Banyak Kasus Pencabulan, KPAI Minta Sekolah Dilengkapi CCTV
Penulis Arief Prasetyo | Ditayangkan 09 Dec 2019KPAI - Image from nasional.republika.co.id
Sepertinya banyak orang tua yang setuju kalau di sekolah anaknya ada cctv buat memantau kegiatan di sekolah anaknya.
Bagaimana menurut Anda? Apakah para guru keberatan atau malah sebaliknya?
Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menyoroti kasus kekerasan seksual pada anak di sekolah.
Di sepanjang tahun 2019 ini, KPAI mencatat ada 17 kasus kekerasan seksual yang terjadi dan mayoritas pelakunya adalah oknum guru.
"Kalau kekerasan di pendidikan dari pengaduan yang kami terima itu terjadi penurunan, namun level kekerasannya justru meningkat dan yang agak mengerikan adalah kekerasan seksual karena terjadi peningkatan," ujar Komisioner KPAI Retno Listyarti.
Baca Juga:
KPAI mencatat mayoritas pelaku kekerasan seksual adalah guru sebesar 88 persen sedangkan sisanya 22 persen merupakan kepala sekolah.
"Ini pelakunya adalah guru dan wali kelasnya. Mengerikannya guru-guru ini adalah guru olahraga dan guru agama, guru BK.
Baca Juga:
Lebih lanjut, kekerasan seksual terbesar terjadi di lingkungan sekolah dasar. Retno mengatakan kebanyakan modus kekerasan itu karena adanya iming-iming nilai bagus.KPAI - Image from jurnalislam.com
Oleh karena itu, Retno meminta pemerintah untuk lebih ketat menyeleksi tenaga pengajar. Dia juga berharap pihak sekolah lebih peka terhadap lingkungan.
Baca Juga:
"Nah, ini penting bagaimana sekolah memiliki perlindungan termasuk CCTV, tapi yang pasti adalah bagaimana kita bisa lihat sesama guru. Ini kok kayaknya suka ngumpulin anak sekolahnya itu patut dicurigai, yang gitu-gitu lah," lanjut Retno.