Ilustrasi imunisasi bayi - Image from id.pinterest.com
Jadwal dan Jenis Imunisasi Bayi yang Wajib dan Tambahan - Ketahui jadwal lengkap imunisasi bayi disini.
Sudahkah Bunda membawa si Kecil untuk imunisasi? Apakah sudah lengkap jenis imunisasi yang harus didapatkan si Kecil?
Ingat ya Bun, imunisasi tidak hanya sekali seumur hidup.
Imunisasi merupakan kegiatan rutin yang harus dilakukan beberapa kali sepanjang hidup anak untuk melindunginya dari berbagai macam penyakit.
Lalu apa saja jenis imunisasi yang wajib didapatkan si Kecil sejak lahir, beserta tambahannya? Berikut penjelasan selengkapnya.
Sebelum kita membahas tentang imunisasi bayi lengkap, ada baiknya kita mengetahui dulu apa sih manfaat dari imunisasi.
Imunisasi merupakan kebutuhan yang harus dipenuhi si Kecil sejak baru lahir untuk menjaga kesehatannya.
Kemudian demi memperkuat perlindungannya, beberapa jenis vaksin utama harus diulang sesuai dengan jadwal dan jarak yang telah ditentukan.
Selain itu, ada faktor lain mengapa imunisasi penting untuk dilakukan, antara lain:
Melihat begitu pentingnya imunisasi, maka sudah seharusnya orang tua sadar untuk membawa anak-anaknya melakukan imunisasi.
Pasalnya, masih banyak orangtua yang takut dengan mitos imunisasi dapat menyebabkan autisme dan membuat anak menjadi gampang sakit sehingga tidak mengizinkan anak-anaknya untuk divaksin.
Selain itu, tidak sedikit pula orangtua yang meragukan kehalalan kandungan vaksin sehingga menolak mendapatkannya untuk anak.
Berikut beberapa imunisasi wajib yang harus diberikan pada bayi menurut usianya, antara lain:
Baca Juga :
1. Bayi Pilek Bolehkah Imunisasi?
2. Tinggi Badan Ideal Bayi dan Balita, Bunda Wajib Tahu!
3. Gejala DBD Pada Anak dan Balita, Bunda Wajib Tahu!
Selain vaksin wajib yang disebutkan di atas, ada pula vaksin tambahan yang dianjurkan diberikan kepada si Kecil, antara lain yaitu rotavirus.
Vaksin ini berfungsi untuk melindungi si Kecil dari penyakit radang lambung dan usus, adapun macam-macam vaksin rotavirus antara lain:
Vaksinasi tambahan yang juga bisa diberikan pada anak
Semua jenis imunisasi wajib di atas harus diberikan secara lengkap sebelum anak berusia 1 tahun.
Selain itu, juga terdapat jenis vaksin tambahan lain yang dapat diberikan kepada anak, yaitu:
1. Pneumokokus (PCV), dapat diberikan pada anak usia 7-12 bulan sebanyak 2 kali dengan interval 2 bulan.
Bila diberikan pada anak usia di atas 2 tahun, PCV cukup diberikan sebanyak 1 kali.
Vaksin ini berfungsi untuk melindungi tubuh dari bakteri pneumokokus yang dapat menyebabkan pneumonia, meningitis, dan infeksi telinga.
2. Varisela, diberikan setelah anak berusia 12 bulan, paling baik diberikan sebelum anak masuk sekolah dasar.
Vaksin ini berfungsi untuk mencegah anak dari cacar air.
3. Influenza, diberikan pada anak minimal usia 6 bulan, dan diulang setiap tahun.
4. Hepatitis A, dapat mulai diberikan saat anak berusia 2 tahun. Berikan sebanyak 2 kali dengan interval 6-12 bulan.
HPV (human papiloma virus), dapat mulai diberikan saat anak sudah berusia 10 tahun. Vaksin ini melindungi tubuh dari human papiloma virus yang dapat menyebabkan kanker mulut rahim.
Beberapa vaksin cukup diberikan sekali, tetapi sebagian lain perlu diulang setelah periode tertentu.
Agar tubuh terus mendapat perlindungan. Inilah mengapa penting bagi orang tua untuk mencermati dan menaati jadwal imunisasi keluarga.
Berikut jenis imunisasi yang tergabung dalam program pemerintah, dan didanai oleh pemerintah, bagi bayi di bawah usia 1 tahun di Indonesia:
Pada umumnya, imunisasi dasar dipenuhi saat anak berusia 1-4 tahun.
Di masa ini juga biasanya dilakukan imunisasi ulangan untuk memperpanjang masa kekebalan imunisasi dasar.
Beberapa jenis imunisasi juga diulang lagi pada usia 5-12 tahun, sedangkan usia 13-18 tahun biasanya digunakan untuk imunisasi tambahan.
Mendapatkan vaksin tepat waktu sesuai usianya sangat penting dilakukan.
Jika terlambat, Anda bisa membuat jadwal imunisasi baru dengan dokter.
Berikut ini adalah jenis imunisasi yang dianjurkan berdasarkan kelompok umur:
Selain itu, terdapat pula imunisasi yang dianjurkan untuk diberikan pada daerah endemis.
Seperti imunisasi japanese encephalitis, umumnya diberikan mulai usia 1 tahun, dan diulang pada usia 3 tahun.
Vaksinasi Dengue untuk mencegah demam berdarah juga direkomendasikan oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mulai usia 9 tahun, dalam 3 kali pemberian dengan jarak 6 bulan.
Di bawah ini adalah tabel jadwal imunisasi lengkap untuk anak, agar Anda dapat memeriksa kembali vaksin mana yang barangkali belum diberikan.
Ingat ya Bun, pemberian vaksin sesuai jadwal tidak hanya bermanfaat bagi si Kecil, akan tetapi juga untuk orang di lingkungan sekitar.
Jangan lupa konsultasikan juga dengan dokter mengenai jadwal dan jenis vaksin yang harus diberikan kepada si Kecil. Semoga bermanfaat.