Ilustrasi - Image from palembang.tribunnews.com
Tak perlu olahraga dan tak mengeluarkan biaya..
Diet ini bisa menurunkan berat badan hingga 30 kg. Serta dalam prakteknya tidak diperlukan waktu yang lama, cukup 24-72 jam saja atau setara 3 hari. Jadi cocok untuk ibu-ibu yang tak sempat berolahraga.
Banyak sekali ragam diet yang menjanjikan penurunan berat badan. Ada yang aman dan ada yang justru berbahaya untuk kesehatan. Salah satunya adalah diet air putih.
Benarkah diet ini bisa membuat badan langsing dan bagaimana caranya? Yuk, simak penjelasannya di sini.
Diet air putih atau water fasting mungkin terdengar sangat sederhana dan ringan. Namun, diet ini sebenarnya cukup sulit untuk dilakukan lho.
Apa itu diet air putih?
Orang yang menjalani diet ini tidak diperbolehkan untuk mengonsumsi makanan atau minuman apa pun selain air putih. Makanan dan minuman lain seperti kopi, teh, atau minuman kemasan lain juga tidak dikonsumsi.
Selama menjalani diet air putih, tubuhmu tidak mendapatkan asupan kalori, karena air putih tidak mengandung kalori sama sekali.
Setelah beberapa waktu, berat badanmu tentu saja akan turun bahkan bisa drastis. Namun, jika tidak berhati-hati, tubuhmu bisa kekurangan nutrisi.
Diet air putih dipercaya mampu menurunkan berat badan. Namun, perlu diingat bahwa penurunan berat badan di awal diet hanya akibat berkurangnya air dan cadangan karbohidrat di otot (glikogen), bukan lemak. Pemecahan lemak biasanya baru dimulai pada hari kedua diet air putih
Selain menurunkan berat badan, diet jenis ini juga diyakini dapat:
Sebelum melakukan diet air putih, sebaiknya kamu berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter. Sebab diet ini tidak boleh sembarangan dilakukan.
Jika dokter sudah memberikan izin, barulah kamu boleh menjalani diet air putih. Meski begitu, agar tidak membahayakan kesehatanmu, ada hal-hal yang perlu diperhatikan selama menjalani diet air putih, yaitu:
Risiko Diet Air Putih
Meski memiliki banyak manfaat untuk kesehatan, diet air putih juga memiliki risiko yang mungkin muncul. Diantaranya adalah sebagai berikut :
Karena konsumsi air putih membatasi asupan kalori harian, berat badan akan turun dengan cepat. Namun, ternyata turunnya berat badan bukan disebabkan karena hilangnya lemak, melainkan berkurangnya kadar cairan tubuh, karbohidrat, dan massa otot.
Tidak mengonsumsi apapun selain air putih selama beberapa hari, akan membuat kita kehilangan asupan vitamin, mineral, dan nutrisi lainnya yang diperlukan oleh tubuh.
Diet air putih juga bisa membuat dehidrasi lho. Sebab, selama ini sebenarnya kita tidak hanya mendapatkan cairan tubuh dari minuman, namun juga dari makanan yang dikonsumsi.
Jika tidak makan, tapi tetap mengonsumsi air putih dengan kadar seperti biasa, saat melakukan diet ini, kita akan kekurangan cairan di tubuh.
Mengonsumsi terlalu banyak air, juga bisa memicu turunnya tekanan darah sampai ke level yang berbahaya (hipotensi).
Kamu juga bisa mengalami hipotensi ortostatic, yaitu turunnya tekanan darah secara tiba-tiba saat mengubah posisi dari duduk ke berdiri, yang bisa sebabkan pusing.
Membatasi kalori secara berlebihan, dapat memicu kondisi lemas, kelelahan, dan linglung. Saat tubuh kekurangan kalori, fungsinya akan sulit untuk berjalan secara optimal dan membuat sulit fokus.
Mengonsumsi terlalu banyak air putih, dapat memperparah beberapa penyakit, seperti halnya asam urat, diabetes, gangguan makan, dan heartburn.
Binge-eating atau nafsu makan tidak terkontrol, bisa terjadi saat seseorang telah selesai melakukan diet, karena terlalu membatasi asupan kalori.
Orang yang Boleh Diet Air Putih
Nah itu risikonya ya, tidak semua orang boleh menjalani diet air putih. Ada beberapa kelompok individu yang sebaiknya tidak menjalani diet air putih, seperti di bawah ini :
Itulah info seputar bagaimana melangsingkan badan yang mudah dan murah, yakni hanya dengan diet air putih.
Jika ingin mengikutinya, pastikan sebelumnya berkonsultasi terlebih dahulu ke dokter, untuk mengetahui kemampuan tubuh dalam menjalaninya.
Diet ini bisa efektif mengurangi berat badan hingga 30 kg lo. Dan tentunya sangat mudah dijalankan, meski begitu patuhi tahapannya dan jangan dilakukan tanpa konsultasi dengan dokter ya.