Ilustrasi diabetes insipidus - Image from www.go-dok.com
Diabetes Insipidus Adalah: Gejala, Penyebab, dan Pengobatannya Kenali arti diabetes insipidus adalah, gejala, penyebab, dan pengobatan diabetes insipidus disini.
Diabetes tidak selalu berhubungan dengan gula darah yang berlebih, ada satu jenis diabetes yang menimbulkan gejala yaitu sering buang air kecil dalam frekuensi dan volume yang tidak seperti biasanya, yang disebut dengan diabetes insipidus.
Lalu apa penyebab, gejala lain, dan pengobatan diabetes insipidus itu? Berikut penjelasan diabetes insipidus adalah.
Baca Juga :
1. Pengentalan Darah: Penyebab, Gejala, dan Pencegahannya
2. Penyebab, Gejala, dan Obat Trigliserida yang Ampuh
3. Difteri: Penyebab, Gejala, Pencegahan dan Penanganannya
Diabetes insipidus adalah jenis diabetes yang cukup langka, diabetes jenis ini mempunyai gejala selalu merasa haus dan sering buang air kecil dalam jumlah yang sangat banyak, pada saat yang bersamaan.
Apabila sangat parah, penderita diabetes insipidus dapat mengeluarkan air kencing sebanyak 20 liter dalam sehari.
Diabetes insipidus sendiri berbeda dengan diabetes melitus. Diabetes melitus merupakan penyakit jangka panjang yang ditandai dengan meningkatnya kadar gula darah.
Sedangkan diabetes insipidus, merupakan diabetes yang tidak terkait dengan kadar gula dalam darah.
Diabetes insipidus adalah gangguan fungsi ginjal yang disebabkan oleh adanya gangguan pada hormon antidiuretik (antidiuretic hormone/ADH) yang berfungsi untuk mengatur jumlah cairan dalam tubuh.
Hormon tersebut dihasilkan oleh hipotalamus, yakni jaringan khusus di otak yang berfungsi untuk mengendalikan suasana hati dan nafsu makan. ADH disimpan oleh kelenjar pituitari setelah dihasilkan oleh hipotalamus.
Kelenjar pituitari akan mengeluarkan hormon ADH ini ketika kadar air di dalam tubuh terlalu rendah. ‘Antidiuretik’ bersifat berlawanan dengan ‘diuresis’. ‘Diuresis’ sendiri berarti produksi urine.
Hormon antidiuretik ini mempunyai peranan yang sangat penting bagi tubuh, yaitu membantu mempertahankan air di dalam tubuh dengan cara mengurangi jumlah cairan yang terbuang melalui ginjal dalam bentuk urine.
Jadi, dari sini dapat kita tarik kesimpulan bahwa diabetes insipidus adalah kelainan sistem ekskresi yang disebabkan oleh produksi hormon antidiuretik yang berkurang atau ketika ginjal tidak lagi merespons seperti biasa terhadap hormon antidiuretik.
Sehingga, ginjal mengeluarkan terlalu banyak cairan, serta tidak dapat menghasilkan urine yang pekat. Penderita diabetes insipidus akan selalu merasa haus, sehingga mereka minum lebih banyak air karena berusaha mengimbangi banyaknya cairan yang hilang.
Ada dua jenis utama diabetes insipidus, yaitu :
1. Diabetes insipidus cranial
Diabetes insipidus cranial merupakan jenis diabetes yang paling umum terjadi. Jenis diabetes ini disebabkan karena tubuh tidak memiliki cukup hormon antidiuretik dari hipotalamus.
Kondisi ini dapat diakibatkan oleh kerusakan pada hipotalamus atau pada kelenjar pituitari. Kerusakan yang terjadi ini dapat disebabkan oleh terjadinya infeksi, tindakan operasi, cedera otak, ataupun tumor otak.
Selain itu, ada pula beberapa penyebab diabetes insipidus kranial yang jarang terjadi, antara lain :
2. Diabetes insipidus nefrogenik
Diabetes insipidus nefrogenik akan muncul ketika tubuh memiliki hormon antidiuretik yang cukup untuk mengatur produksi urine, akan tetapi organ ginjal tidak merespons terhadapnya.
Kondisi tersebut kemungkinan disebabkan oleh adanya kerusakan fungsi organ ginjal atau bisa juga karena faktor keturunan.
Selain itu, mengkonsumsi beberapa obat yang digunakan untuk mengatasi penyakit mental, misalnya seperti lithium, juga dapat menyebabkan diabetes insipidus nefrogenik.
Pada orang dewasa, buang air kecil biasanya sebanyak 4-7 kali dalam sehari, sedangkan pada anak kecil, buang air kecil akan terjadi hingga 10 kali dalam sehari. Hal tersebut dikarenakan kandung kemih anak-anak berukuran lebih kecil.
Adapun gejala-gejala yang dapat ditimbulkan oleh diabetes insipidus adalah :
Sedangkan pada pengidap anak-anak, gejala diabetes insipidus adalah dapat berupa :
Apabila Anda mengalami gejala utama diabetes insipidus, yaitu selalu merasa haus dan buang air kecil dalam frekuensi dan volume yang melebihi dari biasanya, sebaiknya segera temui dokter.
Bisa jadi apa yang Anda alami bukanlah diabetes insipidus, tapi akan lebih baik untuk mengetahui penyebabnya dengan melakukan beberapa tes.
Pada kasus diabetes insipidus adalah kranial yang ringan, pengobatan mungkin tidak perlu dilakukan. Nah, untuk mengimbangi jumlah cairan yang terbuang, Anda perlu mengkonsumsi lebih banyak air.
Ada pula obat yang berfungsi untuk meniru peran hormon antidiuretik yang bernama desmopressin. Jika memang dibutuhkan, Anda juga bisa mengkonsumsi obat ini.
Sedangkan pada kasus diabetes insipidus adalah nefrogenik, pengobatan yang dilakukan adalah dengan memberi obat thiazide diuretik. Obat tersebut berfungsi untuk menurunkan jumlah urine yang dihasilkan oleh organ ginjal.
Kurangnya jumlah air atau cairan dalam tubuh dinamakan dehidrasi. Dehidrasi merupakan salah satu komplikasi yang diakibatkan oleh diabetes insipidus.
Apabila dehidrasi yang terjadi cukup ringan, Anda bisa mengatasinya dengan meminum oralit. Selain itu, penanganan di rumah sakit juga akan diperlukan jika dehidrasi yang dialami cukup parah.
Itulah penjelasan tentang pengertian, gejala, penyebab, dan pengobatan diabetes insipidus ini. Semoga bermanfaat.