Pemeran Umar bin Khattab dalam film Omar - Image from publika.co.id
Inilah pesan terakhir Umar kepada putranya.
Suasana pada detik-detik wafatnya Umar bin Khattab sangat mencekam. Pasalnya Umar bin Khattab saat itu ditikam ketika mengimami sholat. Lalu saat tikaman tak kunjung membaik, ia memberi pesan penting pada sang anak.
Pada detik-detik wafatnya Umat bin Khattab, beliau sempat memberikan pesan terakhir kepada putranya Abdullah bin Umar.
Ia meminta agar anaknya menemui Ummul Mukminin (Aisyah ra) guna meminta izin agar diizinkan untuk dimakamkan di sisi kedua sahabatnya, yakni Rasulullah SAW dan Abu Bakar Ash-Shiddiq.
Tak hanya itu, Umar bin Khattab juga berkata, "Wahai Abdullah bin Umar (anak Umar bin Khattab), lihatlah berapa utangku!"
Menanggapi pertanyaan itu, mereka langsung menghitung dan ternyata jumlahnya kurang lebih sebanyak 86 ribu.
Kemudian Umar berkata, "Apabila harta kelurga Umar cukup untuk melunasinya, maka bayarlah dari harta mereka. Jika belum mencukupi, mintalah bantuan pada Bani Adi bin Ka'ab. Seandainya belum terlunasi, maka mintalah pada kaum Quraisy. Ingat jangan pernah meminta selain dari mereka! Tunaikan utang-utangku sekarang!"
Nama Abdullah bin Umar selalu terucap oleh lisan sang ayah, Umar bin Khattab melalui setiap hembusan napasnya. Sebab ia sadar mengenai bahaya berat yang bisa saja menimpa putra tercintanya.
Sementara itu, Abdullah bin Umar dengan tulus mengiyakan seluruh permintaan ayahnya. Hal itu ia lakukan, semata-mata untuk meringankan rasa sakit akibat tikaman yang dialaminya.
Meski ajalnya kian dekat, Umar bin Khattab enggan mengangkat pengganti dirinya sebagai khalifah. Sekalipun ada desakan dari putranya dan juga para sahabat yang lain.
Sudah ada enam orang kandidat yang masuk dalam catatan Dewan Syura pada saat itu, diantaranya adalah Utsman bin Affan, Ali bin Abi Thalib, Thalhah, Zubair, Abdurrahman bin Auf, dan Saad bin Abi Waqash.
Sementara itu, Umar bin Khattab pernah menyebut nama putranya dan juga memuji semua pengorbanannya untuk menegakkan ajaran Islam. Hal itu yang kemudian menjadikannya layak menjadi pemimpin.
Meski begitu, Umar bin Khattab tidak secara eksplisit memasukkan anaknya, Abdullah bin Umar sebagai calon kandidat.
Masyaallah itulah pesan terakhir Umar kepada putranya sebelum ajal menjemputnya. Pesan ini menunjukkan begitu besarnya tanggung jawab Umar sebagai muslim.
Ia tak mau meninggalkan hutang saat akan berangkat ke alam barzakh, sebab ia tahu, surga ditutup untuk orang-orang yang memiliki hutang.
Selain itu, pesannya kepada Aisyah menunjukkan betapa cintanya Umar bin Khattab kepada Abu Bakar Ash Shiddiq dan juga Nabi Besar Muhammad SAW.