Foto dari thesun.co.uk - Image from today.line.me
Waspada, ortu harus awasi anak-anak saat bermain
Ortu anak ini menyesal karena telah meninggalkan sang anak yang bermain sendiri. Akibat tanpa adanya pengawasan ortu, anak ini meninggal setelah bermain pura-pura jadi hantu untuk menakuti kakaknya.
Tingkah laku anak-anak seringkali membuat kita tertawa karena lucu dan tidak biasa. Hal ini salah satunya dikarenakan anak-anak memang punya imajinasi yang luas, periang dan selalu menemukan hal-hal baru.
Mereka senang menirukan berbagai hal yang pernah dilihatnya, baik secara langsung maupun dari berbagai tayangan yang dilihatnya. Mulai dari tayangan Youtube, televisi dan yang lainnya.
Namun apa jadinya, jika dunia ceria dan menyenangkan itu berubah menjadi tragedi yang menyisakan duka yang mendalam.
Dilansir brilio.net dari thesun.co.uk, Rabu (22/7) seorang anak asal Thailand bernama Khanitta Pakkhayakuland meninggal dunia setelah tercekik gorden rumahnya saat bermain hantu-hantuan.
foto : thesun.co.uk - Image from today.line.me
Diketahui, bocah berusia 9 tahun itu ditinggal di rumah bersama tiga kakak perempuannya. Pada saat itu sang ibu sedang mengunjungi kerabat mereka di Chachaoengsao, Thailand pada 11 Juli 2020.
Saat itulah anak-anak asik menghabiskan waktunya untuk bermain tanpa pengawasan dari orang tua.
Khanitta Pakkhayakuland diketahui sangat senang menakuti saudaranya dengan pura-pura menjadi hantu. Agar mirip hantu, ia mengikat dirinya dengan gorden.
Pada saat orangtuanya kembali, alangkah terkejutnya mereka saat melihat anaknya sudah tergantung di gorden dalam keadaan tak bernafas.
Kakak-kakaknya berusaha untuk menolong adiknya yang bernasib malang itu, bahkan ia sempat diberikan napas buatan serta dilarikan ke rumah sakit setempat. Namun sayang nyawa gadis kecil periang sudah tak bisa diselamatkan.
Sungguh sulit diterima, entah bagaimana permainan itu justru berubah jadi tragedi yang mengerikan.
Nenek gadis malang itu, Nai yang berusia 55 tahun mengatakan bahwa Khanitta Pakkhayakuland memang senang melilitkan diri di gorden untuk menakut-nakuti saudaranya dengan berpura-pura jadi hantu.
Ia pun sudah berkali-kali melarang cucunya untuk melakukan itu, karena sangat berbahaya. Namun, Khanitta tak menghiraukannya dan melakukan hal yang disukainya sendiri tanpa memikirkan akibatnya.
"Saya melihatnya bermain seperti itu beberapa kali dan selalu memperingatkannya untuk tidak melakukannya karena itu berbahaya," kata sang nenek.
"Itu mengejutkan bagi saya karena orangtuanya hanya pergi selama beberapa menit sebelum mereka pulang dan menemukan putri mereka meninggal," timpalnya lagi.
Sang ibu, Supanee coba menerka, mungkin ketika bermain ia terpeleset dan gorden masih terlilit di lehernya.
hantu 2 - Image from today.line.me
"Saya percaya dia mungkin terpeleset, sementara gorden masih melilit di lehernya dan ketika saudara perempuannya menyadarinya, sudah terlambat," ujarnya.
"Ini duka mendalam bagi seluruh keluarga karena dia masih muda dan kami sangat merindukannya. Saya tidak ingin percaya bahwa dia telah meninggal," kata sang ibu.
Ibunya juga mengatakan akan lebih berhati-hati saat meninggalkan anak-anak bermain sendirian. Dia sangat menyesal atas insiden yang telah terjadi.
"Kami akan lebih berhati-hati sekarang ketika meninggalkan anak-anak sambil bermain sendirian karena saya pikir saya tidak akan pernah bisa menerima kehilangan lagi," pungkasnya.
Polisi tidak mencurigai siapapun dalam insiden ini, karena kematian gadis kecil itu murni sebuah kecelakaan tunggal dan tak disengaja. Di mana ia terlilit gorden dan tak bisa bernapas.
Nah kejadian ini jadi perigatan juga bagi Ayah dan Bunda, agar selalu mengawasi anak-anak saat bermain sehingga tidak sampai menyebabkan kejadian fatal bagi si anak.
Selain itu Ayah dan Bunda juga perlu memberikan pemahaman kepada mereka agar bermain yang tidak membahayakan dan beri contoh permainan yang aman.