Pak Yoni saat membagikan makanan gratis - Image from kumparan.com
Tetap berbagai meski usaha juga terdampak pandemi
Beliau mengungkap dirinya ingin bermanfaat bagi orang lain, apalagi di tengah kesulitan masyarakat ini. Meski sedang kesulitan juga, ia ingin berbagi karena baginya berbagi tak harus tunggu kaya.
Kisah teladan di masa pandemi ini datang dari pria yang akrab disapa Yoni. Beliau adalah salah satu sosok berhati mulia yang berkenan membagikan makanan gratis kepada seluruh lapisan masyarakat yang melintasi Jalan Kedungsari, Surabaya.
"Karena berbagi tidak harus menunggu kaya dulu. Tergantung kita punya kemauan atau tidak," ujar pria yang bernama lengkap Teguh Setijono ini, dikutip dari Kumparan.com
Ya, sejak dua bulan lalu, Yoni bersama sang istri Maria Ulfa mulai aktif untuk menjajakan makanan di depan Hotel Metro, Jalan Kedungsari Surabaya untuk dibagikan pada warga.
Terlihat puluhan orang, mulai dari pengemudi ojek online (ojol), anak-anak, hingga warga tampak sedang menunggu giliran untuk mendapat makan siang gratis.
Yoni bercerita, aksi sosial yang ia lakukan ini semata-mata karena ingin menjadi seseorang yang bermanfaat untuk orang lain.
"Saya dan istri berpikir apa yg bisa kita lakukan untuk orang lain. Karena saya dan istri pekerjaannya jualan, yang bisa kita berikan ya berbagi makanan. Apalagi di masa pandemi ini, banyak orang yang terdampak termasuk saya," ungkap pria 55 tahun ini dikutip dari Kumparan.com, pada Senin (26/10).
Bahkan, waktu awal-awal membagikan makanan gratis, Yoni mengaku modal belanja yang dipakainya adalah uang tabungan dan hasil jualan.
"Modal awal sebetulnya dari uang tabungan, dari hasil kami jualan di kantin. Namun seiring berjalannya waktu, sekarang banyak juga orang yang membantu memberikan sumbangan sembako atau bahan makanan untuk diolah dan dibagikan kembali," jelas pria yang berjualan di kantin Stiesia Surabaya.
Potret makanan gratis yang diberikan Pak Yoni - Image from kumparan.com
Yoni juga mengungkapkan, awalnya ia hanya memasak sekitar 50 porsi makanan dengan lauk yang berbeda-beda setiap harinya. Syukur alhamdulillah, saat ini ia mampu memasak sekitar 100 porsi setiap harinya.
"Sekarang bisa sampai 100 porsi sehari. Saya sesuaikan dengan kemampuan saya. Setiap hari ganti lauknya, tapi tahu tempe selalu ada. Untuk telur dan ayamnya itu divariasi. Terus nggak lupa sayurannya juga," ucap Yoni.
Dalam sehari, Yoni bisa memasak sekitar 11 kilogram nasi untuk dibagikan. Tak lupa ia juga menambahkan kerupuk dan juga air mineral sebagai pelengkap saat ada orang yang ingin makan gratis di tempatnya.
"Sebelum masak, biasanya saya selesai subuh itu ke Pasar Keputran dulu cari bahan. Setelah itu baru saya masak. Selesai masak sekitar jam 10:30 WIB. Terus saya siap-siap berangkat ke lokasi bersama anak dan istri saya. Paling cepat habis itu jam 12:00 WIB," kata warga Kampung Malang Surabaya ini.
Di tengah niat baiknya untuk berbagai kebaikan, Yoni juga pernah mendapat berbagai kesulitan. Salah satunya, dirinya sudah tiga kali mendapat teguran dari pihak kepolisian karena membuat kerumunan.
Karena hal itu, Yoni pun akhirnya berdiskusi dan mewajibkan seluruh masyarakat guna menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran COVID-19.
"Polisi menertibkan sudah tiga kali ini. Jadi kita putuskan buat orang-orang yang kesini harus mentaati protokol kesehatan. Kalau nggak pakai masker nggak kami layani," tuturnya.
Bangun Taman Pendidikan Al Quran
Tak hanya berbagai makanan gratis, Yoni juga membangun sebuah taman pendidikan Al-Quran (TPA) di sekitar rumahnya. Bahkan ia juga tidak memungut biaya untuk warga yang ingin belajar disana.
"Untuk membahagiakan orang kan nggak ada batasan. Mudah-mudahan ini bisa terus berlanjut. Karena rahasia hidup kan Allah yang tau," pungkasnya.
Sementara itu Erni warga Mulyorejo ini mengaku, dengan adanya kegiatan sosial yang dilakukan oleh Yoni ini sangat membantu masyarakat utamanya bagi mereka yang membutuhkan.
"Ya alhamdulillah, karena saat ini kan banyak masyarakat yang kesusahan. Dengan adanya ini setidaknya bisa membantu masyarakat yang membutuhkan. Untuk makanan yang diberikan juga enak," tutupnya.
Diketahui, warung berjalan milik Yoni ini biasa berhenti di depan Hotel Metro Jalan Kedungsari Surabaya.
Warungnya buka setiap Senin-Kamis pukul 11:00 WIB - habis, Jumat mulai pukul 12:00 WIB (selesai Salat Jumat) selesai. Sementara untuk hari Sabtu, Minggu, dan tanggal merah warungnya tutup.
Masyaallah begitu mulianya hati Pak Yoni, semoga kebaikan beliau bisa menginspirasi kita semua untuk berbagai kebaikan kepada orang lain.
Sebab dunia ini sejatinya hanyalah sementara, sedangkan akhirat adalah tempat yang kekal. Maka jangan sampai kita melalaikan dan mengabaikan akhirat kita.