Doa untuk Anak Khitan dan Hukum Merayakannya

Penulis Rizal H | Ditayangkan 15 Apr 2020

doa untuk anak khitan - Image from radarkudus.jawapos.com

Bagi orang tua muslim yang memiliki seorang putra, salah satu syariat yang wajib dilaksanakan adalah mengkhitan sang anak.

Membacakan doa untuk anak yang khitanan menjadi kewajiban orang tua agar menjadi anak yang saleh.

Sebelum kami berikan ucapan doa untuk anak khitanan, terlebih dahulu kami jelaskan pengertian khitan.

Khitan adalah memotong kulit yang menutupi ujung kemaluan anak laki-laki dengan tujuan untuk membersihkan kotoran yang ada di saluran air kencing agar bersih dan bersuci menjadi lebih sempurna. 

Sebenarnya Khitan sudah dikenal sejak zaman nabi Ibrahim, pada zamannya seorang akan dikhitan ketika sudah memasuki usia 80 tahun.

Ini berlaku karena Nabi Ibrahim sendiri dikhitan pada usia 80 tahun.

Dari Sayid Sabiq dalam kitab Fiqh Sunnah menukil hadis yang diriwayatkan sahabat Abu Hurairah perihal tradisi khitan di zaman nabi Ibrahim.

Usia Ideal Anak yang akan Dikhitan

Lantas berapa usia ideal untuk anak di zaman sekarang?

Sebenarnya tidak ada ketentuan khusus dalam islam mengenai usia ideal untuk di khitan. 

Di Indonesia sendiri anak akan di khitan jika sudah memasuki usia 5 -13 tahun.

Jika kita berkaca pada medis, sebenarnya usia yang ideal untuk anak laki-laki yang akan dikhitan adalah 7 hingga 14 hari.

Alasannya pada bayi yang masih berumur seminggu darah yang akan keluar pada proses sunat akan sedikit, disamping itu proses pemulihan juga akan lebih cepat.

Tentunya dengan ditangani oleh tEnaga ahli agar proses khitan berjalan lancar.

Baca Juga:

Pengertian dan Sejarah Khitan

Doa untuk Anak Khitan

Doa anak khitan biasanya dibaca pada saat acara walimatul khitan. 

Doa yang dibaca berisi harapan agar si anak yang di khitan tumbuh menjadi pribadi yang saleh dan bermanfaat bagi sesama. 

Bagi yang belum tahu, berikut lafal doa untuk anak khitan

doa untuk anak dikhitan - Image from akurat.co

Hukum Walimatul Khitan 

Karena bagi umat Islam khitan merupakan bagian dari perintah agama. 

Perayaan khitan sudah sepatutnya diisi dengan acara yang mampu menjadi momen refleksi diri agar lebih dekat kepada yang Mahakuasa.

Walimatul khitan adalah sebuah acara yang diadakan sebagai bentuk rasa syukur karena sang anak sudah dikhitan.

Selain itu acara ini juga bertujuan untuk mendoakan agar sang anak menjadi anak yang saleh dan bisa bermanfaat untuk agama.

Dalam Islam hukum melaksanakan walimatul khitan berbeda -beda untuk kalangan ulama.

Sebagian ulama membolehkan memperingati walimah khitan, dan sebagian lainnya memfatwakan makruh. 

Namun, ada pula ulama yang memfatwakan mubah sebab walimah khitan dapat menjadi wujud syukur kepada Allah dan kasih sayang orang tua terhadap anaknya.

Secara istilah, kata walimah memiliki arti yang mirip dengan kenduri dalam bahasa Indonesia.

Istilah walimah lebih familier digunakan dalam menggambarkan pesta pernikahan. 

Bagi masyarakat Arab, walimah khitan lebih dikenal dengan nama a’dzar.

Peringatan walimah khitan baiknya dilakukan secara sederhana sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah Subhanahu Wa Taala. 

Hindari kesan bermewah-mewahan dan perbanyaklah memberikan sedekah bagi tetangga atau orang-orang yang membutuhkan. 

Yang paling penting, jadikanlah walimah khitan sebagai ajang untuk menunjukkan rasa syukur kepada Allah.

Serta momen untuk berbagi rezeki kepada saudara, tetangga, dan kerabat.

Selain menggelar walimah khitan, Anda pun perlu menanamkan pemahaman bahwa khitan merupakan bentuk ketakwaan umat kepada sang pencipta. 

Bimbinglah anak agar senantiasa menjaga kehormatan serta kepercayaan orang tuanya saat memasuki gerbang kedewasaan.

Allahumma waffiqnaa lijtilaabil fadhaail, wajannibnaa min iqtiraahir radzaail.

Rabbanaa taqabbal minna a'dzaaranaa wa sallim umuuranaa wa shahhih makhtuunanaa waqdhi duyuunanaa wa balligh aamaalanaa wawassi' arzaaqanaa wajuudika yaa jawwaad.

Allahumma innaa nas alukas salaama wal'aafiyata 'alainaa wa 'alal hujjaaji walghuzaati walmusaafiriina min ummatin muhammadin shalallahu alaihi wa sallama ajma'iin, fii barrika wa bahrika innaka 'alaa maa tasyaaa u qadiir, yaa ni'mal maulaa wa ni'mannashiir.

Subhana rabbika rabbil 'izzati 'ammaa ya shifuun, wa salaamun 'alal mursaliin, walhamdu lillahi rabbil 'alamiin.

Artinya

"Ya Allah, berilah kami pertolongan untuk memperoleh keutamaan-keutamaan, dan jauhkan kami dari melakukan hal-hal yang hina.

Ya Allah, terimalah khitan kami, selamatkanlah urusan-urusan kami, sembuhkanlah dari sakit (karena khitan) ini, bayarkanlah utang-utang kami, jadikanlah (kenyataan) cita-cita kami, lapangkanlah rezeki kami dengan kemurahan-Mu, wahai Zat yang Maha Memberi.

Ya Allah, semoga Engkau beri keselamatan kepada kami, kepada orang-orang yang beribadah haji, kepada orang-orang yang berperang (di jalan Allah), dan kepada para musafir, yaitu semua umat Muhammad saw yang ada di darat maupun di laut, sesungguhnya Engkau berkuasa terhadap apa yang Engkau kehendaki, wahai sebaik-baik majikan dan sebaik-baik penolong.

Maha Suci Allah, Tuhan yang memiliki kesucian dari segala sifat rendah yang mereka (orang kafir) lekatkan. Dan kesejahteraan bagi para utusan Allah, dan segala puji hanya milik Allah, Tuhan semesta alam."

Pada artikel kali ini kita akan membahas apa itu khitan. Sejarahnya, hukumnya bagaimana. Dan kapan waktu ideal seharusnya anak di khitan.

اخْتَتَنَ إِبْرَاهِيمُ بَعْدَ ثَمَانِينَ سَنَةً وَاخْتَتَنَ بِالْقَدُوم

Ibrahim berkhitan setelah mencapai usia 80 tahun, dan beliau berkhitan dengan al-Qodum.” (HR. Bukhari)

Al Qodum, menurut Sayid Sabiq adalah alat yang digunakan untuk memotong kayu atau kalo di sini sejenis kapak.

viral minggu ini

BAGIKAN !

Jika kontent kami bermanfaat