Ilustrasi orang tua - Image from islampos.com
Jangan sekali-kali berbuat buruk pada orang tua
Tak main-main, azab Allah SWT akan diturunkan langsung saat di dunia pada orang yang durhaka dan tidak berbuat baik kepada kedua orang tuanya. Begitu mulia dan tingginya derajat berbakti kepada orang tua, oleh sebab itu jangan sampai mengabaikannya.
Orang tua adalah sosok yang pertama kali menyayangi kita dengan sepenuh hati. Keduanya adalah yang merawat, membimbing dan juga mendidik kita dalam ajaran agama Islam.
Tak hanya itu, orang tua bahkan rela mengorbankan kebahagiaan dirinya sendiri demi kebahagiaan anak-anaknya. Tidak jarang kita melihat orang tua rela bekerja dari pagi hingga malam, seolah tak mengenal lelah demi kebahagiaan anak-anaknya.
Untuk itu, berbuat baik kepada orang tua sebenarnya adalah hal yang layak dan patut dilakukan oleh setiap anak. Oleh sebab itu, Islam mengajarkan kepada setiap anak untuk berbuat baik kepada orang tua termasuk ibu.
Dalam ajaran Islam, jika seseorang durhaka kepada ibunya akan diberi hukuman oleh Allah SWT. Berikut adalah akibat atau hukuman yang didapatkan oleh anak yang durhaka kepada Ibunya.
Amalan Menjadi Sia-sia
Tsauban r.a. berkata Rasulullah SAW bersabda : “Tiga macam dosa yang akan menyia-nyiakan segala amal-amal lainnya, yaitu syirik atau mempersekutukan Allah, durhaka kepada ayah ibu, dan lari dari medan perang,” (HR At-Tabrabi).
Dari hadits tersebut terlihat amal ibadah seseorang tidak jika orang tersebut melakukan tiga hal yang disebutkan, salah satunya durhaka kepada ayah dan ibu.
Azab Dipercepat
Allah bisa berkehendak untuk menunda azab akibat dosa-dosa hamba-Nya hingga hari kiamat kecuali azab untuk dosa anak yang durhaka kepada orang tuanya.
Allah akan mempercepat azab-Nya di alam dunia sebelum ia meninggal dunia.
“Ada dua pintu petaka yang disegerakan akibatnya di dunia, yaitu orang yang zalim dan durhaka kepada orang tua,” (HR Al-Hakim).
Al-Hakim dan Al-Ashbahani meriwayatkan semua dosa akan ditunda oleh Allah hukumannya sampai hari kiamat nanti.
Kecuali bagi mereka yang durhaka kepada ayah atau ibu. Maka, Allah akan segera memberi hukumannya di dunia sebelum mereka meninggal.
Aisyah r.a. berkata Rasulullah SAW bersabda: “Amal kebajikan yang disegerakan balasannya di dunia adalah berbakti kepada kedua orang tua dan menyambung tali silaturrahmi. Sedangkan kejahatan yang disegerakan siksaannya adalah berzina, durhaka kepada kedua orang tua, dan memutus silaturahim,” (HR Imam Turmudzi dan Ibnu Majah).
Dipadamkan Cahaya Kesalehan
Salah satu puncak dari berbuat baik dan berbakti kepada orang tua adalah saat keduanya masih hidup dan saat keduanya sudah meninggal dunia.
Jika orang tua sudah tiada, maka kewajiban anak adalah untuk memelihara hubungan dengan orang-orang yang dekat dan dicintai oleh orang tua.
Rasulullah SAW bersabda:
“Barangsiapa yang ingin menyambung hubungan dengan orang tuanya di alam kubur, maka sambunglah silaturrahmi dengan sahabat-sahabatnya setelah ia meninggal dunia,” (HR Abu Ya’la dari Ibnu Umar).
Sementara dari Abdillah bin Umar r.a. berkata Rasulullah SAW bersabda:
“Peliharalah hubungan dengan teman-teman yang dicintai kedua orang tuamu, jangan kamu memutuskannya. Sebab apabila hubungan itu terputus, Allah akan memadamkan nur cahayamu,” (HR Bukhari).
Berdasarkan hadist tersebut, maka diketahui bahwa hubungan persahabatan orang tua yang terjalin dengan baik, apabila tidak diteruskan oleh anak-anaknya tentu akan memutus hubungan keluarga tersebut.
Saat durhaka kepada orang tua, maka akan menghambat masuk kepada Surga Allah SWT. Hal tersebut sebagaimana yang dijelaskan dalam hadist berikut ini:
Ibnu Umar r.a. berkata Rasulullah SAW bersabda: “Tiga macam dosa yang diharamkan Allah bagi yang melakukannya untuk masuk surga, yaitu 1) orang yang selalu mabuk-mabukan (minum khamer), 2) orang yang mendurhakai ibu dan ayahnya, dan 3) germo (orang yang membiarkan istrinya melacur atau orang yang sengaja memelihara pelacur),” (HR Ahmad, An-Nasai dan Al-Hakim)
Untuk itu mengumpulkan amal atau bekal untuk di akhirat kelak, tak cukup dengan amalan ritual seperti sholat, puasa, tetapi juga amalan sosial, salah satunya berbuat baik kepada orang tua.
Dikutuk Allah SWT
Salah satu perbuatan terkutuk atau dilaknat oleh Allah SWT adalah sikap anak yang mendurhakai ayah atau ibunya.
Hal ini, sebagaimana yang tercantum dalam hadits dari Abu Hurairah r.a. berkata Rasulullah SAW bersabda:
“Allah telah melaknat tujuh golongan dari atas tujuh lapis langit dan kutukan itu diulang-ulang sampai tiga kali untuk masing-masing. Padahal satu kutukan saja sudah cukup membinasakan, yaitu
1) terkutuklah orang yang berbuat liwath (laki-laki bercinta dengan laki-laki),
2) terkutuklah orang yang menyembelih tidak karena Allah,
3) terkutuklah orang yang bersetubuh dengan binatang,
4) terkutuklah orang yang durhaka kepada ibu bapaknya,
5) terkutuklah orang yang kawin dengan wanita yang dirangkap dengan putrinya (ibunya dikawini dan anaknya dikawini pula),
6) terkutuklah orang yang merusak tanda-tanda atau batas kepemilikan di bumi, 7) terkutuklah orang yang mengaku hubungan maula (majikan) kepada orang yang bukan maula yang memerdekakannya,” (HR At-Thabrani).
Dari hadist tersebut, kita mengetahui bahwasanya, anak yang durhaka kepada ibu atau ayahnya sesungguhnya telah melakukan perbuatan yang dikutuk Allah. Dan ancaman dari kutukan tersebut akan segara didatangkan oleh Allah di dunia sebelum ajal tiba.
Naudzubillahi min dzalik.
Semoga kita semua termasuk dalam golongan orang-orang yang senantiasa berbuat baik, mengasihi, dan menyayangi orang tua dengan baik.