Ilustrasi orang shalat dan tidur di masjid - Image from www.infoyunik.com
Ternyata ini alasan kenapa iblis takut orang tidur
Rasulullah SAW pun dibuat keheranan dengan sikap iblis yang ketakutan dan gemetaran ketika melihat orang sedang tidur. Tetapi jika dengan orang yang se sama sekali tidak takut dengan orang yang sedang shalat. Rasulullah pun berikan alasannya berikut ini
Hari itu sangat cerah. Dalam jangka waktu yang lama, kota tidak pernah ditimpa hujan. Hanya pada tempat-tempat tertentu saja yang dinaungi keteduhan.
Bahkan pohon-pohon pun sering kali tidak cukup untuk dijadikan tempat berteduh dari sengatan sinar matahari.
Dalam cuaca dan kondisi seperti itu, sepertinya banyak orang yang memilih untuk berdiam diri saja di dalam ruangan, daripada keluar.
Bagi Rasulullah SAW, tidak ada lagi tempat yang membuatnya nyaman selain di masjid. Masjid, baginya, sudah seperti halnya rumah sendiri.
Bagaimana tidak, untuk banyak keperluan hidup beliau melakukan dan memulainya dari Masjid. Bahkan Nabi pun merancang semua agenda-agendanya di dalam masjid bersama sahabat-sahabatnya.
Tapi, entah kenapa, siang itu masjid terasa sepi. Belum ada siapa-siapa di masjid. Mungkin para sahabat tengah mencari nafkah untuk anak dan istrinya. Maka Rasulullah pun bergegas melangkahkan kaki ke dalam masjid.
Tepat ketika Rasulullah akan memasuki pintu masjid, alangkah terkejutnya ia. Sebab, tepat di samping pintu masjid, beliau melihat sesosok tubuh. Membayang dan akhirnya semakin jelas.
Ternyata ia adalah Iblis yang terkutuk. Rasulullah nampak keheranan apakah yang dilakukan iblis di tempat sesuci itu. Ketika Rasululllah melihat ke dalam masjid, tampak ada dua orang di sana.
Seorang tengah melaksanakan shalat dan seorang lagi tampak tengah tertidur pulas dekat pintu.
Rasulullah bergegas menghampiri Iblis. Beliau bertanya dengan penuh keheranan, “Hai Iblis, apa yang sedang kaulakukan di sini?”
Ditanya oleh Rasulullah, Iblis mendelik. Ia tidak kaget sama sekali kalau manusia yang satu ini bisa melihat wujud dan berkomunikasi dengannya.
Ia tampak ketakutan dan menjawab, “Sejujurnya aku hendak masuk ke dalam masjid untuk menggoda dan merusak ibadah orang yang sedang shalat itu.”
Rasulullah mengernyitkan keningnya tanda semakin keheranan. Kalau itu saja yang ingin dilakukan mahluk terkutuk itu, apa sulitnya?
Rasulullah menduga-duga, pasti ada sesuatu yang lain. “Mengapa kauurungkan? Apa yang menghalangimu?”
Iblis tidak menjawab segera. Ia kembali menatap wajah Rasulullah. Tetapi segera tertunduk kembali. “Ada orang itu yang tengah tertidur di dekat pintu"
Rasulullah semakin keheranan, “Ia yang sedang tertidur? Ada ada dengannya?”
“Aku takut kepadanya,” jawabnya gemetar.
Nabi sekarang benar-benar tidak bisa menyembunyikan keheranannya. Bagaimana mungkin seorang Iblis bisa takut kepada manusia yang tengah tertidur pulas?
"Hai Iblis, aneh benar engkau. Aku tidak habis pikir, engkau justru takut kepada orang yang sedang tidur, padahal ia lalai dan lupa. Dan mengapa engkau tidak takut kepada orang yang sedang shalat itu, sedangkan ia berada dalam keadaan ibadah dan munajah kepada Allah?”
Iblis merunduk dan masih gemetaran. Melihat Iblis seperti itu, Rasulullah membiarkannya saja.
“Engkau ingin tahu, Rasulullah?” tanya Iblis.
Rasulullah mengangguk kepalanya segera. Hal ini tentu menjadi sesuatu yang sangat menarik, mengapa Iblis bisa tak berdaya pada manusia yang tengah tertidur.
Akhirnya dengan masih ketakutan, Iblis berkata terpatah-patah,
“Ketahuilah olehmu, hai Rasulullah. Aku tidak takut pada orang yang shalat itu karena orang itu bodoh. Ia tidak pernah mencari ilmu sehingga ita tidak tahu bagaimana melaksanakan shalat yang benar. Bagiku, mengganggu dan merusak ibadahnya semudah membalikkan telapak tangan. Aku tidak akan bekerja terlalu sulit untuk membuatnya seperti itu”
Rasulullah masih heran mendengar penuturan Iblis, “Lantas, kenapa kautakut kepada orang yang tengah tertidur itu?”
Iblis menjawab “Sedangkan orang yang sedang tertidur lelap itu adalah orang alim. Ia mempunyai banyak ilmu. Bahkan ketika ia tidurpun ia memakai ilmu hingga perlindungan Allah begitu kuat terhadapnya. Itu yang menyebabkan aku menjadi takut masuk ke dalam masjid. Karena jika aku sudah berhasil mengganggu orang yang tengah shalat itu, pasti orang alim tersebut akan bisa mengusir aku dengan doa yang dibacanya sebelum tidur!”
Rasulullah mengangguk-anggukkan kepalanya mendengar keterangan Iblis yang terbuka itu. Beliau makin sadar bahwa ilmu adalah satu-satunya senjata dan modal bagi umatnya untuk mencapai kesejahteraan dan keselamatan baik di dunia dan di akhirat.
Rasululah teringat ia pernah diberitahu oleh Allah SWT, bahwa ketika Nabi Sulaiman disuruh memilih karunia yang disukainya, apakah harta, tahta, ataukah ilmu, Nabi Sulaiman justru memilih ilmu.
Kalau ia memilih harta, belum tentu tahta dan ilmu didapatnya. Jika ia mengambil tahta maka harta dan ilmu juga belum tentu bisa diraihnya. Tetapi dengan memilih ilmu, harta dan tahta bisa didapatkannya.