Ilustrasi orang serakah - Image from www.tubasmedia.com
Bibit serakah dimiliki oleh setiap manusia
Untuk itu, Allah SWt memberikan peringatan keras pada manusia untuk menghindari sifat serakah atau tamak. Nabi Muhammad pun mengungkapkan bahaya dari sifat serakah ini.
Pada dasarnya setiap manusia itu memiliki bibit serakah dalam dirinya. Serakah yang dimaksud adalah seolah tak pernah puas dengan apa yang dimilikinya.
Saat belum punya handphone ingin punya handphone, setelah itu ingin punya laptop, sepeda motor, rumah, apartemen, hotel, dan lain sebagainya. Seolah keinginan itu tak ada habisnya dan senantiasa merasa kekurangan meski berada dalam limpahan kecukupan.
Hal ini seperti yang diterangkan dalam hadist berikut ini:
"Seandainya anak cucu Adam (manusia) mendapatkan dua lembah yang berisi emas, niscaya ia masih menginginkan lembah emas yang ketiga. Tidak akan pernah penuh perut anak Adam kecuali ditutup dalam tanah (mati). Dan Allah akan mengampuni orang yang bertaubat." (HR Ahmad).
Serakah Tak Akan Hilang hingga Ajal Datang
Keserakahan manusia tidak akan pernah hilang kecuali ajal menjemputnya. Dalam bahasa Arab, serakah disebut tamak yang artinya sikap tak pernah merasa puas dengan yang sudah dicapai.
Bahkan untuk memenuhi hasrat ketidakpuasan tersebut, manusia akan menghalalkan segala cara. Menerobos segala batas-batas hukum hingga ajaran agama. Padahal, akhirnya dari keserakahan bukanlah kecukupan dan kemewahan melainkan hanya membawa pada kesengsaraan.
Untuk itu, agama Islam mengajarkan kepada kita untuk tidak memiliki sifat serakah atau tamak. Justru Islam mengajarkan umat manusia untuk saling berbagi, tolong menolong, amanah dan adil.
Bahaya Sifat Serakah
Nabi Muhammad SAW dalam sabdanya memperingatkan umat manusia tentang bahayanya sifat tamak atau serakah.
Meski sudah berusia tua dan mungkin ajal akan segera tiba, sifat tamak atau serakah masih bisa muncul pada diri seseorang. Dan kerap menjadi setir kehidupan kita. Naudzubillahi min dzalik.
Rasulullah SAW bersabda, “Setiap manusia pasti akan menjadi tua. Namun jiwanya tetap muda mengenai dua perkara, yaitu tamak akan harta benda dan selalu ingin panjang umur." (HR Muslim).
Dalam sabda Nabi Muhammad SAW lainnya, dijelaskan bahwa keinginan manusia akan harta benda tidak akan pernah ada habisnya karena tamak atau serakah.
Seorang manusia yang serakah akan berhenti menginginkan harta benda setelah mati dan dikubur hingga tanah memenuhi mulutnya.
Sikap serakah tak hanya ditemui dalam perkara harta. Ada orang yang serakah kepada wanita dan juga jabatan. Orang yang serakah kepada wanita, akan menjadikan wanita itu sebagai pemuas nafsunya belaka.
Orang yang serakah kepada jabatan, akan berusaha mendapatkan jabatan paling tinggi dengan segala cara. Tak pernah berpikir apakah cara yang ditempuh baik atau buruk.
أَلْهَاكُمُ التَّكَاثُرُ ﴿١﴾ حَتَّىٰ زُرْتُمُ الْمَقَابِرَ ﴿٢﴾ كَلَّا سَوْفَ تَعْلَمُونَ ﴿٣﴾ ثُمَّ كَلَّا سَوْفَ تَعْلَمُونَ ﴿٤﴾ كَلَّا لَوْ تَعْلَمُونَ عِلْمَ الْيَقِينِ ﴿٥﴾ لَتَرَوُنَّ الْجَحِيمَ ﴿٦﴾ ثُمَّ لَتَرَوُنَّهَا عَيْنَ الْيَقِينِ﴿٧﴾ ثُمَّ لَتُسْأَلُنَّ يَوْمَئِذٍ عَنِ النَّعِيمِ
Bermegah-megahan telah melalaikan kamu, sampai kamu masuk ke dalam kubur. Sekali-kali tidak! Kelak kamu akan mengetahui (akibat perbuatanmu itu), kemudian sekali-kali tidak! Kelak kamu akan mengetahui.
Sekali-kali tidak! Sekiranya kamu mengetahui dengan pasti, niscaya kamu benar-benar akan melihat neraka Jahim, kemudian kamu benar-benar akan melihatnya dengan mata kepala sendiri, kemudian kamu benar-benar akan ditanya pada hari itu tentang kenikmatan (yang megah di dunia itu).” [At-Takâtsur/102: 1-8]
Semoga kita dijauhkan dari Allah SWT dari sifat-sifat serakah yang bisa menjerumuskan kita dalam neraka. Dan juga menjadi orang-orang yang qonaah serta sering bersyukur atas nikmat yang diberikan oleh Allah SWT.