tenang - Image from kids.grid.id
Seorang ibu tatkala putranya sakit, harus dirawat di rumah sakit, hingga perlu beberapa hari untuk sembuh, pasti merasa sedih, marah, tegang, dan menyalahkan diri sendiri. Dia merasa tidak becus dalam menjaga anaknya sampai anaknya sakit dan merasakan penderitaan ketika harus disuntik dan meminum banyak obat.
Terkadang peran ibu memang menuntut adanya kesempurnaan, karena sangat berpengaruh pada keluarga dan masa depan. Bahkan apa yang kita berikan pada anak saat ini juga akan terbawa selamanya. Hal itu yang sering menjadikan beban tersendiri bagi seorang ibu dalam menjalankan peran kehidupan.
Akan sangat berbahaya jika ibu mudah terbawa emosi. Ibu yang sering disebut jantung keluarga ini bisa membawa efek negatif dalam diri ibu itu sendiri bahkan tanpa disadari untuk orang lain tanpa disadari. Maka dari itu, ibu perlu berdamai dengan diri sendiri dan memaafkan masa lalunya.
Orang yang sudah berdamai dengan masa lalu, memandang apa yang sudah terjadi sengan pandangan dewasa, sudah menerima kejadian itu dengan segala akibatnya. Sudah memaafkan diri sendiri dan semua orang yang terlibat. Serta, jika memang kejadian serupa terulang lagi, fisik dan hati kita tidak lagi terguncang hebat, dan telah mampu menghadapinya dengan lebih baik.
Jadi, jika merasa mudah tersulut emosi, coba berdiam diri dan ngobrol dengan diri sendiri, pakah ada yang dirasa belum selesai di masa lalu? Apakah masih ada rasa sakit hati yang mengganjal dari masa lalu? Apakah sudah memaafkan semua kesalahan diri sendiri?
Langkah awal memaafkan diri sendiri adalah menerima ketidaksempurnaan. Menerima diri sendiri apa adanya, mencintai diri sendiri dengan segala kelebihan dan kekurangan yang ada. Perbanyak melihat sisi positif kehidupan, dan yakin bahwa semua yang terjadi adalah yang Allah izinkan. Karena disetiap peristiwa ada pesan cintaNya Allah yang hadir untuk memberi kesempatan kita menjadi lebih baik