Ilustrasi - Image from foto.tempo.co
Kota ini jadi bukti, bagaimana kehidupan kita setelah corona berakhir..
Mulai dari kondisi jalanan, kawasan hiburan, kantor, restauran, alat transportasi. Semuanya akan berubah pasca pandemi dan aktivitas masyarakat pun akan berbeda dari biasanya.
Saat ini, masih banyak negara yang masih bergelut dengan pandemi virus Corona, termasuk Indonesia.
Meski beberapa waktu yang lalu sempat dicanangkan adanya masa transisi atau peralihan dari PSBB ke New Normal, kita masih sulit membayangkan bagaimana kondisinya jika Indonesia benar-benar kembali pada kehidupan normal.
Daripada sulit membayangkannya, kita bisa menggambarkan kondisi yang sama dengan Kota Perth, Australia.
Saat ini Perth kembali normal setelah COVID-19
Tapi Australia Barat seperti berada di planet lain. Sebab, saat berjalan di Perth tak terasa jika ibu kota Australia Barat ini pernah ditutup sebelumnya karena pandemi.
Kepala Negara Bagian Australia Barat, Premier Mark McGowan sejauh ini masih menolak membuka perbatasan negara bagiannya dengan negara bagian lain di Australia.
Australia Barat memiliki keuntungan geografis, karena berada di kawasan yang jauh terpisah dari ibukota negara bagian lain.
Ibukota negara bagian lain yang jaraknya paling dekat dengan Perth adalah Adelaide yang berada di Australia Selatan, itu pun sejauh 2.131 kilometer.
Secara nasional, jumlah kasus baru COVID-19 di Australia terus mengalami penurunan. Karenanya Australia Barat menurunkan statusnya ke Fase 4, yakni melonggarkan semua aturan pembatasan terkait virus Corona.
Tanda-tanda kehidupan kembali normal sudah terlihat di berbagai pusat perbelanjaan, jalan, bar dan taman di kota Perth yang jika tak ada penularan baru lagi akan semakin terlihat ramai.
Perbandingan Kota Pert Sebelum dan Sesudah Pandemi
Berikut beberapa perbandingan mengenai kehidupan di Perth ketika di puncak masa pandemi di Australia dan sekarang.
Pemerintahan kota Perth sudah menggunakan sensor wifi untuk memantau pergerakan warganya yang berada di sekitar pusat kota.
Hasilnya menunjukkan kegiatan warga di bulan April 2020 59 persen lebih rendah dibandingkan yang terjadi di tahun 2019.
Diperkirakan ada sekitar 75 persen pekerja di pusat kota sudah kembali ke kantor masing-masing, sejak pembatasan diberlakukan bulan Maret lalu.
Namun sekarang timbul pertanyaan apakah para pekerja akan kembali bekerja di kantor? Sejumlah perusahaan masih mempertimbangkan adanya kemungkinan bekerja dari rumah.
Sebuah survei baru-baru ini yang dilakukan terhadap 500 perusahaan terbesar di dunia oleh majalah Amerika Serikat 'Fortune' menyimpulkan 25 persen pekerja diperkirakan tetap bekerja di rumah dan tidak kembali ke kantor.
Kawasan hiburan di kota Perth, Northbridge menjadi yang paling terdampak akibat penutupan saat pandemi virus Corona.
Akibat ditutupnya pub, klub dan restoran, 93 persen kegiatan di sana berkurang secara signifikan dibandingkan sebelumnya.
Lalu lintas di jalan-jalan di kota Perth juga sudah hampir normal kembali, dengan hanya dua persen kurang dibandingkan sebelum ditutup karena pandemi.
Data City of Perth menunjukkan adanya penurunan tajam terkait jumlah mobil yang diparkir di pusat kota selama pandemi.
Rata-rata jumlah tempat parkir yang digunakan dalam sehari sebelum pandemi adalah 15 ribu, namun di bulan Maret dan April turun hingga dibawah 5 ribu.
Namun sekarang dengan pengunjung dan pekerja kembali lagi ke kota, jumlahnya sudah naik menjadi 10 ribu.
Transportasi publik juga banyak ditinggalkan warga karena adanya aturan pembatasan jarak.
Data pergerakan yang dikumpulkan Google menunjukkan aktivitas layanan bus, kereta dan ferry di Perth turun 40 persen dari sebelum pandemi.
Namun di bulan Mei kemarin, pengguna transportasi sudah naik mencapai 4,4 juta orang, naik dari 1,9 juta di bulan April, jadi kisarannya lebih dari 2 kali lipat
Walau sudah ada pelonggaran, warga Australia Barat masih banyak yang menghabiskan waktu di rumah.
Kegiatan di kawasan perumahan naik enam persen dibandingkan saat sebelum pandemi.
Menurut rencana Australia Barat akan memasuki status Fase 5 pada Sabtu, 18 Juli mendatang.
Artinya aturan menjaga jarak dua meter persegi dengan orang lain tidak akan diberlakukan lagi, begitu pula aturan soal tempat yang hanya boleh diisi 50 persen dari kapasitas tempat juga akan dilonggarkan.
Selanjutnya di Fase 6, perbatasan negara bagian akan dicabut dan berpergian ke komunitas Aborigin akan diperbolehkan kembali.
Jika Indonesia benar akan memasuki masa new normal, maka kondisinya pun akan hampir sama dengan Kota Perth di Australia.
Pelonggaran akan dilakukan bertahap dan aktivitas masyarakat perlahan kembali seperti biasanya meski ada beberapa kebiasaan yang tetap perlu dilakukan. Seperti memakai masker dan mencuci tangan.