari, kasus Covid-19 kian meningkat.

Dari awalnya hanya 2 orang, kemudian konsisten naik terus menjadi 172 kasus di hari ke-17 setelah diumumkan pertama kali pasien yang mengidap covid-19. Bahkan pemerintah juga mengungkapkan akan terjadi kenaikan yang signifikan selanjutnya. 

Kasus positif covid-19 bertambah hari kian melonjak. Per pagi ini, 18 Maret 2020, total kasus positif virus Corona (COVID-19) meningkat menjadi 172 orang."

Terkait dengan data terakhir yang kita rilis adalah 134 orang confirmed positif dengan angka kematian 5 orang," kata juru bicara pemerintah untuk penanganan virus Corona, Achmad Yurianto, dalam konferensi pers yang disiarkan langsung melalui akun YouTube, Selasa (17/3/2020).

Baca juga : 

Sebelumnya, Yuri mengungkapkan ada penambahan kasus pada 15 Maret 2020 sebanyak 12 kasus. Data itu kemudian diperbarui dan bertambah menjadi total 172 kasus positif.

"Tadi malam sudah saya cek lagi, ada penambahan kasus di data sore sampai dengan malam hari sebanyak 12 kasus sehingga sampai dengan tanggal 15 (Maret) menjadi 146 kasus," kata Yuri.

"Kemudian tanggal 15 kita sudah himpun datanya dari pagi sampai dengan malam ada penambahan kasus baru lagi sebanyak 20 orang dari pemeriksaan spesimen yang dilaksanakan Badan Litbang Kesehatan dan ditambah lagi 6 orang dari spesimen yang diperiksa oleh Universitas Airlangga sehingga total saat ini 172 kasus di mana kasus meninggal tetap 5," imbuhnya.

Jumlah Pasien yang Tewas Bertambah 

Diantara 172 pasien tersebut, ada penambahan jumlah orang yang meninggal, yakni sudah mencapai 7 orang. 

"Tujuh. Saya dikasih tahu rumah sakitnya. Itu dinamis. Bergerak terus," kata Yurianto kemarin malam, Selasa (17/3/2020)

Yurianto juga mengungkapkan wilayah penyebaran kasus positif covid-19 di Indonesia. Dia menyatakan paling banyak berasal dari DKI Jakarta. Meski begitu pemerintah tidak menyinggung akan adanya potensi lockdown di Jakarta. 

"Total sampai hari ini (17 Maret 2020) mencapai 172 kasus. Di mana yang meninggal masih 5 pasien," ungkap Yurianto di BNPB, Selasa (17/3/2020) pada pukul 15.40 WIB.

"Paling banyak di DKI. Pintu gerbangnya memang banyak di DKI. Mobilitas tinggi," tambah Yurianto. 

Penambahan kasus yang baru terjadi di Jawa Timur, Jawa Tengah dan Kepulauan Riau.

Pemerintah: Akan Terjadi Penambahan yang Signifikan 

Pemerintah memprediksi adanya penambahan kasus positif virus Corona (COVID-19) secara signifikan pada hari-hari ke depan. Prediksi itu merujuk pada pelacakan jejak atau contact tracing yang aktif dilakukan oleh pihaknya. 

“Kita menyadari bahwa akan terjadi penambahan pasien yang cukup signifikan nantinya,” kata Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona, Achmad Yurianto, dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (17/3/2020).

Yurianto juga menyebut menyebut ada berbagai alasan berkaitan dengan prediksinya itu. Oleh sebab itu, dia mengimbau pada masyarakat untuk proaktif memeriksakan kesehatannya, terutama yang merasa pernah berkontak langsung dengan pasien-pasien yang sudah dinyatakan positif COVID-19.

“Ini disebabkan karena satu, contact tracing aktif kita laksanakan; kemudian kedua, edukasi kepada masyarakat semakin gencar dilakukan sehingga masyarakat pun sudah mulai menyadari bahwa mereka pun juga harus waspada, beberapa kemudian yang merasa memiliki kontak dekat dengan kasus positif yang sudah kita nyatakan melaksanakan konsultasi kepada dokter di berbagai rumah sakit,” kata Yuri.

Baca juga: Update, Virus Corona di Indonesia Meningkat 38 Kasus dalam Sehari

Namun Yurianto juga mengungkapkan adanya orang-orang yang dekat dengan pasien namun tidak berkontak secara signifikan, sehingga tidak terlalu diindikasi melakukan pemeriksaan swab. 

“Dan di antara mereka tentunya ada yang kemudian diputuskan oleh dokter untuk dilakukan pemeriksaan swab dalam rangka memeriksa virusnya, tapi ada juga di antara mereka yang memang tidak terlalu diindikasi untuk pemeriksaan swab karena memang kontaknya tidak signifikan,” imbuhnya.

Dulu sebelum Indonesia kena Corona kita santai, saat ini lonjakan yang terus meningkat mendesak setiap kita untuk waspada. Corona tidak bisa diremehkan, buktinya telah ada di negara-negara terdampak lainnya. 

Salah satunya adalah di Italia, keengganan warganya untuk peduli dengan penyebaran wabah corona ini membuat negaranya terjebak dalam peperangan dengan covid-19. 

Bahkan saat ini dinyatakan, Italia adalah negara Eropa dengan kondisi paling parah karena penyebaran virus corona, tepat di tingkatan kedua setelah China. 

Stay save teman-teman. Jangan lupa lakukan social distancing untuk mencegah penularan virus corona. Semoga Allah senantiasa melindungi kita semua. 

viral minggu ini

BAGIKAN !

Jika kontent kami bermanfaat