Dituding sebagai Dalang Demo UU Cipta Kerja, SBY : "Saya jadi korban"

Penulis Dian Aprilia | Ditayangkan 13 Oct 2020

SBY jawab tuduhan dalang demo penolakan RUU Cipta Kerja - Image from portalsurabaya.pikiran-rakyat.com

SBY prihatin dengan banyaknya hoaks dan fitnah 

SBY jadi sasaran tudingan dalang demo UU Cipta Kerja yang ramai dilakukan masyarakat. Menanggapi hal itu, SBY ungkapkan dirinya adalah korban. Dan bahkan ia juga bertanya-tanya, "Apa barangkali nasib saya dibeginikan terus ya" ujarnya.

UU Omnibus Law mendorong aksi masa besar-besaran utamanya di beberapa kota besar. Banyak yang mereka-reka dalang di balik aksi masif ini. 

Salah satu yang dituding mendalangi demo UU Cipta Kerja ini adalah mantan Presiden RI, yakni Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)

Presiden keenam RI, SBY menjawab tudingan kepada dirinya yang diduga menjadi dalang aksi demo UU Cipta Kerja. Eks Ketum Demokrat ini membantah tudingan bahwa dirinya membiayai atau menunggangi aksi demo Omnibus Law tersebut. 

Respon ini disampaikan SBY dalam sebuah diskusi isu terkini yang diunggah di akun YouTube resminya, pada Senin (12/10). 

"Ya, enggak tahu saya, enggak tahu, apa barangkali nasib saya dibeginikan terus ya," ujar SBY saat menjawab pertanyaan salah satu peserta diskusi. 



Dulu, SBY juga Pernah Dituding Dalang Demo

SBY kemudian mengingat kembali peristiwa di tahun 2016, saat itu ia juga dituduh membiayai dan menunggangi sebuah aksi demo besar. Ia menyebut berbagai tudingan yang dialamatkan kepadanya hanyalah hoaks belaka. 

"Saya ini orang tua pernah berjuang sebagai prajurit 30 tahun, pernah juga berada di pemerintahan 15 tahun, mengertilah pemerintahan itu menghadapi banyak masalah dan masalah itu harus dipecahkan," kata SBY. 

"Jadi kalau tiba-tiba kemarin saya dituduh seperti itu, ndak baik kalau negeri kita makin subur fitnah, hoaks, tuduhan enggak berdasar," lanjut dia. 

Demo besar di tahun 2016 yang disebut oleh SBY adalah demo 4/11. Saat itu, ia mengaku ada yang memberitahu Jokowi bahwa SBY menjadi dalang dalam aksi demo tersebut. 

"Ada seseorang yang bawa berita itu ke pemimpin kita, ada juga saksinya di situ yang kaget sekali. Dan belakangan setelah lewat prahara itu baru menyampaikan ke saya," ujar SBY.

Kemudian SBY menanyakan kebenaran tudingan tersebut sampai ke Jokowi kepada Menkopolhukam saat itu Wiranto dan Wapres saat itu Jusuf Kalla. Keduanya membenarkan bahwa memang sempat ada tudingan yang menyasar SBY. 

SBY baru berkesempatan mengklarifikasi tudingan itu langsung kepada Jokowi pada 2017 ketika bertemu langsung di Istana. 

"Saya tanya apakah benar ada berita seperti itu, Pak Jokowi dengan hati-hati menjawab: ya saya kan gak semudah itu Pak SBY percaya. Tapi saya sudah mengerti kok semuanya," kata SBY sambil menirukan Jokowi.

SBY Akui Jadi Korban 

"Lalu saya sampaikan pada beliau Presiden kita, Pak Jokowi saya ini pernah memimpin negara seperti Bapak saat ini, ingin berbuat sesuatu yang baik supaya negara kita baik. Kalau saya dituduh ingin merusak negara, mengganggu negara sedih loh saya, sakit loh hati saya," kata SBY. 

Lebih lanjut, SBY juga menegaskan, jika pun memiliki uang yang banyak untuk menggerakkan massa, ia tak pernah terpikir untuk jadi dalang sebuah demo. 

SBY menyebut, ia hanya menjadi korban dari berbagai tudingan dalang di balik demo UU Cipta Kerja.

"Saya jadi korban dan jangan lupa kemarin elemen masyarakat yang unjuk rasa di mana-mana, kalau dianggap ditunggangi oleh orang seperti saya, dikasih uang, mereka juga terhina. Merasa dihina," kata dia. 

SBY Ingatkan agar Tak Memfitnah 

SBY juga mengingatkan kepada masyarakat agar tidak menyuburkan kebiasaan memfitnah orang dan juga mempermainkan kebenaran, sebab hal itu ia pikir sejalan dengan mempermainkan Tuhan. 

"Sebagai umat yang beriman kalau kita senang dan suka memfitnah, senang mempermainkan kebenaran, sama dengan mempermainkan Tuhan," lanjut SBY. 

Namun, menghadapi berbagai tudingan tersebut, SBY akan tetap bersabar. Ia pun berharap Indonesia segera bebas dari serangan hoaks. 

"Jadi saya prihatin makin berkembang seperti ini, tapi yang jelas lagi-lagi saya harus bersabar," tutup SBY. 

Di masa yang sulit seperti ini, tak hanya karena pandemi namun juga gejolak karena adanya UU Omnibus Law ini hendaknya semua pihak bisa sama-sama saling mendinginkan kepala, agar tak tersulut opini, provokasi atau bahkan fitnah di media sosial. 

Penting untuk menyikapi UU Omnibus Law ini dengan sikap kritis dan objektif agar tak mudah terpengaruh atas pandangan-pandangan yang belum jelas kebenarannya.

viral minggu ini

BAGIKAN !

Jika kontent kami bermanfaat