Dapat Nilai E, Mahasiswa ini Mau Sogok Dosennya, Tapi Malah Dapat Balasan Nyesek

Penulis Dian Aprilia | Ditayangkan 14 Aug 2020

Tangkapan layar chat whatsapp dan juga unggahan di twitter - Image from jatim.tribunnews.com

Kok enak mau nilai bagus, tapi gak niat kuliah 

Demi mendapatkan nilai baik, bukannya belajar, mahasiswa ini malah sogok uang kepada sang dosen. Bahkan dia berani menyogok berapapun yang diminta sang dosen. Ini jawaban menohok sang dosen. 

Media sosial tengah dihebohkan dengan beredarnya tangkapan layar sebuah percakapan di WhatsApp mahasiswa yang ingin menyuap dosen biar bisa lulus dan tak mengulang mata kuliah. 

Dalam tangkapan layar chat tersebut, sang dosen menolak tegas tawaran uang dari mahasiswanya tersebut. 

Diinformasikan bahwa mahasiswa tersebut itu tidak lulus sebuah mata kuliah namun ia juga tidak mau jika harus mengulang tahun depan.

Mahasiswa tersebut lantas mencoba membujuk dan menyogok uang pada dosennya. Ia menyampaikan, dirinya siap membayar berapapun yang diminta oleh sang dosen.

"Saya mohon sama Ibu, tolong bantu saya ya Bu. Harga berapa saya siap bayar kok Bu," bujuknya dalam percakapan WhatsApp.

Jawaban Tegas Sang Dosen 

Mendengar hal tersebut, sang dosen pun langsung memberikan jawaban dengan tegas. 

"Iya mungkin krn Anda kaya jadi merasa apa pun bisa dibeli dg uang... termasuk nilai. Tdk semua bisa dibeli dengan uang, ingat kata2 sy ini sampai kapan pun," ujarnya.

Kisah ini awalnya terungkap dalam unggahan akun Twitter sang dosen, @bu_karlin, pada Senin (10/8/2020) lalu.

Dalam unggahannya, Karlin mengaku ingin langsung memarahi mahasiswa tersebut. Namun, ia kemudian teringat bahwa tugasnya adalah mendidik, bukan memarahinya. 

"Ingin sy telp, sangat ingin sy marahi tp tdk sy lakukan krn tugas sy mendidik bkn memarahi..." tulis Karlin di Twitternya, Senin.

Unggahan Karlin tersebut pun sontak menyita perhatian warganet. Banyak warganet yang memuji sikap Karlin dalam mengerus mahasiswanya.

Saat dikonfirmasi, Karlin juga membenarkan kisah yang ia bagikan di Twitternya. Menurut Karlin, seorang mahasiswa mencoba menyogoknya demi lulus mata kuliah pada Senin (10/8/2020) lalu.

Karlin pun tegas menolak sogokan tersebut. Lebih lanjut, dosen universitas swasta di Surabaya, Jawa Timur, itu menyampaikan pesan pada setiap mahasiswa yang masih menempuh pendidikan. 

Karlin mengungkapkan, lulus tanpa kualitas diri yang unggul tidak akan membuat seseorang bisa bertahan di dunia kerja. 

Oleh sebab itu, ia pun mengingatkan supaya para mahasiswa belajar dengan baik untuk mendapat hasil yang bagus.

"Lulusan dengan IPK tinggi tanpa disertai kualitas diri yang unggul tidak akan mampu bertahan dan berkembang di dunia kerja maupun bisnis," kata Karlin saat dihubungi Tribunnews.com, Rabu (12/8/2020).

"Ke depannya semakin dituntut untuk mampu bekerja sama, tidak hanya dengan manusia tapi juga dengan teknologi canggih. Jadi hentikan mengejar nilai bagus tanpa memenuhi kewajiban sebagai mahasiswa," sambungnya.

Dosen Sempat Hubungi Mahasiswa

Karlin mengungkapkan, mahasiswanya mencoba menyuapnya dengan uang karena tak ingin mengulang mata kuliahnya di tahun depan. Sementara, mahasiswa itu mendapat nilai E sehingga tak lulus pada mata kuliah tersebut. 

"Jika tidak lulus, memang harus mengulang," jelas Karlin.

Karlin menceritakan, mahasiswanya tersebut tidak lulus di sebuah mata kuliah karena tidak aktif dalam mengikuti kegiatan daring. 

Ia mengatakan, dirinya bahkan pernah menghubungi mahasiswa tersebut untuk mengingatkan supaya mengikuti kuliah daring.

"Penyebabnya karena tidak aktif mengikuti perkuliahan, bahkan selama daring, kehadiran nol. Sudah saya japri (supaya) ikut daring juga tetap nggak ikut, hanya bilang 'iya'," bebernya.

Karlin mengaku, ia sudah mengusahakan supaya tak ada mahasiswanya yang mendapat nilai E. Oleh karena itu, sebelumnya pun Karlin berusaha menghubungi mahasiswa tersebut.

"Saya tidak ingin muncul nilai E untuk semua mahasiswa saya, makanya saya berusaha menghubungi," ungkapnya.

Karlin mengatakan, mahasiswa tersebut juga pernah tak mengikuti ujian. Ia lantas menghubungi lebih dulu untuk menyarankan mahasiswanya mengikuti ujian susulan.

"Saya hubungi untuk ikut UAS (Ujian Akhir Semester) susulan, akhirnya ikut," kata Karlin.

Namun, menurut Karlin, saat ia menginput nilai UAS mahasiswa tersebut, nilai mahasiswa tetap WA. Pasalnya, Karlin menyebutkan, sistem memang akan otomatis memberi nilai D atau E ketika ada 

"Saat saya input nilai, tetap saja yang muncul nilai E karena sistem otomatis akan memunculkan nilai sesuai inputan dosen."

"Jika ada item kosong, biasanya jadinya E atau D itu otomatis," jelasnya. 

Miris ya, kalau ada potret pendidikan seperti ini. Beruntung sang dosen adalah sosok yang jujur dan amanah. 

Bagaimana jika ia bertemu dengan dosen yang bisa disogok dan tak jujur? Jangan sampai suap menyuap di dunia pendidikan menjadi hal yang biasa dilakukan. 

viral minggu ini

BAGIKAN !

Jika kontent kami bermanfaat