Kak Seto - Image from galamedia.pikiran-rakyat.com
Hargai tahap belajar anak, jangan dipaksa.
Kak Seto juga menyingung, kadang orang tua menuntut anak TK untuk bisa calistung bukan demi anak, melainkan kebanggaan diri sendiri. Alhasil anak yang menjadi korban dan dipamerkan kesana kemari.
Seto Mulyadi atau yang sering dikenal dengan panggilan Kak Seto menjelaskan bahwa selama pandemi Covid-19, anak usia TK tidak perlu dipaksa untuk mengikuti kurikulum pendidikan.
Ia menyinggung betapa banyaknya orangtua yang memaksakan anak yang masih berusia dini untuk pandai membaca, menulis dan menghitung. Kata Seto, anak usia TK hanya diwajibkan dan membutuhkan bermain.
"TK itu betul-betul tempat bermain bukan sekolah, sekolah adalah sekolah dasar. Dari jaman menterinya pak Fuad Hasan, itu sudah ditegaskan bahwa masuk SD tidak ada persyaratan bisa calistung. TK adalah tempat bermain dan bersosialisasi persiapan masuk SD," ujar Seto Mulyadi sebagaimana yang dikutip dari Antara, Sabtu (10/10/2020).
Pada tingkatan pendidikan TK, kata Seto, anak-anak bisa diajarkan untuk bersosialisasi, mengenal konsep kerjasama dengan teman, sopan-santun dan juga saling menghormati.
Anak Bisa Langsung SD, Tanpa TK
Apabila hal tersebut bisa didapatkan di rumah, anak tidak perlu mendapatkan pendidikan TK secara formal.
"Jadi kalau anak di rumah sudah senang, teman-temannya sudah banyak tetangganya kiri-kanan mungkin saudaranya juga banyak, sudah bisa bersosialisasi dan bekerja sama, itu saja sudah cukup. Jadi kompetensi di SD itu, semester 1 anak cukup menghitung sampai 20. Semester 2 sampai 100," kata Seto.
Ia juga meminta kepada para orang tua agar tidak memaksakan tahap perkembangan anak sebab hal tersebut justru akan menganggu perkembangannya.
"Jadi mohon hak anak untuk belajar sesuai dengan tahap perkembangan jiwanya dihargai, tidak ada paksaan. Jadi jangan sampai dia dipamerkan sudah bisa ini-itu. Ini bukan demi anak tapi kadang demi kebanggaan para orang tua," ujar Kak Seto.
Hal yang terpenting, selanjutnya adalah orang tua bisa bahagia melihat anak-anaknya tumbuh dengan baik dan ceria.
"Jadi jangan sampai ada kekerasan atas nama pendidikan karena itu justru akan kontraproduktif dan hasilnya tidak sesuai dengan yang kita harapkan bersama," tutupnya.
Untuk itu bagi para orang tua, mulai sekarang jangan memaksa anak untuk memiliki kemampuan yang di luar tahapan perkembangannya. Sebab hal itu bukan malah memberikan yang terbaik bagi anak, justru malah tak menghargai perkembangan anak sesuai waktunya.
Oleh sebab itu hargai dan juga berikan kebebasan anak untuk mengeksplor dirinya sewajarnya bukan berlebihan.