Kekalahan Iblis Saat Goda Syekh Abdul Qodir Jailani, Ternyata Ini Penyebabnya

Penulis Dian Editor | Ditayangkan 18 Nov 2020

Ilustrasi Syekh Abdul Qodir Jailani - Image from islam.nu.or.id

Digoda berkali-kali, Syekh Abdul Qodir Jailani tetap teguh pada keimanannya 

Godaan pertama, berhasil ditepis Syekh Abdul Qodir Jailani. Tak menyerah, Iblis kembali menggodanya, dengan godaan yang semakin sulit. Ternyata ini penyebab Syekh Abdul Qodir Jailani berhasil mengalahkan godaan Iblis. 

Musuh utama umat Islam adalah iblis. Sebab Iblis adalah mahkluk Allah SWT yang akan menjerumuskan manusia dengan segala cara agar keluar dari jalan Allah. 

Sebagaimana janjinya yang tertulis dalam Al Quran Surat Shaad ayat 77-83 berikut ini: 

“Maka keluarlah kamu dari surga; sesungguhnya kamu adalah orang yang terkutuk, Sesungguhnya kutukan-Ku tetap atasmu sampai hari pembalasan.” Iblis berkata: “Ya Tuhanku, beri tangguhlah aku sampai hari mereka dibangkitkan.” 

Allah berfirman: “Sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang diberi tangguh, sampai kepada hari yang telah ditentukan waktunya (hari Kiamat).” Iblis menjawab: “Demi kekuasaan Engkau aku akan menyesatkan mereka semuanya, kecuali hamba-hamba-Mu yang mukhlis di antara mereka.” (QS. Shaad: 77-83)

Iblis dan setan memiliki berbagai cara untuk bisa menuntun manusia menuju kesesatan yang dibisikan melalui hati manusia. Oleh sebab itu, manusia harus senantiasa menjaga diri agar tidak terjerumus atas godaan tersebut: 

Berikut adalah kisah ulama besar saat ia digoda oleh Iblis. Beliau adalah Syekh Abdul Qadir Jailani. Diharapkan dari kisah ini kita bisa mengambil pembelajaran saat menghadapi godaan iblis. 

Kisah Syekh Abdul Qodir Jailani Digoda Setan 

Suatu ketika Syekh Abdul Qadir Jailani sedang berdoa kepada Allah SWT di tengah keheningan. 

Tak disangka, tiba-tiba tempat di sekelilingnya memancarkan cahaya yang amat menyilaukan. Dari cahaya tersebut datanglah sebuah suara yang memanggilnya: 

“Hai Abdul Qadir, akulah Tuhanmu, aku datang kepadamu untuk menyatakan bahwa kini aku telah menghalalkan segala yang tadinya aku haramkan!” 

Mendengar suara tersebut, Syekh Abdul Qadir berteriak membentak: “Ikhsa’ Ya Lien!" Keparat kau setan, enyah kau dari mukaku” tegasnya.

Seketika padamlah sinar yang menyilaukan tersebut. Tak seberapa lama, datanglah suara merintih yang berucap, 

"Ampuni lah aku ya Syekh, Tuan telah terhindar dari godaanku. Aku sengaja menggoda orang-orang yang ahli tarekat tetapi bodoh tak berilmu. Tetapi Tuan telah lulus dari godaanku karena tuan telah memiliki ilmu," sahut setan. 

Saat Syekh Abdul Qadir Jailani ditanyai bagaimana bisa tahu bahwa suara itu adalah suara setan, ia berujar. 

"Ucapannya sendiri, 'aku telah menghalalkan segala yang tadinya kuharamkan” terang Syekh Abdul Qadir Jailani. 

"Itu terang ucapan setan. Sebab hal-hal yang telah diharamkan oleh Allah SWT tak mungkin jadi dihalalkan! Allah tak mungkin menyuruh hamba-Nya mengerjakan hal-hal yang telah diharamkan," jelas Syekh. 

Iblis Kembali Menggoda Syekh 

Bukan Iblis namanya jika mudah menyerah, meski gagal di langkah pertama, Iblis memutuskan untuk menggoda Syekh Abdul Qodir Jailani lagi. Ia tetap berusaha agar bisa menipu dan menjerumuskannya. 

Iblis yakin, di godaan yang kedua ini Syekh Abdul Qodir akan gagal menghadapinya. Iblis mencoba menjerumuskan Syekh Abdul Qadir menjadi orang sombong dan bangga diri.

Iblis kemudian berkata kepada beliau: 

“Wahai Abdul Qadir, engkau telah selamat dariku sebab ilmumu dengan ketetapan Tuhanmu dan sebab keahlianmu di dalam hukum-hukum keadaan-keadaanmu. Sungguh, dengan tipuan seperti tadi, aku telah berhasil menyesatkan tujuh puluh orang dari ahli tarekat (ahli tasawuf)!” 

Syekh Abdul Qadir tak mudah terbujuk pujian Iblis yang menjerumuskan, kemudian beliau menjawab, “Keutamaan dan Anugerah hanya milik Tuhanku.” 

Meski dipuji begitu tinggi oleh Iblis, ia tetap tawadhu’ dan merendah. Beliau sama sekali tidak merasa bahwa keberhasilan mengalahkan setan adalah sebab beliau. 

Melainkan hal itu dikarenakan sebab anugerah dan pertolongan Allah Swt, sehingga pujian hanya milik Allah semata.

Hikmah 

Kisah Syekh Abdul Qadir Jailani saat digoda setan ini sangat menginspirasi bagi Umat Islam. Kisah ini mengajarkan kepada kita begitu pentingnya Ilmu di dalam mempelajari dan menerapkan ilmu agama. 

Buya Hamka pernah berujar, "Iman tanpa ilmu bagaikan lentera di tangan bayi. Namun ilmu tanpa iman bagaikan lentera di tangan pencuri". 

Hal ini menunjukkan bahwa agama dan keimanan itu harus diiringi dengan ilmu yang benar. Sebab tanpa ilmu, agama dan keimanan kita sangatlah rapuh. Bahkan kita bisa jatuh pada pemahaman yang salah dan menjerumuskan. 

Dengan begitu, mudah bagi setan untuk menggoda dan juga menjerumuskan pada jalan yang salah. Untuk itu perjuangkanlah agama dan ilmu dalam kedudukan yang setara dan beriringan. 

Andaikata Syekh Abdul Qadir Jailani tidak mengetahui ilmu dalam keyakinanya terhadap Allah SWT. Sudah tentu bisikan Iblis dipercaya sebagai ucapan sang Ilahi. Sudah tentu ia menjadi mudah menyombongkan diri karena kehebatannya. 

Namun, ilmu lah yang kemudian menyelematkannya. Ilmu bahwa Allah SWT tak akan menjerumuskan hamba-Nya dalam keburukan dari perbuatan yang diharamkan. Serta ilmu bahwa segala kehebatan manusia, tidak lain tidak bukan adalah karena anugerah Allah SWT. 

Masyaallah, semoga kita mampu memetik pembelajaran tersebut dan semakin bersemangat dalam menuntut ilmu agama.

viral minggu ini

BAGIKAN !

Jika kontent kami bermanfaat