Aksi emak-emak gunting bendera - Image from kompas.com
Alasannya untuk ingatkan anaknya yang autis
Polisi sudah mengamankan keempat pelaku pengguntingan bendera, diantaranya ialah pelaku yang menggunting, memegang bendera, merekam video dan menyebarkannya. Anehnya pelaku pengguntingan beralasan aksinya dilakukan untuk ingatkan anak yang autis.
Sebelumnya video emak-emak gunting bendera merah putih tersebar viral di media sosial.
Video itu memperlihatkan seorang ibu melakukan perusakan bendera Merah Putih viral di media sosial.
Dalam video tersebut, setelah bendera itu digunting dengan ukuran kecil-kecil lalu dihambur-hamburkan ke atas sambil ketawa dan bersorak-sorak.
Dari informasi yang dihimpun, peristiwa tersebut terjadi di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.
Kapolres Sumedang AKBP Dwi Indra Laksmana ketika dikonfirmasi, membenarkan kejadian tersebut.
Kini polisi sudah mengamankan empat orang yang diduga sebagai pelaku pengguntingan bendera.
Mereka di antaranya ialah ISR (36), warga Perum Bumi Mekar Jaya Indah RT 02 RW 09, Desa Mekarjaya, Kecamatan Sumedang Utara, Kabupaten Sumedang.
Kemudian, DYH (30), warga Dusun Gawiru RT 03 RW 06, Desa Padasuka, Kecamatan Sumedang Utara, Kabupaten Sumedang.
Selanjutnya, PO (40), warga Dusun Cikondang RT 02 RW 02, Desa Tanjungwangi, Kecamatan Tanjungmedar, dan AN (51), warga Dusun Tarajumas RT 04 RW 05, Desa Sukamukti, Kecamatan Tanjungmedar, Kabupaten Sumedang.
"Iya betul. Untuk statement lebih lanjut dan detailnya harus satu pintu di Pak Kabid Humas Polda (Jabar) ya. Nanti saya kirim kontaknya," jelas Indra melalui sambungan telepon, Rabu (16/9/2020).
Motif Pelaku untuk Mengingatkan Anaknya
Sementara itu, Kabid Humas Polda Jabar Kombes Erdi A. Chaniago mengungkapkan motif pelaku melakukan perusakan bendera Merah Putih tersebut karena ingin mengingatkan anaknya.
Ia juga mengungkapkan ingin memberikan efek jera kepada anaknya yang mengalami disabilitas atau autis diketahui selalu membawa bendera tersebut dalam kesehariannya.
Sehingga dengan bendera yang sudah digunting-gunting tersebut, pelaku berharap anaknya tidak lagi melakukan hal serupa.
"Dari pemeriksaan bahwa seorang ibu yang menyobek (menggunting) bendera tersebut adalah untuk mengingatkan atau memberi efek jera kepada anaknya yang disabilitas," Erdi A. Chaniago dilansir dari TribunJakarta.
"Karena mungkin sudah terlalu lama melakukan hal tersebut, ibunya marah, maka diguntinglah bendera tersebut di depan anaknya," tambahnya.
Peran Setiap Pelaku Pengguntingan Bendera
Berdasarkan hasil penyelidikan petugas di lapangan, dari keempat pelaku yang diamankan itu memiliki peran yang berbeda-beda. Untuk pelaku yang menggunting bendera itu diketahui adalah PO (40).
Sedangkan wanita yang mengunggah video adalah ISR (36) dan yang merekam adalah DYH (30). Sedangkan AN (51) berperan sebagai orang yang memegangi bendera.
Dalam kasus tersebut, pihaknya juga sudah mengamankan barang bukti berupa gunting dan ponsel yang digunakan pelaku untuk melakukan perekaman.
"Terkait ada atau tidaknya unsur, kita lihat saja hasilnya dari hasil pemeriksaan," ucapnya.
Waduh kalau mengingatkan dengan cara begitu apa tidak memberikan contoh buruk ke anak. Padahal sebenarnya masih banyak cara yang jauh lebih baik dan sopan untuk mengingatkan anak.