Ilustrasi penyebab mimisan pada anak - Image from id.pinterest.com
Ketahui penyebab mimisan pada anak berikut ini.
Melihat si Kecil tiba-tiba saja mimisan memang membuat kita sebagai orangtua menjadi panik. Pasalnya, keluar darah dari hidung sering dianggap sebagai gejala dari kondisi medis yang serius.
Kondisi ini umumnya tidak berbahaya. Meski demikian, Anda tetap perlu berhati-hati karena mimisan mungkin saja mengindikasikan adanya penyakit-penyakit tertentu.
Beberapa indikasi dan mimisan yang sebaiknya diwaspadai meliputi:
Jika Anda atau anak Anda mengalami gejala-gejala tersebut, sebaiknya segera menghubungi dokter atau ke rumah sakit. Sekarang kita akan membahas tentang penyebab mimisan pada anak, cara mengatasi dan cara mencegah mimisan pada anak.
Lalu sebenarnya apa sih penyebab mimisan pada anak itu? Berikut penjelasan selengkapnya.
Bunda, anak berusia 3–10 tahun memang lebih rentan mengalami mimisan. Hal ini karena mereka memiliki pembuluh darah yang lebih rapuh serta mudah pecah.
Kondisi pembuluh darah anak-anak yang masih relatif tipis dan rapuh ini memang menjadikannya mudah pecah terutama saat anak beraktivitas terlalu berlebihan.
Nah, buat Bunda yang ingin mencari tahu apa sih penyebab mimisan pada anak usia 1 tahun keatas itu? Berikut penjelasan tentang faktor yang dapat memicu anak mengalami mimisan.
Bisa jadi, penyebab mimisan pada anak saat bangun tidur adalah kebiasaannya mengorek hidung. Kita pasti tau, balita dan anak-anak mempunyai rasa ingin tahu yang besar terhadap benda-benda di sekitar maupun di tubuhnya.
Hal ini memungkinkan anak untuk mengeksplorasi sesuatu terlalu jauh, seperti memasukkan benda asing ke dalam hidungnya. Selain itu, kebiasaan mengupil atau mengorek hidung terlalu dalam juga bisa menyebabkan mimisan pada anak.
Salah satu penyebab mimisan pada anak balita adalah cedera yang mungkin saja terjadi saat ia bermain. Salah satu cedera yang bisa terjadi adalah hidung terbentur.
Jangankan pada anak-anak dan balita yang memiliki pembuluh darah tipis, orang dewasa pun yang mengalami benturan pada hidung juga berisiko mengalami mimisan.
Hal ini karena ketika hidung terbentur, pembuluh darah di hidung dapat pecah dan akhirnya keluar darah dari lubang hidung.
Jadi, Anda sebaiknya mengawasi anak ketika ia sedang bermain agar tetap aman dan terhindar dari benturan keras yang memungkinkan terjadinya mimisan.
Perubahan cuaca yang terlalu ekstrim bisa jadi merupakan penyebab mimisan pada anak usia 1 tahun, terutama jika ia sedang jatuh sakit, sehingga daya tahan tubuhnya menurun
Ketika suhu udara berubah cepat dari panas ke dingin atau sebaliknya, balita dan anak-anak rentan mengalami mimisan.
Hal ini karena perubahan cuaca yang ekstrem bisa menjadi faktor penyebab anak terserang flu, kemudian ia akan bersin-bersin atau menyeka hidungnya.
Nah, ketika Si Kecil bersin terlalu kencang atau menggosok hidungnya terlalu kuat ini, maka terjadilah mimisan.
Bun, jangan kira anak yang masih kecil tidak bisa mengalami stres lho. Berbagai keadaan seperti tugas di sekolah, orangtua yang tidak harmonis, dan kondisi lainnya, bisa membuat anak mengalami stres.
Stres menjadi salah satu penyebab mimisan pada anak 2 tahun keatas, karena dapat membuat pembuluh darah di hidung anak menjadi melemah, sehingga akhirnya memicu terjadinya mimisan.
Mimisan akan semakin parah jika anak juga mengidap asma. Pasalnya, asma memicu anak untuk semakin kuat menarik napas ketika pembuluh darah di hidung sedang lemah.
Sama halnya seperti stres, kelelahan juga bisa jadi penyebab mimisan pada anak saat tidur.Kelelahan tidak hanya membuat stamina tubuh anak menurun, akan tetapi pembuluh darah juga melemah.
Ketika anak kelelahan, bisa saja secara tiba-tiba ia mengalami mimisan tanpa adanya benturan pada hidung sebelumnya. Hal ini terjadi karena pembuluh darah yang sedang lemah menjadi mudah sekali tegang, lalu akhirnya pecah.
Bun, jika si Kecil sering mengalami mimisan, cobalah untuk periksakan bentuk hidungnya. Pasalnya, anak dengan kondisi hidung bengkok (septum deviasi) memang lebih mudah mengalami mimisan.
Nah, dari semua penyebab yang sudah disebutkan tadi, penyebab mimisan pada anak yang paling umum adalah flu dan alergi yang sering kambuh.
Ingat ya, para orangtua tetap diharapkan untuk waspada ketika anak sering mengalami mimisan. Pasalnya, bukan tidak mungkin mimisan yang sering terjadi pada anak ini disebabkan oleh sesuatu yang serius, misalnya mengalami kelainan pembekuan darah, seperti hemophilia.
Gejala dari mimisan pada anak yang perlu diwaspadai adalah jika disertai dengan nyeri pada wajah, sakit kepala, dan nyeri pada telinga. Jadi, segera periksakan anak ke dokter jika ia menunjukkan gejala tersebut.
Baca Juga:
1. Antenatal Care itu Apa? Begini Penjelasan dan Prosedurnya
2. Jadwal dan Jenis Imunisasi Bayi yang Wajib dan Tambahan
3. Gejala DBD Pada Anak dan Balita, Bunda Wajib Tahu!
Setelah mengetahui penyebab mimisan pada anak dan cara mengatasi mimisan pada anak.
Maka langkah selanjutnya yang tak kalah penting yaitu bagaimana cara mencegah agar mimisan tak kembali terjadi:
Bahkan ketika langkah pencegahan sudah dilakukan, mungkin mimisan pada anak Anda masih bisa terjadi sesekali. Walau demikian, cobalah untuk tidak panik, karena mimisan pada anak biasanya tidak berbahaya dan hampir selalu mudah berhenti.
Jika terdapat kondisi seperti dibawah ini, maka harus waspada dan periksakan ke dokter:
Segera bawa anak ke UGD apabila:
Bagaimana cara mengatasi mimisan pada anak? Kunci utamanya adalah tetap tenang dan jangan panik.
Bunda bisa melakukan beberapa hal berikut untuk mengatasi mimisan pada anak:
Jangan biarkan anak berbaring atau menengadahkan kepalanya ke belakang. Pastikan posisi anak tetap tegak dan arahkan tubuhnya sedikit ke depan.
Hal tersebut dapat mencegah darah kembali masuk ke hidung atau saluran napas. Apabila anak berbaring, darah malah akan semakin masuk kembali dan dapat menyumbat jalannya napas.
Saat darah masih mengalir, jangan biarkan anak mencoba untuk bersin atau mengeluarkan darah dari hidung. Karena hal ini akan membuat mimisan sulit berhenti dan merangsang darah yang mulai mengering untuk kembali mengalir lagi.
Untuk mengatasi mimisan pada anak, pencet cuping hidungnya menggunakan jari (ibu jari dan jari telunjuk) selama 10 menit.
Tindakan ini bertujuan untuk memberikan penekanan pada titik pendarahan agar darah berhenti mengalir. Saat Bunda melakukan metode ini, beri tahu anak untuk bernapas melalui mulut terlebih dahulu.
Letakkan kompres dingin pada hidung anak agar darah lebih cepat berhenti. Tapi ingat ya, jangan langsung menempelkan es batu ke hidung anak.
Bungkus es batu dengan kain lembut ataupun handuk, baru tempelkan bungkusan ke hidung untuk mengatasi mimisan.
Apabila darah terus mengalir lebih dari 20 menit dan tindakan yang telah disebutkan tadi belum memberikan hasil, sebaiknya segera pergi ke dokter untuk diberikan penanganan medis lebih lanjut.
Selain itu, jika anak merasa kesulitan untuk bernapas, kehilangan banyak darah akibat mimisan, ataupun menelan banyak darah hingga muntah, ataupun mimisan terjadi akibat kecelakaan serius, sebaiknya segera pergi ke dokter untuk diperiksa dan ditangani lebih lanjut.
Demikian penjelasan tentang penyebab mimisan pada anak dan pengobatannya ini. Semoga bermanfaat.