macam macam majas - Image from apkpure.com/
Ketika belajar bahasa indonesia dulu salah satu kurikulum yang akan dipelajari adalah tentang majas.
Majas adalah gaya bahasa yang digunakan untuk menyampaikan pesan kepada seseorang dengan cara yang imajinatif atau berupa kiasan.
Jadi secara umum majas bisa diartikan sebuah kiasan atau makna konotasi yakni makna yang bukan sebenarnya.
Majas digunakan untuk tujuan agar pembaca bisa merasakan efek emosional tertentu dari gaya bahasa yang disampaikan oleh penulis.
Berbagai macam jenis majas yang sering digunakan oleh penulis untuk memberikan efek efek bahasa tertentu kepada pembaca.
Bahasa Indonesia sendiri memiliki beragam jenis majas.
Secara garis besar majas dikelompokkan menjadi empat golongan yakni :
Keempat golongan tersebut dibedakan berdasarkan cara mengungkapkan makna kiasan dalam gaya bahasa yang digunakan.
Majas perbandingan menggunakan ungkapan dengan cara membandingkan suatu objek dengan objek lainnya dengan melalui proses kelebihan, penyamaan, atau penggantian.
Dalam majas perbandingan ini pun masih dapat dibagi kedalam 10 jenis yakni:
Majas Personifikasi adalah gaya bahasa yang pengungkapannya seakan-akan menggantikan fungsi pada benda mati dapat bersikap seperti manusia.
Majas ini memberikan ungkapan benda mati mempunyai sifat seperti manusia.
Contoh majas personifikasi
Rumput itu bergoyang-goyang seakan menjadi saksi bisu perjalanan ini.
Penjelasan: rumput adalah benda mati yang digambarkan seolah-olah bisa bergoyang layaknya seperti manusia.
Baca Juga:
Majas metafora adalah suatu ungkapan yang menggunakan objek Yang bersifat sama dengan pesan yang ingin disampaikan.
Intinya adalah majas metafora membandingkan suatu objek dengan objek lain yang serupa sifatnya, tapi bukan manusia.
Contoh majas metafora;
Anto selalu menjadi buah bibir masyarakat karena sikapnya yang meresahkan harga.
Penjelasan: buah bibir di sini maksudnya adalah bahan pembicaraan seseorang.
Majas asosiasi adalah suatu majas yang menggunakan ungkapan dengan membandingkan dua objek berbeda namun dianggap sama.
Majas asosiasi identik dengan penggunaan kata sambung seperti bagaikan, bak, atau seperti.
Perbandingan pada majas disampaikan secara implisit sehingga perlu menganalisa maksud dan perumpamaan yang digunakan.
Contoh majas asosiasi
Rio sudah tidak muncul bagaikan ditelan bumi.
Penjelasan: bagaikan ditelan bumi artinya tidak ada kabar sama sekali dari Rio atau hilang.
Majas hiperbola adalah majas yang memberikan pengungkapan secara berlebihan terhadap sesuatu dengan cara yang hampir tidak masuk akal.
Contoh majas hiperbola;
Dia berlari sangat cepat secepat kilat.
Penjelasan: lari secepat kilat mempunyai kesan berlebihan dari tidak lari yang cepat.
Majas eufemisme adalah majas gaya bahasa yang menggantikan kata-kata yang tidak pantas dengan perbendaharaan kata yang lebih halus dan memiliki makna yang sama.
Contoh majas eufemisme;
Sebagai makhluk sosial harusnya kita peduli kepada orang yang tuna wisma.
Penjelasan: kata tuna wisma menggantikan frasa gelandangan yang terkesan kurang baik.
Majas metonimia adalah majas yang menggunakan gaya bahasa yang menyandingkan merek atau istilah tertentu yang sudah populer untuk merujuk kepada benda yang lebih umum.
Contoh majas metonimia;
Adik harus minum Antimo agar tidak mabuk saat di perjalanan.
Penjelasan: kata Antimo disini merujuk kepada obat anti mabuk yang merupakan merek dagang dari suatu obat anti mabuk.
Majas simile hampir mirip seperti majas asosiasi.
Namun bedanya majas simile tidak membandingkan dua objek yang berbeda.
Melainkan membandingkan kegiatan dengan menggunakan ungkapan yang maknanya serupa yang disampaikan secara lebih jelas.
Contoh majas simile;
Reni selalu berdiam diri di rumah dan jarang bergaul dengan teman-temannya seperti kura-kura dalam tempurung.
Penjelasan: kata kura-kura dalam tempurung mempunyai arti pendeknya wawasan aka suatu hal.
Majas alegori adalah majas bahasa yang menyandingkan suatu objek dengan kata-kata kiasan bermakna ungkapan.
Contoh majas alegori;
Dalam bahtera rumah tangga suami adalah nahkodanya.
Penjelasan: kata suami diungkapkan sebagai nahkoda artinya adalah suami sebagai pemimpin keluarga.
Majas sinekdoke adalah majas atau gaya bahasa yang menunjukkan adanya perwakilan dalam mengungkapkan suatu.
Pada majas sinekdoke dibagi lagi menjadi dua macam yakni:
Sinekdoke pars pro toto dan sinekdok totem pro parte.
Sinekdok pars pro toto adalah gaya bahasa yang menyebutkan sebagian unsur untuk mewakili keseluruhan benda.
Sedangkan sinekdok totem pro parte adalah gaya bahasa yang menyebutkan keseluruhan unsur untuk mewakili sebagian benda.
Contoh sinekdok pars pro toto;
Selama minggu ini Amir tidak menunjukkan batang hidungnya.
Penjelasan: kata batang hidung adalah sebagian dari Amir padahal yang dimaksud adalah keseluruhan dari Amir.
Contoh sinekdoke Totem Pro parte;
Jepang berhasil menerbangkan pesawat tempur terbaru yang di klaim lebih canggih dari negara lain.
Penjelasan: Jepang adalah seluruhnya padahal yang dimaksud adalah beberapa perusahaan atau instansi yang membuat dan meluncurkan pesawat terbang.
Baca Juga:
Majas simbolik adalah gaya bahasa yang membandingkan antara manusia dengan sikap makhluk hidup lain ke dalam bentuk ungkapan.
Contoh majas simbolik;
Ayu disebut sebagai kembang desa yang banyak dikagumi pria-pria di desanya.
Penjelasan: kata kembang desa menunjukkan sosok wanita yang cantik paling cantik.
Majas pertentanagan adalah suatu bentuk gaya bahasa dengan kata-kata kiasan yang bertentangan dengan yang dimaksudkan sesungguhnya.
Ada 4 jenis majas pertentangan yakni:
Majas litotes adalah kebalikan dari majas hiperbola, tetapi lebih sempit pada ungkapan yang mempunyai tujuan untuk merendahkan diri dan pada kenyataannya yang dimaksud tidak seperti yang dikatakan.
Contoh majas litotes
Jika Pak Amir ada waktu mampirlah ke gubuk kami.
Penjelasan: kata gubuk yang dimaksud adalah rumah bangunan yang sudah berdiri kokoh bukan rumah berbentuk gubuk.
Majas paradok adalah majas dengan ungkapan membandingkan situasi asli dengan situasi yang berkebalikan.
Contoh majas paradoks;
Irwan merasa lapar, padahal tinggal di pusat kuliner.
Penjelasan: lapar dan pusat kuliner merupakan sesuatu yang saling bertentangan.
Majas antitesis adalah majas yang memadukan 2 kata yang memiliki arti bertentangan.
Contoh majas antitesis;
Baik buruk sikap seseorang semua pasti ada balasannya.
Penjelasan: kata baik dan buruk adalah dua makna yang saling bertentangan dan disandingkan.
Majas kontradiksi interminis adalah gaya bahasa denganungkapan menyangkal ujaran yang telah dipaparkan sebelumnya.
Biasanya diikuti dengan konjungsi seperti kata kecuali atau hanya saja.
Contoh majas kontradiksi interminis.
Mobil-mobil disini terlihat sangat modern kecuali satu model yang berada di pojok sana terlihat usang dan kuno.
Majas sindiran adalah majas yang menggunakan kata-kata kiasan dengan tujuan untuk menyindir seseorang atau perilaku dan kondisi tertentu.
Ada tiga jenis pada majas sindiran yakni;
Majas Ironi adalah majas yang menggunakan kata-kata bertentangan dengan fakta yang ada.
Tujuannya adalah untuk menyindir.
Pada majas ini ungkapan yang diutarakan biasanya memberikan pujian di awal dan sindiran di akhir kalimat.
Contoh majas Ironi;
Bersih sekali tempat ini sampai-sampai bisa menjadi sarang kecoak.
Majas sinisme adalah gaya bahasa yang mengungkapkan sindiran secara langsung pada hal yang disindir, namun sindirannya juga tidak disampaikan secara kasar.
Dan pada majas sinisme juga tidak menggunakan ungkapan untuk memperhalus sindiran seperti halnya pada majas Ironi.
Contoh majas sinisme;
Kurus sekali tubuh kamu seperti orang yang sudah tidak makan selama bertahun-tahun.
Majas sarkasme adalah gaya bahasa yang sifatnya menyindir secara kasar sehingga cenderung terdengar seperti hujatan.
Contoh majas sarkasme;
Minuman ini rasanya sungguh membuatku ingin muntah.
Majas penegasan adalah suatu gaya bahasa yang digunakan untuk meningkatkan pengaruh kepada pembaca dan pendengarnya agar dia setuju dengan apa yang dia ucapkan atau kejadian yang diungkapkan.
Majas penegasan dibagi ke dalam 7 sub jenis.
Berikut macam macam majas penegasan tersebut:
Majas pleonasme adalah ungkapan yang menggunakan kata-kata yang mempunyai makna sama, sehingga terkesan tidak efektif, namun ini sengaja dilakukan untuk menegaskan suatu hal.
Contoh majas pleonasme;
Bagi yang sudah menyelesaikan berkas-berkas dimohon untuk masuk ke dalam.
Majas repetisi adalah gaya bahasa yang dilakukan dengan mengulang kata-kata yang ada pada suatu kalimat.
Contoh majas repetisi;
Jihan begitu baik, Jihan begitu mulia, Jihan lah yang selalu menolongku setiap kali aku ada masalah.
Majas retorika adalah sebuah ungkapan berupa kalimat tanya yang sesungguhnya tidak perlu dijawab.
Contoh majas retorika;
Siapa di sini yang tidak mau diskon besar-besaran?
Majas klimaks adalah gaya bahasa yang menegaskan sesuatu dengan mengurutkan sesuatu dari tingkatan rendah ke tingkatan yang tinggi.
Contoh majas klimaks;
Pakaian di toko kami tersedia ukuran S,L,M,XL,XXL.
Majas antiklimaks merupakan kebalikan dari majas klimaks.
Yakni gaya bahasa yang menegaskan sesuatu dengan cara mengurutkan sesuatu tersebut dari tingkatan yang tinggi ke tingkatan yang rendah.
Contoh majas antiklimaks;
Lansia, dewasa, remaja, anak, dan juga bayi boleh datang ke pesta yang kami adakan.
Majas paralelisme biasanya dilakukan dengan mengulang sebuah kata dalam berbagai definisi berbeda.
Jika pengulangan dilakukan di awal disebut sebagai anafora namun jika diulang pada akhir kalimat maka disebut epifora.
Majas paralelisme biasanya digunakan dalam puisi.
Contoh majas paralelisme;
Kau adalah kertas putih
Kau adalah gelas kosong
Kau adalah nafas kehidupan
Kau adalah manusia kecil yang sedang tumbuh
Aku mendengar
Aku melihat
Aku mencium bau
Aku merasakan
Aku mengatakan
Dan Aku menirukan
Majas tautologi adalah gaya bahasa yang menggunakan kata-kata sinonim dalam menegakkan kondisi atau ungkapan tertentu.
Contoh majas tautologi;
Aku sangat menyukai orang yang ceria gembira riang dan penuh Sukacita.